Elohim Ministry umum Hidup Memberi Buah

Hidup Memberi Buah



Renungan Harian Kamis, 04 Mei 2023

Bacaan : 2 Korintus 1

Ayat Pokok : 2 Korintus 1:10, “Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi.”

Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.

                Beberapa diantara kita pasti tahu siapa Steve Jobs.  Dia adalah pendiri Apple dan otak dibalik produk iPhone.  Pada tahun 2005 silam, dia mengatakan dalam pidatonya : “Tak seorang pun ingin mati. Bahkan orang yang ingin ke surga tidak menginginkan kematian untuk sampai di sana.”  Jobs mengetahui dengan persis apa yang dikatakannya karena ia telah didiagnosis dengan kanker pankreas dan diberi tahu bahwa waktu hidupnya tinggal tiga sampai enam bulan saja.  Kita melihat sekilas apa yang dipikirkan Jobs dari reaksi awalnya saat menerima berita buruk tersebut : “Aku hidup dengan diagnosis itu sepanjang hari,” kenangnya.  Jobs akhirnya meninggal dunia pada tahun 2011.

Bicara tentang kematian, kenapa ada begitu banyak orang yang takut untuk mati? Apakah yang sebenarnya menjadi ketakutan mereka?  Persepsi umum mengatakan : kematian melambangkan suatu akhir, kematian melambangkan kehilangan yang mutlak, kematian melambangkan sesuatu yang tidak diketahui.

Ada apa setelah kematian?  Apa yang akan terjadi setelah manusia mati dan siapa yang akan ditemui merupakan beberapa pertanyaan yang ada dalam benak seseorang tentang bagaimana keadaannya setelah mati. Kebanyakan orang akan merasa tidak nyaman ketika bernicara tentang sorga dan neraka. Lebih dari itu menghadapi kemungkinan yang menakutkan, yaitu menghadapi kematian sendirian. Tak seorang pun dapat menemani ketika dalam perjalanan terakhir kita, yaitu kematian.

Seorang filsuf Yunani kuno, mengatakan demikian; “Manusia harus memandang kematian dengan sebelah mata. Soalnya, bukan karena kematian itu ada atau tidak, tetapi karena yang ada dan berarti hanyalah hidup ini. Begitu hidup ini selesai, selesai sudah semuanya.”  Kalau begitu, mengapa banyak orang susah ketika memikirkan kematian? Itulah sebabnya, menurut etika Epikurus, “pertahankan dan jalankan hidup ini sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.”

Bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus.  Sebagai orang percaya, kita tidak perlu takut dengan kematian, walau hal itu bakal terjadi.  Karena kita yakin bahwa kita akan menang. Harapan yang kita miliki dalam iman kepada Yesus, jauh lebih besar dari pada kuasa maut.  Teks pokok kita menuliskan bahwa dari kematian yang begitu ngeri, DIA [YESUS] telah dan akan menyelamatkan kami.  Oleh karena itu, mumpung kita masih diberi hidup, pakailah hidup ini agar berguna bagi orang lain. Yang penting bukan berapa lama kita hidup, melainkan bagaimana kita hidup.

Seperti telah diteladankan Yesus, Sang Harapan. DIA hanya hidup di dunia ini selama 33 tahun, tetapi dampak kehidupan-Nya masih kita sampai sekarang, bahkan kelak sampai akhir zaman. Karena jaminan dan pengharapan itulah, sama seperti Paulus berkata; “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.”

Yohanes 15: 2,4-7 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.  Tinggallah didalam Aku dan Aku didalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri,, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting rantingnya. Barangsiapa tinggal didalam Aku dan Aku didalam dia, ia akan berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Hal berbuah, tergantung apakah orang itu tinggal didalam Kristus atau tidak, apakah itu tinggal didalam Kristus? Artinya, bahwa kita Bersatu dengan Kristus. Yaitu memiliki persekutuan yang dalam dan intim dengan Yesus, melalui kelahiran baru dan baptisan Roh Kudus, suatu hubungan yang intim setiap hari, sehingga kita mengambil bagian dari kehidupan Yesus dan karakterNya, sehingga kita menghasilkan buah dari RohNya.

Marilah setiap kita, selama masih diberikan kesempatan hidup, biarlah hidup kita ini menghasilkan buah yang dapat dinikmati oleh orang lain. Dan jika saat kita di dunia ini selesai, kita menikmati apa yang telah dijanjikan-NYA bagi kita.

Amin.

Tuhan Yesus memberkati

DS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *