Jawaban Tuhan atas Keraguan Kita

Renungan Harian, Sabtu 20 Mei 2023
Bacaan: Lukas 24: 36 – 43
Nats: Lukas 24:46, Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,
Syalom saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . .
Dalam bacaan kita di Lukas 24 ini, kita melihat bahwa para murid sempat mengalami keraguan berkaitan dengan iman mereka atas kebangkitan Tuhan Yesus. Wajar saja karena hal ini belum pernah mereka alami sebelumnya . Mereka kehilangan sebuah harapan dan pegangan karena Guru mereka telah meninggalkan mereka.
Mereka memang pernah melihat Tuhan Yesus membangkitkan orang mati, yakni Lazarus (Yoh 11), tetapi mereka tidak melihat kematian Lazarus. Sedangkan kematian Yesus mereka lihat. Perkiraan mereka benar, tidak ada orang yang dapat selamat hukuman penyaliban yang kejam itu. Tetapi Tuhan Yesus mengetahui keraguan mereka . Ia bertanya ” Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu ?”. (ay 38).
Yesus tidak menegur keras para muridnya yang sedang meragukan kebangkitan dan kehadiranNya di tengah-tengah mereka (ay 36). Bahkan ketika keraguan itu masih tetap ada setelah diberikan bukti (ay 40 ), Tuhan Yesus tetap tidak memarahi mereka, malahan untuk kedua kalinya memberikan bukti bahwa IA sungguh-sungguh bangkit (ay 41-43).
Dalam kehidupan kita, masih ada orang-orang Kristen yang tetap meragukan kebangkitan Tuhan Yesus sekalipun Alkitab memberitahukan hal itu. Hati mereka bukan hati seorang murid yang bersedia terbuka terhadap kebenaran dari sang guru. Akibatnya mereka kehilangan iman kepada Tuhan Yesus yang bangkit. Terkadang iman bisa kuat, bisa juga lemah, kadang menggebu-gebu, kadang loyo.
Demikian dengan hal keraguan para murid diatas tadi, Tuhan Yesus memastikan dengan menampakan diri kepada para pengikutnya bahwa diriNYA benar-benar bangkit. Ketika itu terjadi, ingatlah bahwa Yesus yang menguatkan para murid-muridya masih setia. Tuhan Yesus tetap sama hari ini dan selamanya, DIApun dapat menguatkan iman kita, oleh sebab itu tetaplah berdoa dengan hati seorang murid, sehingga suatu saat iman kita kembali dipulihkan. (Matius 7 : 7-11).
Hal ini berlaku juga pada kita. Seperti para murid, kita juga perlu diyakinkan dan dengan seyakin-yakinnya membawakan berita firman Allah. Baru setelah itu, kita akan diutus untuk meyakinkan orang lain dengan berita yang kita percayai dan sampaikan.
EW
Tuhan memberkati