Kerja Dengan Tuhan

Renungan Harian Rabu, 24 Mei 2023
Bacaan : Pengkhotbah 2
Ayat Pokok : Pengkhotbah 2:18-26
Shalom… Selamat Pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.
Pada periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo, beliau memiliki agenda utama reformasi ekonomi, konektivitas antar wilayah dan produktifitas. Untuk mencapai target agenda yang besar tersebut, presiden Jokowi memakai semboyan “Kerja, kerja, kerja”, hasil dari semboyan kerja yang diangkat oleh beliau, kita melihat sekarang bagaimana agenda besar beliau bagi Indonesia tercapai.
Kerja adalah aktivitas yang tidak lepas dari hidup manusia. Sejak awal penciptaan, Tuhan mau manusia untuk bekerja. Ada tugas atau kerja managerial yang Tuhan berikan kepada Adam [Kejadian 2:15] Tuhan menempatkan Adam dan Hawa di dlam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman tersebut. Tuhan Yesus senang dengan orang yang bekerja. Dalam perumpaan tentang Talenta dengan jelas Tuhan menyatakan pujian bagi orang yang giat dalam bekerja.
Rata-rata manusia memakai 8 jam waktunya dalam sehari untuk bekerja [isilah long 9 to 5 or long 8 to 4], memakai 8 jam untuk tidur dan 8 jam untuk mengerjakan aktivitas yang lain, seperti; waktu bersama keluarga, lembur pekerjaan, membangun relasi dengan lingkungan sekitar, mengerjakan pekerjaan rumah, dan lain sebagainya.
Apakah yang Alkitab katakan tentang kerja?
- Yohanes 5:17 – Bapa-KU bekerja sampai sekarang, maka akupun bekerja juga.
- 1 Korintus 16:14 – Lakukanlah segala perkerjaanmu dalam Kasih
- Kolose 3:23 – apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
- 2 Tesalonia 3:10 – jika seseorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.
Bagaimana pandangan Alkitab tentang kerja? Pandangan Alkitab tentang kerja secara umum di bagi menjadi 2 bagian saja:
Pertama, Kerja tanpa TUHAN
Pengkhotbah 2:22-23 menuliskan demikian; “Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya? Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tentram. Inipun sia-sia.”
Aktivitas kerja yang dilakukan tanpa Tuhan hanya akan menjadi aktivitas yang melelahkan, bukan hanya secara fisik namun juga batinnya. Bahkan di ayat sebelumnya (ayat 18) menyatakann bahwa kerja tanpa Tuhan adalah sesuatu yang sia-sia karena seseorang yang membangun dan mengumpukan namun bukan dia sendiri yang menikmatinya namun orang yang ada setelah dia. Beruntung jika yang meneruskan orang yang baikdan Qualified, namun bagaimana jika yang meneruskan adalah seorang yang tidak baik dan bodoh?
Jack Ma [pemilik Alibaba Group] > tersenyum karena customer dan pemegang saham dari perusahaannya begitu banyak, namun hatinya Lelah dan merindukan pekerjaannya dahulu yaitu seorang guru.
Kedua, Kerja dengan TUHAN.
Kerja adalah sebuah panggilan. Apa yang kita kerjakan adalah panggilan Tuhan bagi kita untuk kita kerjakan dalam hidup kita. Oleh sebab itu tanyakan dan gumuli apa yang menjadi pekerjaan kita. Penulis kitab pengkhotbah menuliskan yang terjadi ketika kita kerja dengan Tuhan, (ayat 26) “kepada orang yang dikenan-NYA, Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan…” Tuhan mengaruniakan pengetahuan, ini bicara tentang memilki Informasi. Hikmat, bicara tentang tahu bagaimana dan kapan memakai informasi yang dimiliki dengan baik dan tepat, sehingga dapat memutuskan sesuatu dengan tepat. Sukacita, bicara tentang menikmati pekerjaan yang dikerjakan.
Seorang atlit lari dari skotlandia bernama Eric Liddell berkata; “ketika aku berlari, aku merasakan sukacita-NYA”
Marilah kita dalam seluruh aktivitas pekerjaan yang dikerjakan memastikan bahwa kita kerja dengan Tuhan, karena kita akan menikmati tuntunan, pertolongan dan sukacita-NYA dan melihat pemeliharaan Tuhan yang sempurna melalui pekerjaan kita. Amin.
Tuhan Yesus memberkati.
DS