Renungan Harian Youth, Sabtu 21 Juni 2025
Shalom, salam sejahtera dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus. Apa kabarnya hari ini, rekan-rekan youth Elohim? Semoga kita semua sehat dalam lindungan Tuhan.
Seorang pria datang kepada temannya untuk curhat. Dengan nada putus asa, ia berkata, “Saya sudah minta maaf kepada istri saya, tapi dia tetap menolak untuk kembali hidup bersama saya. Padahal, di 1 Yohanes 1:9 tertulis bahwa jika kita mengaku dosa kita, Allah akan mengampuni. Tolong, bicaralah kepada istri saya dan katakan bahwa jika Allah saja mengampuni, seharusnya dia juga mau memaafkan saya.” Teman itu sebenarnya tahu bahwa pria ini sudah beberapa kali mengatakan bahwa ia ingin bertobat. Namun, dalam kenyataannya, setelah beberapa waktu berlalu, ia selalu kembali menyakiti istrinya. Karena itu, temannya menjawab dengan tegas, “Maaf, saya tidak bisa menyampaikan itu kepadanya. Dalam kasusmu, mengatakan ‘saya minta maaf’ saja tidak cukup.”
Di sisi lain, sang istri sebenarnya masih membuka peluang. Ia menyarankan agar suaminya mengikuti konseling dan benar-benar menunjukkan perubahan yang nyata sebelum kembali ke rumah. Dalam hal ini, sang istri bertindak bijak. Ia tidak menutup pintu sepenuhnya, namun juga tidak gegabah menerima kembali tanpa adanya bukti pertobatan yang sungguh-sungguh.
Sekedar mengucapkan maaf saja tidaklah cukup bagi Allah.
Saat pemimpin Israel kesulitan menghadapi masalah yang diakibatkan karena dosa, mereka berpikir bahwa kembali memberikan korban persembahan cukup untuk menyelesaikan masalah. Namun Allah menolak pertobatan seperti itu. Pertobatan yang cepat menghilang seperti kabut pagi dan embun yang hilang pagi-pagi benar, yang lenyap oleh terbitnya cahaya matahari (Hosea 6:4). Jika hanya mengucapkan maaf saja, sama saja seperti melakukan ritual-ritual yang kosong. Allah berkata,”Aku menyukai kasih setia dan bukan korban sembelihan, menyukai pengenalan akan Allah dari pada korban-korban bakaran.”
Dalam I Yohanes 1:9, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala yang jahat.”
Firman Tuhan ini mengajarkan kepada kita, ketika kita jatuh kedalam dosa, maka kita harus menyadari dan mengakui segala kesalahan atau dosa-dosa yang telah kita perbuat. Kata “mengaku” dalam Bahasa aslinya adalah “homolegeo” yang secara harafiah berarti mengatakan hal yang sama atau berterus terang”. Dan pengakuan disini bukan pengakuan lisan saja tetapi mencakup tindakan meninggalkan dosa demikian juga dalam kitab amsal 28:13 menuliskan demikian: “Siapa menyembunyikan pelanggaran tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.” Penekanannya disini adalah mengakui dan meninggalkan.
Jadi apa yang kita lakukan ketika kita jatuh dalam dosa?
1. Mengakui kesalahan kita.
Mengakui kesalahan merupakan hal yang mudah dikatakan tapi sulit dilakukan Mungkin awalnya kita akan kesulitan dan malu serta kecewa, tapi dengan mengakui kesalahan, akan membuat kita belajar hidup jujur dan bertanggung jawab. Pentingnya bagi kita untuk mengakui kesalahan atau dosa yang kita lakukan kepada Tuhan Sang pencipta kita. (Mazmur 38:19).
2. Merendahkan hati dan sadar
Bukan hanya mengakui, tetapi juga punya kereendahan hati untuk sadar dan kembali kepada Bapa di Sorga.Seperti anak bungsu yang kembali kepada Bapa-Nya maka kita pun harus demikian. Dengan rendah hati dan sadar menyadari dosa kita, seharusnya kita tidak kembali berbuat dosa. Kisah para Rasul 3:19 Petrus menegaskan bahwa kesadaran bahwa kita telah berbuat dosa, harus disertai dengan pertobatan. Bertobat adalah penyesalan atas dosa yang melibatkan unsur rasio, emosi dan kehendak. Ketiga unsur ini membawa kesadaran penuh sehingga terjadi perubahan dalam wujud peertobatan.
Setiap kita pasti pernah berbuat kesalahan dan pasti membuat kita jatuh kedalam dosa. Namun ketika kita mau mengakui dan sadar akan kesalahan kita maka Tuhan akan menolong kita. Dia akan mengampuni dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
“jadi siapa yang ada didalam Kristus, ia adalah ciptaan baeru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (II Korintus 5:17).
Tuhan memberkati
MW – AdS
PENGUMUMAN
Mengundang rekan-rekan semuanya untuk bisa hadir dalam Youth yang akan diadakan nanti sore SABTU, 20 Juni 2025 jam 17.00 di Gedung Gereja Elohim Batu
Tema youth celebration kita sore ini adalah ~ “Kapasitas Diri” ~

Dalam perspektif kekristenan, mengembangkan kapasitas diri bukanlah semata-mata soal pencapaian pribadi atau kesuksesan duniawi. Ini adalah bentuk ketaatan dan tanggung jawab rohani terhadap potensi yang telah Tuhan anugerahkan kepada setiap manusia. Alkitab mengajarkan bahwa setiap orang telah diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26-27), yang berarti bahwa setiap orang memiliki potensi ilahi untuk bertumbuh, melayani, dan memuliakan Tuhan melalui hidupnya.
Mengembangkan kapasitas diri adalah bagian dari proses pemuridan (discipleship) di mana orang percaya terus-menerus dibentuk menjadi serupa dengan Kristus (Roma 8:29). Ini mencakup penguasaan diri, disiplin rohani, kerendahan hati untuk diajar, serta keberanian untuk melangkah dalam iman.—
Dan jangan lupa Ibadah besok jam 06.00 WIB serta Sekolah minggu jam 08.00 di GPdI Elohim batu
Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan