“JANGAN SIMPAN IRI HATI”
Renungan Harian Selasa, 02 Juli 2024
Syalom adik-adik Elohim Kids semuanya, kakak doakan adik-adik semua dalam keadaan sehat dan baik semuanya.
Alkisah, hiduplah seorang pedagang kaya raya. Meskipun kaya, pedagang ini begitu iri dengan saingannya yang lebih kaya daripada dirinya. Segala upaya dilakukan untuk melampaui kekayaan saingannya tersebut. Raja dari kerajaan yang mendengar kabar persaingan tersebut kemudian memanggil si pedagang kaya ke istana. “Aku akan memberikan apa pun yang kau inginkan,” sang raja menjanjikan, “tetapi aku akan memberikan dua kali lipatnya kepada sainganmu.” Dengan janji ini, ia berharap dapat meredakan persaingan tersebut. Pedagang tersebut berpikir keras selama beberapa hari, kemudian kembali ke istana untuk memberi jawaban. Betapa kagetnya sang raja ketika ia menjawab, “Aku ingin raja mencungkil satu mataku.”
Wah, adik-adik, betapa jahatnya jika seseorang sudah dikuasai iri hati. Semua yang dipikirkan orang itu menjadi suatu maksud jahat yang bahkan membahyakan dirinya sendiri. Itulah iri hati. Terdengar sangat aneh bahwa seseorang berusaha keras, tetapi dimotivasi oleh iri hati terhadap orang lain.
Pengkhotbah 4:4, Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Raja Salomo mengatakan bahwa ini adalah usaha menjaring angin. Mengapa? Karena seperti si pedagang kaya, ia bukan berdukacita karena penderitaannya, melainkan berbahagia atas penderitaan orang lain. Itulah sebabnya yang paling diinginkannya bukan kebahagiaannya sendiri, melainkan penderitaan saingannya. Pedagang kaya rela kehilangan satu matanya, asalkan saingannya buta. Jahat sekali, bukan?
Dalam tradisi Kristen ada yang namanya 7 dosa maut — kesombongan, ketamakan, kemarahan, hawa nafsu, kerakusan, kemalasan, dan iri hati— dan kalian tahu dikatakan bahwa iri hati adalah dosa yang paling menyedihkan, karena iri hati hanya akan membuat seseorang menjadi sengsara. Ia tidak bisa menikmati kebahagiaan apa pun yang ada di depannya sebelum melihat orang lain menderita.
Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk saling mengasihi. Kita harus hidup dengan penuh kasih dan memperlakukan orang lain dengan baik. Penting untuk merasa senang ketika teman kita bahagia, dan merasa sedih saat mereka sedih.
Iri hati membuat kita kehilangan sukacita dan berkat Allah
Ingat perumpamaan Tuhan Yesus tentang anak yang hilang. Keserakahan itu dimiliki oleh si bungsu, namun Iri hati adalah karakter dari si sulung. Ketika anak bungsu ini bertobat dan Kembali kepada bapanya, namun yang menyedihkan adalah iri hati si sulung membuat dia tidak bisa bersukacita seperti bapanya bersukacita. Karena itu jaga hati kita supaya tidak iri hati dan belajarlah bersyukur denga napa yang kita miliki. Tetap semangat, Tuhan Yesus Memberkati
Ayat hafalan
Amsal 14:30, Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.
Komitmenku hari ini
Aku mau menjaga hatiku dari Iri hati karang Iri hati akan membuat aku kehilangan sukacita dan berkat Allah.
LW – KCP