IMAGO DEI (SERUPA DAN SEGAMBAR DENGAN ALLAH)
IMAGO DEI (SERUPA DAN SEGAMBAR DENGAN ALLAH)
Renungan Harian Youth, Jumat 21 Januari 2022
Kejadian 1:27
Syalooom… selamat pagi teman- teman remaja pemuda ELOHIM. Apa kabarnya hari ini? Semoga kita semua sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan.
Kitab Kejadian pasal 1 pasti dapat membuat kita terpesona terhadap Tuhan yang menjadikan langit dan bumi serta segala isinya. Tuhan menciptakan langit, bumi dan isinya dalam waktu enam hari. Ketika Dia berfirman, maka dari yang tidak ada menjadi ada. jika kita merenungkan penciptaan dari hari pertama sampai kelima saja, sudah membuat hati kita berdecak kagum akan Tuhan. apalagi pada hari keenam, Tuhan menciptakan manusia. Sungguh begitu spesial!
Kejadian 1:27 mengatakan,”Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Makhluk lain diciptakan dengan berfirman, tetapi manusia diciptakan dengan tangan Allah sendiri (Kejadian 2:7). Yang membuat kita berbeda dengan ciptaan lainnya adalah gambar dan rupa Allah.
The Westminster Shorter Catechism mengajukan sebuah pertanyaan, “Bagaimana Tuhan menciptakan manusia?” Dan kemudian memberikan jawabannya bahwa, “Tuhan menciptakan manusia baik itu pria dan wanita menurut gambarNya sendiri, dalam pengetahuan, kebenaran, dan kekudusan dan dengan kekuasaan atas mahluk-mahluk.” Serupa dan segambar dengan Allah berarti manusia memiliki kualitas hidup yang sama dengan Tuhan.
Kualitas hidup tersebut mencakup 4 hal:
Pertama, punya roh (roma 8:16);
Alkitab mengatakan bahwa manusia memiliki tubuh, jiwa dan roh (I Tes 5:23). Makhluk atau benda-benda lain tidak memiliki roh. Oleh sebab itu manusia punya roh disini berarti manusia dimampukan untuk dapat berkomunikasi dengan Sang penciptanya.
Kedua, manusia memiliki akal budi.
Walaupun Tuhan bersifat Roh, namun Tuhan adalah pribadi yang memiliki akal budi sehingga manusia ciptaan-Nya yang segambar dengan-Nya juga memiliki akal budi. Dengan kemampuan akalnya, manusia bisa mengklasifikasikan sesuatu, mensistematisasikan sesuatu, berlogika, melakukan penyelidikan, menyimpulkan sesuatu, bertindak berdasarkan rencana dan mengevaluasi sesuatu. Dengan kemampuan berpikirnya, manusia menjadi lebih unggul dari mahluk lain dalam menguasai alam ini.
Ketiga, manusia memiliki hati nurani.
Hati nurani atau suara hati berhubungan erat dengan akal budi. Hati nurani adalah suatu pengetahuan tentang suatu tindakan disertai penilaian tentang tindakan itu. Di dalam diri manusia ada suatu kualitas diri dimana ia mampu bertindak setelah mempertimbangkan apakah yang dia lakukan itu baik atau tidak baik, membangun atau justru merusak, bermanfaat atau tidak. Suara hati juga berbicara soal kepekaan manusia melihat sesuatu, menanggapi sesuatu, merespon sesuatu. Binatang, tumbuh-tumbuhan apalagi benda mati jelas tidak memiliki hati nurani atau suara hati. Binatang bisa saling memakan sesamanya.
Keempat, manusia memiliki moralitas.
Jika “roh” tadi berhubungan dengan vertikal, maka moralitas berkaitan dengan masalah horizontal. Manusia dalam hubungannya dengan manusia yang lain. Manusia yang diciptakan serupa dan segambar dengan Allah adalah mahluk yang bermoral. Manusia yang bermoral adalah manusia yang memiliki aturan dalam relasi dengan sesamanya. Moralitas adalah sebuah sistem atau aturan perilaku manusia dalam bersosial yang dtunjukan dalam etika yang baik, tanggung jawab dalam segala hal dan perilaku yang baik.
Dosa membuat citra Allah dalam diri kita menjadi rusak bahkan rusak total. Dosa menyebabkan kualitas hidup kita yang mencirikan Allah mengalami kemunduran. Tetapi kasih karunia Allah, yaitu Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal datang kedunia menebus segala dosa kita dan mengembalikan citra Allah didalam diri kita serta membuat kita berharga. Marilah kita hidup bukan dalam dosa, tetapi dalam persekutuan dengan Anak Allah yang telah membrikan nyawa-Nya bagi hidup kita.
Yohanes 1:12,” Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.” Amin.
Komitmenku hari ini
Aku mau menghidupi kehidupan yang sesuai dengan Gambaran Allah yang sudah diberikan kepadaku, hidup dalam persekutuan dengan Tuhan Yesus dan menjadi serupa dengan Dia
MW – TVP