KASIH YANG TIMPANG

Renungan Harian Youth, Rabu 22 Maret 2023
Hallo …. Teman-teman Youth yang dikasihi Tuhan, bagaimana kabarmu hari ini, saya harapkan kalian semua dalam keadaan sehat.
Rekan-rekan jika kita jatuh ditengah keramaian, berapa persenkah kemungkinan ada orang yang akan menolong kita untuk berdiri? Tentu cukup besar. Apakah hal yang sama berlaku di negara yang mayoritas warganya bukan orang percaya, bahkan atheis? Kemungkinannya tetap cukup besar. Yesus bahkan memberikan perumpamaan yang ironis, yaitu bagaimana Ahli Taurat dan orang Lewi yang notabene ada tokoh pemimpin agama justru berlalu begitu saja saat melihat seorang yang sekarat, sedangkan orang Samaria yang dianggap kafir justru menolong dengan kesungguhan hati.
Ada kalanya, orang yang tak kenal Tuhan pun bisa bertindak lebih baik dalam hal moral dan mengasihi sesama.
Orang tidak percayapun bisa berbuat baik, dan orang percaya bahkan bisa berbuat lebih baik dari mereka yang mengaku diri sebagai Kristen yang setia dan baik . Jika demikian, apa bedanya orang percaya dengan yang tidak? Sama-sama berbuat baik, ada perbedaan mendasar antara kebaikan orang percaya dan yang tidak percaya Tuhan. Bagi orang yang tidak percaya, kebaikan sering kali adalah sebuah insting, sebab orang yang tidak percaya pun adalah manusia yang diciptakan oleh Tuhan sendiri menurut gambar dan rupanya. Secara naluri, niat untuk menolong saat melihat orang kesusahan bisa tetap ada. Namun, hal itu lebih banyak didasari oleh kepentingan pribadi. Tapi orang percaya melakukan kebaikan dengan kesadaran bahwa itu adalah kewajiban kita sebagai orang percaya yang telah ditolong oleh Tuhan, itu juga adalah perintah Tuhan sendiri.
Efesus 5:2, dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
Kristus Yesus, Dialah Pribadi yang penuh kasih, Sang Kasih Sorgawi yang turun ke dunia menyatakan kasih yang sejati. Ia menjadi korban sempurna untuk menebus dosa kita. Paulus menjelaskan bahwa hidup menjadi penurut Allah adalah hidup di dalam kasih. Kasih seperti yang telah Yesus lakukan bagi kita yaitu pengorbanan yang berkenan dihadapan Allah.
Kasih bukan berarti selalu melakukan yang menyenangkan, namun selalu melakukan yang terbaik. Kasih itu memberi kebaikan, walau kadang perlu ketegasan.
Allah tuntut dari kita orang percaya bukan hanya perubahan yang tampak oleh orang lain tetapi Allah menghendaki kebaikan diri kita karena kasih kita kepada Allah dan sesama. Seperti Kristus yang memberikan pengorbanan untuk keselamatan kita karena kasih-Nya kepada Bapa dan kita umat pilihan-Nya. Kasih agape yaitu kasih Tuhan yang sempurna, kasih yang tidak berdasarkan kepada kepentingan sendiri, tidak tergantung pada situasi atau keadaan yang berubah-ubah. Kasih Tuhan inilah yang tidak membedakan rupa, status atau warna kulit. Untuk itulah Yesus rela datang ke dunia dan mati di kayu salib supaya kasih Allah dapat dinyatakan kepada kita dan dicurahkan ke dalam hati kita.
Kasih merupakan ciri orang beriman.
Karena Kasih Tuhan Yesus kita bisa hidup, dan kitapun harus hidup didalam kasih itu. Kita harus bisa mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan segenap jiwa kita, dan kita harus bisa mengasihi sesama kita seperti kita mengasihi diri kita sendiri .
Matius 22:37-39 Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu , dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Kita mengasihi sesama kita karena kita juga mengasihi Tuhan kita. Sementara orang dunia mengasihi sesama seringkali karena hal itu membuat mereka lebih baik. Ada perbedaan besar antara dua hal ini. Sebagai orang percaya hal itu terletak pada bagaimana kita bisa tetap mengasihi orang yang bagi dunia tak layak dikasihi. Kita harus bisa bedakan kasih yang firman Tuhan ajarkan dengan kasih yang dunia ajarkan ini. Mengasihi sesama yang Alkitab ajarkan adalah lebih dari sekedar humanisme.
Mengasihi sesama adalah bagian respon kita mengasihi Tuhan yang sudah lebih dulu mengasihi kita. Tanpa kasih kepada Allah, kasih pada sesama akan menjadi kasih yang timpang.
Rekan-rekan, seringkali ada pengorbanan yang harus kita lakukan apabila kita mau hidup didalam kasih, seperti Tuhan Yesus sudah berkorban bagi kita , kita juga mau berkorban untuk Tuhan dan sesama kita, dengan memberikan yang terbaik untuk Tuhan dan sesama kita. Kiranya Roh Kudus memampukan kita semua untuk bisa hidup di dalam kasih.
Tetap semangat didalam Tuhan, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita semua .
TUHAN YESUS MEMBERKATI
YG – NDK