Ketika Tuhan Seolah-olah Diam

July 4, 2022 0 Comments

Kejadian 17:1, Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: “Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.

Pada saat Abram berusia sembilan puluh sembilan tahun, ada perubahan yang besar didalam kehidupannya. Karena hari itu adalah perubahan nama Abram menjadi Abraham, dan Sarai menjadi Sara, dan  Abraham dan Sara memiliki selisih umur 10 tahun. Abraham mengikut Tuhan sudah 25 tahun, dan Tuhan sudah berjanji akan memberikan dia keturunan, tetapi isterinya tidak sabar dalam menunggu janji Tuhan, sehingga Sara menjadi orang yang tergesa-gesa. Ketergesa-gesaan Sara menimbulkan masalah yang lebih besar dan lebih berat dari apa yang dia rasakan. Pertama Sara menjadi menderita batin, karena tidak bisa memberikan keturunan, dan kedua pada saat Hagar mulai mengandung, Sara melihat bahwa perbuatan Hagar sudah seperti merendahkan dia. Sehingga Sara meminta pertanggungjawaban Abraham.

Dalam kehidupan ini, seringkali iman kita dipengaruhi dengan sesuatu yang instan, percepatan. Kita harus tahu bahwa percepatan hanya bisa ditentukan oleh Tuhan, tidak bisa ditentukan oleh manusia, karena waktu hanya ada dalam genggaman Tuhan. Salah satu yang dapat menganggu kehidupan manusia adalah menginginkan segala sesuatu serba cepat. Seringkali mungkin kita diperhadapkan dengan waktu, dimana kita harus menunggu dengan waktu yang sangat lama, namun meskipun kita diperhadapkan dengan jeda waktu yang cukup panjang, merasa bahwa Tuhan berdiam diri dan meninggalkan kita, yakinlah bahwa musim boleh berganti, tapi Kasih Tuhan tetap abadi.

Pernahkah Tuhan berdiam atau berdiam diri?

Kejadian 2:1-3 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

Waktu Tuhan sedang terus bekerja, namun ada waktu untuk Tuhan berdiam diri. Tuhan Yesus pernah berkata

“Aku sampai hari ini masih terus bekerja, karena Bapa-Ku yang disorga juga bekerja”.

 Dari perkataan yang disampaikan oleh Yesus, kita bisa melihat bahwa etos kerjanya Tuhan Yesus bisa menjadi panutan buat semua orang.

Apa yang Tuhan lakukan saat berdiam diri?

  • Tuhan mengamati ciptaanNya

Kita bisa membayangkan bagaimana pada saat Tuhan telah selesai berhenti dari segala penciptaanNya, Dia sedang melihat-lihat dan mengamati ciptaanNya, memberikan komentar pada ciptaanNya, dan tentunya Tuhan sangat senang dengan ciptaanNya.

  • Tuhan memberkati ciptaanNya

Seringkali kita berburuk sangka kepada Tuhan, karena kita melihat bahwa kita sepertinya tidak diberkati oleh Tuhan, karena mungkin usaha yang dibangun tidak berkembang, mengalami sakit penyakit, dan tidak ada tanda-tanda bahwa Tuhan akan mengadakan mujizatNya bagi kita. Tapi kita harus ingat bahwa Tuhan sangat bangga kepada ciptaanNya, dia menikmati kita, karena kesetiaan kita dalam menunggu janji-janjiNya.

  • Tuhan sedang menguduskan

Kata “menguduskan” dipakai kata “kadaah”, kata ini artinya bukan hanya menguduskan, tetapi juga memiliki arti “seseorang yang sedang mengurapi sesuatu dengan minyak wangi” , lalu arti lain lagi adalah “Prepare” atau seseorang yang sedang mempersiapkan sesuatu.

Dalam kehidupan ini juga, seringkali kita harus dipilah dari khalayak ramai, diproses, memang sakit, namun hal itu justru mendatangkan sesuatu yang luarbiasa dalam kehidupan kita, Tuhan akan mengangkat kita, dan membawa kita kepada kemuliaanNya.

Daniel 6:1-4,11 Lalu berkenanlah Darius mengangkat seratus dua puluh wakil-wakil raja atas kerajaannya; mereka akan ditempatkan di seluruh kerajaan; membawahi mereka diangkat pula tiga pejabat tinggi, dan Daniel adalah salah satu dari ketiga orang itu; kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggungan jawab, supaya raja jangan dirugikan. Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.

Ayat 11 : Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.

Didalam diri Daniel ada jiwa yang istimewa, memiliki hubungan yang kuat dengan Tuhan, sehingga dia memiliki roh yang luarbiasa, dan roh itu mempengaruhi pola pikirnya, perasaannya, dan mempengaruhi semua keputusan.

Namun pada saat itu Daniel diijinkan Tuhan untuk mengalami proses, dan dalam proses yang dialaminya, Tuhan tidak langsung turun tangan untuk menolongnya, karena Tuhan sedang menikmati Daniel, Tuhan bangga dengan ibadah yang dilakukan Daniel, namun dimasa masa sulit yang dialami oleh Daniel, Tuhan melakukan sesuatu yang luarbiasa untuk hidupnya Daniel.

Untuk itu janganlah kiranya kita berhenti untuk percaya kepada Tuhan. DIA diam bukan berarti DIA tidak peduli, namun karena DIA sedang mempersiapkan kita untuk sesuatu yang luarbiasa.

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Rangkuman Khotbah

Pdt. Stefanus Suwarno

One thought on “Ketika Tuhan Seolah-olah Diam”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *