Tidak Tawar Hati

August 6, 2024 0 Comments

Renungan Harian, Selasa 06 Agustus 2024

Bacaan : 2 Korintus 4:16-18

Nats : 2 Korintus 4:16, Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

Syalom bapak ibu saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . . .

            Proses penuaan memiliki kesulitan sendiri-pendengaran dan penglihatan menurun, pikun, sakit punggung, atau encok di tangan. Inilah tanda bahwa kita semakin lemah. Namun, Paulus menegaskan bahwa secara batiniah kita “dibarui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya” (2 Korintus 4:16, 17). Bagaimana bisa demikian? Proses penuaan dan kelemahan akan memusatkan pikiran kita kepada Allah. Kita belajar memusatkan pandangan kepada-Nya dan pada fakta-fakta yang tidak kelihatan; kita belajar membedakan antara hal-hal yang kekal dan hal-hal yang fana. Kita ditarik oleh kasih Allah untuk mengarahkan kasih kepada hal-hal di atas dan bukan kepada hal-hal yang ada di bumi.

Karena itu kita memusatkan pandangan pada hal-hal “yang tak kelihatan” (ayat 18). Sesuatu yang bersifat kekal pada nantinya. Sebab itu “kami tidak tawar hati” (ayat 16). Kita dapat “bekerja sama” dengan penderitaan kita dan terus melayani, berdoa, mengasihi, bersikap peduli hingga akhir hidup kita. Kita dapat memiliki karakter yang kuat meskipun kemanusiaan kita lemah; kita dapat menunjukkan ketabahan dan kasih bagi orang lain di tengah kegelisahan kita. Meskipun kita memiliki kesulitan sementara, kita dapat terus melangkah maju, karena kita telah memandang secercah kemuliaan yang jauh melebihi semuanya itu.

Tidak tawar hati merupakan sebuah kata kunci untuk membangun semangat kita kembali. Sebab jika kita tawar hati maka tubuh lahiriah kita akan mudah merosot, tetapi jika kita tidak tawar hati walau tubuh kita merosot namun manusia batiniah kita akan terus mengalami pembaruan hari demi hari. Apakah yang seharusnya kita perbuat apabila kita merasa tawar hati? Caranya adalah mendekatkan diri pada Tuhan dan selalu memikirkan urusan yang tidak kelihatan atau yang bersifat kekal …

Kiranya Tuhan Menolong kita meski fisik ini akan semakin bertambah usianya tetapi kita masih terus bersemangat mengiring Tuhan sampai selamanya.. Amien

Tuhan Yesus Memberkati

TC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *