JANJI TUHAN PASTI DIGENAPI

Renungan Harian Youth, Rabu 26 Maret 2024
Kejadian 21:1 TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.
Pada masa pemilu presiden, kepala daerah, dan juga wakil rakyat tahun 2024 kemarin, kita sering mendengar banyak janji muluk disampaikan para politikus. Mereka berjanji jika nanti terpilih akan memperjuangkan kepentingan rakyat, menyejahterakan, dan meningkatkan perekonomian rakyat. Namun setelah terpilih, apakah semua janji mereka ditepati? Belum tentu. Ada kalanya ketika sudah memegang kekuasaan, mereka justru melupakan janji-janji kampanye dulu. Mereka mendahulukan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan rakyat yang memilih mereka. Ini tentu membuat kita kesal dan kecewa karena sudah memilih mereka menjadi pemimpin bangsa.
Berbeda dengan Tuhan yang sekali berjanji pasti akan ditepati-Nya.
rekan-rekan youth, Penggenapan janji Allah atau pengabulan doa hanyalah salah satu cara Allah membuktikan kesetiaan-Nya. Keajaiban Allah tidak terbatas oleh waktu. Allah yang setia tidak pernah lupa dengan janji-Nya, bahkan pada saat kita sudah melupakannya karena lelah menanti, putus asa dan kehilangan kesabaran serta pengharapan.
Dari sudut logika manusia, Sara yang sudah mandul dan Abraham yang telah berusia 100 tahun, memiliki keturunan merupakan hal yang mustahil. Siapa pun tidak akan memercayai kalau kondisi seperti Abraham dan Sara masih dapat memiliki anak.
Dia menyampaikan janji bukan karena ada kepentingan bagi diri-Nya, tetapi untuk kepentingan kita. Dalam Kejadian 21:1, dikatakan bahwa Tuhan berjanji bahwa Dia sangat memperhatikan Sara, istri Abraham yang mandul. Tuhan mengerti, peduli dan mau menolong Sara, walaupun Sara meragukan-Nya. Tuhan sejak awal sudah berjanji akan memberikan seorang anak bagi Abraham dari Sara (Kej. 15:4). Meskipun janji itu sudah disampaikan puluhan tahun yang lalu dan Abraham dan Sara sudah lanjut usia, tetapi pada akhirnya, Allah menggenapi janji-Nya. Lahirlah Ishak yang menjadi penggenapan janji Tuhan.
Kita seringkali hanya memusatkan perhatian kepada janji Allah daripada pribadinya Allah. Kita menuntut segera tergenapinya janji Allah dalam kehidupan kita. Dan seringkali ketika doa-doa kita belum dijawab Tuhan, kita mulai meragukan kebesaran dan kesetiaan Allah.
Apa alasan kita percaya akan janji-janji Tuhan?
Pertama, karena Allah peduli dengan kita semua yang percaya kepada-Nya. Sama seperti Tuhan peduli dan memperhatikan Sara, Dia juga peduli dan memperhatikan kita. Terkadang ada masa di mana kita berputus asa dalam menjalani kehidupan ini. Makin lama menunggu, harapan kita makin terasa mustahil terpenuhi. Mari, tetaplah yakin di dalam Tuhan dan percaya bahwa semua akan indah pada waktu-Nya.
Kedua, Tuhan berkuasa untuk menggenapi janji-Nya. Dia Pencipta yang Mahakuasa pasti akan menggenapi janji-janji-Nya. Dalam Roma 4:21, menegaskan bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang Dia janjikan. Namun, penggenapan janji Allah itu tidak lepas dari sikap iman dan ketaatan. Dua hal penting itu ada dalam diri Abraham dan Sara. Oleh karena kesetiaan mereka, Allah berkenan senantiasa menjaga dan menepati janji-Nya. Bahkan, di saat impian itu terasa tidak mungkin terpenuhi, mereka tetap berpengharapan.
Sara sempat menertawakan janji Tuhan (Kej. 18:12), tetapi Tuhan sanggup mengubah tawa sinis itu menjadi tawa sukacita karena mereka menyaksikan mukjizat Tuhan yang nyata. Karena itu, anak tersebut diberi nama Ishak yang artinya tertawa. Nama itu menjadi tanda bahwa mulai sekarang mereka tidak lagi menertawakan janji Allah. Mereka tidak lagi meremehkan perkataan Allah. Mereka akan menerima setiap janji atau perintah-Nya dengan iman dan ketaatan. Yang pasti kehadiran anak itu membuat mereka tertawa bahagia.
Kesaksian hidup seorang percaya perlu dimulai dari titik di mana dia mengalami perjalanan iman bersama dengan Allah
Sering kita seperti Abraham dan Sara yang menyikapi keadaan hidup dengan mengandalkan logika sendiri. Sehingga yang terjadi adalah sikap dan perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya, yaitu meragukan bahwa Allah mampu memberikan jalan keluar terbaik bagi kehidupan umat-Nya. Akibatnya, masalah kecil menjadi semakin besar dan pada akhirnya menarik diri kita menjadi semakin jauh dari Allah. Sebab seluruh tenaga dan perhatian dicurahkan untuk menyelesaikan persoalan kita.
Rekan-rekan youth, Jika selama ini kita sulit memercayai janji-janji Tuhan karena pernah dan sering dikecewakan oleh manusia, mari kembali memegang firman-Nya. Tuhan berjanji bahwa Dia peduli dengan kita, karena itu jalani hidup dengan iman dan sukacita karena yakin bahwa janji-janji Tuhan pasti digenapi-Nya. Dia berjanji senantiasa menyertai dan melindungi kita. Dia juga berjanji akan memberi kekuatan dan jalan keluar ketika kita menghadapi pencobaan. Dia berjanji memelihara dan mencukupkan kebutuhan hidup kita. Dia bahkan berjanji akan datang kembali untuk membawa kita ke rumah Bapa di surga.
Janji-janji Tuhan memberi pengharapan, kehidupan, dan kepastian karena semua janji-Nya pasti digenapi.
Marilah kita menaruh percaya kepada-Nya dengan tekad bahwa setiap langkah kita akan selaras dengan kehendak-Nya. Karena bagi Allah tidak ada yang mustahil. Percayalah kepada-Nya.
Amin, Tuhan Yesus Memberkati
RM – NDK
Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan
sangat Luar biasa Trimakasih untuk firman yang di sampaikan,Tuhan Yesus MEmberkati