LAZY BUSY
Renungan Harian Youth, 30 Mei 2024
Syalom rekan-rekan Youth semuanya …
Malas tidak selalu berarti nongkrong seharian, bangun siang atau menjadi pengangguran. Malas bukan berarti tidak melakukan sesuatu. Terkadang orang yang paling sibuk bisa jadi masuk dalam kelompok orang-orang malas. Bisa jadi kita juga masuk dalam kategori orang yang LAZY BUSY yaitu orang yang kelihatan bekerja tapi dalam kepura-puraan dan tidak menghasilkan apa-apa karena kemalasannya. Hati-hati dengan tipe orang yang seperti ini, sebab akan menghambat hidup menjadi lebih baik. Kemalasan tidak diukur dari seberapa banyak aktivitas kita, tetapi diukur dari produktivitas kita. Apa gunanya terlihat bekerja tetapi tidak menghasilkan apa-apa. That’s wasting the time.
Karena melakukan sesuatu dengan tidak menghasilkan apa-apa sama saja dengan bekerja sia-sia dan membuang tenaga. Itu sama juga dengan malas.
I can trust God to stand by me and give me grace whenever I face any trial or opposition in my life-and that happens often. It doesn’t matter to me whether I receive any money or not, and whether I get any food to eat or not. If I receive food and money, well and good. If I don’t get any food or money, that’s fine with me too.
Memang kita bekerja untuk mendapat upah, namun kitapun juga harus menyadari bahwa Upah bukanlah segalanya. Tuhan telah memberi kita kekuatan untuk bekerja dan mendapatkan sesuatu sebagai imbalan. Tuhan menuntut kita untuk tidak menjadi orang yang malas dan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.
Saya pernah membaca artikel tentang Frank Perkins dari Los Angeles orang yang telah memecahkan rekor dunia dengan duduk di atas tiang bendera selama 400 hari, Hebat? Menurut saya tidak. Terbukti ketika ia turun dari tiang bendera itu ia menghadapi kenyataan bahwa sponsornya telah bangkrut, istrinya telah meninggalkan dia dan telepon serta listrik rumahnya telah diputus. Frank Perkins melakukan sesuatu, tapi tidak produktif.
Hidup menghabiskan waktu dengan sia-sia dan tidak menjadi berkat, sama saja dengan kita melupakan apa yang Tuhan sudah kerjakan diatas kayu salib demi keselamatan umat manusia. Janganlah kita berpura-pura melakukan sebuah pekerjaan agar kelihatan ada aktivitas dan tidak bermalas-malas, tetapi kerjakanlah semuanya dengan penuh ketulusan dan tidak ada kata bermalas ataupun berpura-pura. Jangan menjadi orang yang Lazy busy yaitu kelihatan nya saja bekerja tapi tidak ada yang dihasilkan karena kemalasan. Ingat Tuhan memberkati orang yang rajin dan tekun serta tulus dalam bekerja, tidak ada kepura-puraan yang dijalani.
As leaders of God’s people, we have a great responsibility to demonstrate to the next generation what Christlikeness really means.
Cara hidup kita, baik rajin maupun malas, dapat dinilai oleh orang-orang di sekitar kita karena sikap dan perbuatan kita sehari-hari mencerminkannya.
Ketika kita melakukan hal yang jahat, kita mengecewakan Tuhan dan menunjukkan sisi buruk yang bisa membuat orang lain menganggap kita tidak baik, serta menilai bahwa kasih dan bimbingan Tuhan tidak ada dalam diri kita. Ingatlah bahwa kita diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah. Dengan bekerja penuh kasih dan memancarkan kemuliaan Allah, hal itu akan terlihat dari diri kita seperti cermin yang kita gunakan untuk berkaca. Keberhasilan seseorang dinilai dari kerajinannya dalam bekerja, bukan dari kemalasan dan kepura-puraannya. Bukan tampilan fisik kita yang dilihat di depan kaca, tetapi sikap, sifat, dan tabiat kita. Orang yang memiliki sikap buruk dan penuh keraguan terhadap kebesaran kuasa Tuhan atau tidak percaya kepada-Nya, akan terlihat dari cara hidup mereka karena itu tercermin dari perbuatan mereka. Mereka juga tidak akan mudah percaya kepada orang yang berhasil karena kerja keras dan hati yang penuh kasih serta sukacita yang hidupnya dalam kasih Bapa.
Sadar atau tidak, kita meninggalkan jejak berupa citra diri di mana pun kita berada—citra yang akan tetap melekat di benak orang-orang lama setelah mereka melupakan pesan-pesan yang kita sampaikan tentang betapa luar biasanya Tuhan kita.
Lazy busy. Malas tapi terlihat sibuk.
Kita kerap menjumpai pemandangan seperti ini. Dalam dunia kerja, kita kerap menjumpai karyawan yang terlihat sibuk melakukan sesuatu, tapi minim produktifitas. Kita kerap melihat orang yang sibuk ke sana kemari tapi pulang tidak membawa hasil. Bukan karena usahanya belum membuahkan hasil, tapi karena ia memang tidak melakukan apa-apa dalam kesibukannya.
Lazy busy. Sibuk tapi tidak melakukan apa-apa.
Memang terlihat paradoks, namun itulah yang terjadi dalam kehidupan banyak orang. Bahayanya, hal seperti ini tidak pernah dianggap sebagai kemalasan. Akibatnya, ia akan terus bertekun dengan kemalasannya itu.
2 Tesalonika 3 : 11 Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.
Rasul Paulus menegur dengan keras jemaat di Tesalonika. Mengapa? Ada banyak jemaat yang tidak bekerja hanya karena disibukkan dengan hal-hal yang tidak berguna. Ke sana kemari tapi tidak memberi hasil apa-apa. Sibuk tapi tidak produktif. Itu tidak ada gunanya. Jangan menyembunyikan kemalasan kita di balik kesibukan kita. Tuhan mencari buah. Itulah alasan mengapa sibuk saja tidak cukup. Kita harus produktif. Mari kita lihat kembali hidup kita.
Mulailah mendisiplinkan diri untuk melakukan hal-hal yang memberi buah, bukan hanya sekadar sibuk saja. Jangan mau jadi seperti kursi goyang, terus bergerak tapi tidak kemana-mana.
Mengubah kebiasaan lama kepada yang baru merupakan tugas yang sangat berat. Karena untuk melakukan hal itu membutuhkan keinginan yang kuat jika benar-benar ingin berubah. Tidak semua orang bisa menerima yang namannya perubahan apalagi jika berbicara kebiasaan yang sudah sering dilakukan.
Tanyakan dalam diri “Apakah kebiasaan dalam diri sudah menjadi berkat untuk orang lain?”. Ingat tidak semua orang bisa menjadi berkat untuk orang lain lewat perbuatannya, sebab jika melakukannya tanpa ada ketulusan dan penuh kemalasan maka hal itu adalah sia-sia. Sudah pasti kita akan masuk dalam golongan orang yang LAZY BUSY.
Tetap Semangat
Tuhan Yesus memberkati
LW – SCW