KEMBANGKAN TALENTAMU

October 24, 2022 0 Comments

Renungan Harian Youth, Senin 24 Oktober 2022

Banyaknya ajang pencari bakat membuat orang berpendapat bahwa talenta adalah sesuatu yang dapat dipertontonkan untuk menghibur orang lain.  Sehingga menempatkan definisi “talenta” dalam sebuah kotak kecil yang membuat org berfikir bahwa jika tidak memiliki sesuatu yg berguna berarti tidak bertalenta. Namun apakah bernar demikian?

Bakat, dalam bahasa Inggris memang disebut “talent” atau “gift” dan dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai “talenta”. Tetapi, arti istilah bakat sebenarnya tidak sama dengan talenta seperti yang ditulis dalam Alkitab.  Talenta lebih cocok bila diartikan sebagai sejumlah modal yang Tuhan titipkan pada diri kita. Dalam perumpamaan tentang talenta, kita tahu bahwa ada yang dititip 5 talenta, 3 talenta, dan 1 talenta. Artinya, memang “modal” setiap orang tidaklah sama. Namun tugas dan tanggung jawabnya sama, yaitu: masing-masing harus mengupayakan modal tersebut agar berbuah atau berlipat ganda.

Seperti Perumpamaan mengenai talenta (Matius 25:14-30), dari perumpamaan ini sangat jelas bahwa semuanya harus dipertanggung jawabkan kepada Tuhan yang memberikan talenta kepada kita. Orang Yahudi adalah pedagang yang ulung, memakai nilai uang dalam jumlah yang besar akan sangat membantu orang yahudi untuk memahami maksud pengajaran Tuhan.  Dalam hal ini, Pendekatan yang dipakai Yesus untuk menyeberangkan pengajarannya sangat tepat.

Talenta yang Tuhan titipkan dalam kehidupan kita adalah Anugerah, namun disisi yang lain hal itu adalah tanggung jawab kita untuk mengembangkan dan memakainya untuk memuliakan Tuhan.

Mendapatkan kepercayaan besar seperti itu tentu seharusnya membuat para hamba itu gentar.  Hamba penerima dua dan lima talenta menghargai pemberian tuannya dengan mempergunakan talenta yang mereka terima, lalu menyerahkan hasilnya kembali kepada tuannya. Berbeda dengan hamba penerima satu talenta. Alasan takut dan persepsi yang keliru terhadap tuannya, membuatnya memilih memendam talenta yang seharusnya ia jalankan. Talenta yang dikembangkan akhirnya berlipat ganda, sedangkan talenta yang dikubur tak berguna. Akhirnya, satu talenta yang tidak terpakai diambil, lalu diserahkan kepada hamba yang menghasilkan sepuluh talenta. Hamba penerima satu talenta itu dihukum karena dianggap tidak berguna dalam kerajaan tuannya.

Membandingkan diri dengan apa yang orang lain miliki akan menghambat laju seseorg dalam usahanya mengembangkan dirinya.  Mengapa? Sibuk untuk menilai org lain.  Kepercayaan yang Tuhan berikan merupakan anugerah yang besar, dan ini yang gagal dilihat olh hamba yg menerima 1 talenta.  Jangan sibukkan diri anda dengan membandingkan diri dengan orang lain dimana hal tersebut berujung pada pemenuhan akan hasrat pribadi semata dan jauh dari maksud menyenangkan hati Tuhan.

Perumpamaan ini menunjukkan bahwa Kita tengah berada dalam keadaan bekerja dan berusaha.

Usaha inilah yang menjadi Kerajinan nyata yang harus kita lakukan dalam pekerjaan dan pelayanan kita sekarang ini. Dan dengan demikian kita Menyediakan diri menjadi alat bagi kemuliaan Allah dan kebaikan bagi orang lain. Karena itu, tuan ini yang adalah gambaran tentang Allah sebagi pemilik dari semuanya termasuk semua talenta yang dipercayakan kepada hamba.

Ia memberikan besaran jumlah talenta “menurut kesanggupan” masing-masing.(ayat 15b). Karena ia pemiliknya, dan semua hamba yang bekerja padanya sangat dikenalnya maka besaran jumlah yang diberikannya telah ditimbang dengan penuh hikmat dan kebijaksanaan. Ia tidak memaksakan yang tidak mampu dan tidak kuat, dan ia tidak memberi keringanan dan kelonggaran padahal hambanya mampu melakukannya. Sifat yang bijaksana ini menjadi sifat keadilan-Nya yang agung.   

Fokuslah kepada apa yang dipercayakan kepada kita, jangan memandang kepada apa yang orang lain miliki atau apa yang Tuhan percayakan kepada mereka.  Karena kepercayaan dan takaran kesanggupan Tuhan kepada kita tidak pernah salah.

1 Petrus 4:10 “layanilah seorg akan yg lain, sesuai dg karunia yg telah diperoleh tiap-tiap org sbg pengurus yg baik dari kasih karunia Allah”

“APA YANG KITATERIMA DARI DIA ADALAH UNTUK DIGUNAKAN DALAM PEKERJAAN-NYA DAN BAGI KEPENTINGAN KRISTUS. HAK-HAK ISTIMEWA KITA DIMAKSUDKAN UNTUK MEMAMPUKAN KITA BEKERJA.  KITA ADALAH PERNGURUS DARI ANUGERAH TUHAN.” – Matthew Henry

Roma 11:36 “sebab segala sesuatu adalah dari DIA, dan oleh DIA, dan kepada DIA: Bagi DIAlah kemuliaan sampai selama-lamanya”

Jika Tuhan memercayakan pekerjaan apa pun untuk melayani Dia, apakah kita telah sanggup untuk melihatnya dengan benar, yaitu sebagai bentuk penghormatan yang Tuhan berikan, di mana kita sama sekali tidak layak untuk menerimanya? Atau, seperti hamba yang jahat itu, kita menganggap Dia sedang menyusahkan kita dengan niat untuk menyerap tenaga dan usaha kita demi diri-Nya sendiri? Tuhan tidak perlu kita! Jika kita diberikan kepercayaan, maka itu adalah anugerah bagi kita. Tuhan rela memakai kita. Tuhan rela memercayakan “harta-Nya” kepada kita sekalian untuk kita kelola. Jika Tuhan hanya ingin mendapatkan untung, apakah mungkin kemampuan kita dapat memuaskan Dia? Bukankah para malaikat di surga dapat melakukan apa pun dengan jauh lebih baik daripada kita?

Setiap orang paling kurang memiliki setidaknya satu talenta, dan jumlah itu bukanlah jumlah yg patut diremehkan oleh seorang hamba untuk mulai berusaha.

Pada akhirnya, berapun banyak talenta yang Tuhan berikan bagi kita, biarkan itu menjadi sesuatu yang kita upayakan dalam kita mengiring Dia.  Selagi masih muda, jangan sampai kita mendapat celaan dari Tuhan karena tidak menyadari bahwa talenta itu Tuhan percayakan untuk kita upayakan di dalam hidup ini.

Matius 25:21,23, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”

ALLAH MEMERCAYAKAN TALENTA KEPADA KITA UNTUK KEBAIKAN DAN KEMAJUAN HIDUP KITA. KELOLALAH DENGAN BERTANGGUNG JAWAB.

Amin, Tuhan Yesus Memberkati

EYC 20102022-LP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *