BELAJAR DARI KEGAGALAN SIMSON

February 22, 2024 0 Comments

Renungan harian Youth, Kamis 22 Febaruari 2024

Syalom rekan-rekan Youth semuanya, salam semangat buat rekan-rekan semuanya

Kisah Simson dalam Kitab Hakim-Hakim 13-16  memang sangat tragis. Kita harus berhati-hati agar karakter dan nasib Simson tidak terulang dalam hidup kita. Kita perlu mempersiapkan diri agar keadaan seperti yang dialami Simson tidak terjadi dalam hidup kita. Dalam Kitab Hakim-Hakim, dicatat bahwa Simson lahir dengan takdir yang sangat jelas dan akurat. Ini merupakan keistimewaan,  Simson lahir untuk memenuhi peran yang sangat penting pada zamannya, dalam melaksanakan rencana khusus Tuhan bagi dirinya. Simson lahir karena sebuah kebutuhan bangsa. Sama seperti Anda dan saya lahir juga karena sebuah kebutuhan bangsa.

Simson lahir atas penentuan Tuhan dengan Tujuan yang jelas. Namun dia gagal memenuhinya, memang pada akhir hidupnya “Simson mendapatkan Kesempatan terakhir”, Simson seola-olah tidak mencapai apa yang menjadi Tujuan besar Tuhan dalam hidupnya walaupun dia sudah diperlengkap secara supranatural oleh Tuhan

Mari kita belajar Apa yang membuat Simson gagal ?

1. Simson hidup berdasarkan keinginan matanya.

Dalam Hakim – hakim 14:1-2 Simson pergi ke Timna dan di situ ia melihat seorang gadis Filistin.Ia pulang dan memberitahukan kepada ayahnya dan ibunya: “Di Timna aku melihat seorang gadis Filistin. Tolong, ambillah dia menjadi isteriku.”

Simson hidup dipengaruhi oleh keinginan liar dari matanya, kesombongan hidup, dan perubahan suasana hatinya. Dia tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya terhadap perempuan. Inilah kelemahannya yang pada akhirnya akan menyebabkannya jatuh ke tangan musuh.

2. Simson gagal menundukkan diri terhadap otoritas dari orang tuanya.

Tetapi ayahnya dan ibunya berkata kepadanya: “Tidak adakah di antara anak-anak perempuan sanak saudaramu atau di antara seluruh bangsa kita seorang perempuan, sehingga engkau pergi mengambil isteri dari orang Filistin, orang-orang yang tidak bersunat itu?” Tetapi jawab Simson kepada ayahnya: “Ambillah dia bagiku, sebab dia kusukai.” Hakim hakim 14:3

Simson hidup karena apa yang dia rasa, dia lihat, dia pikir, dia suka. Semua bicara tentang sebatas ego-nya saja. Pada masa itu adalah tabu bagi orang Israel dimana bangsa yang bersunat menikah dengan bangsa yang tidak bersunat, itu adalah kafir. Namun demikian Simson memaksakan keinginannya kepada orang tuanya dan tidak ada penundukan diri di dalam diri Simson.

3. Tidak Waspada dan Berhati-hati dengan kelemahannya.

Tetapi isterinya itu menangis di sampingnya selama ketujuh hari mereka mengadakan perjamuan itu. Pada hari yang ketujuh diberitahukannyalah kepadanya, karena ia merengek-rengek kepadanya, kemudian perempuan itu memberitahukan jawab teka-teki itu kepada orang-orang sebangsanya. Hakim hakim 14:17

Simson membiarkan perempuan tersebut mengendalikan suasana hatinya dan hidupnya dengan membiarkan perempuan itu merengek-rengek dan memaksanya. Waspadai kelemahanmu. Kita perlu memahami betul tentang Simson ini, betapa berbahayanya jika kita membiarkan suara merengek-rengek masuk ke dalam hidup kita. Sekali didengar, dua kali didengar, dan seterusnya, itu yang akan menguasai kita.

Lawanlah gelora nafsu itu dan inilah yang menjadi tugas dan pergumulan kita senantiasa.

Simson tidak pernah menyadari kelemahannya dan tidak pernah mengakui kesalahannya. Baginya, hal tersebut adalah hal yang biasa, dan sejujurnya saya sangat takut dengan orang-orang yang menganggap kelemahan itu biasa. Berbohong dianggap biasa, merengek-rengek dianggap biasa, dan perilaku manja dianggap biasa. Perhatikanlah jika kita sudah terbiasa dengan semua hal tersebut dan tidak menyadari kelemahan kita, ini sangat berbahaya dan menakutkan, karena pada akhirnya tidak akan ada pertobatan.

4. Tidak mengenal hati Tuhan dan Anugerah Tuhan dalam hidupnya

Akhir hidup Simson menjadi budak yang buta, terikat, terbelenggu dan mati. Lalu berserulah perempuan itu: “Orang Filistin menyergap engkau, Simson!” Maka terjagalah ia dari tidurnya serta katanya: “Seperti yang sudah-sudah, aku akan bebas dan akan meronta lepas.” Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa TUHAN telah meninggalkan dia. Hakim – hakim 16:20

Sumber utama masalahnya adalah bahwa Simson tidak memahami hati Tuhan; dia tidak pernah mengetahui apa yang menjadi tugas dan panggilannya. Simson bahkan tidak berusaha untuk mengenal Tuhan. Dia hanya mengandalkan kekuatan yang dimilikinya, kekuatan yang membuatnya merasa hidupnya luar biasa. Ini sangat tragis dan mengerikan ketika kita hidup dan merasa bahwa semuanya baik-baik saja karena kita menerima berkat dari Tuhan atas hidup kita, namun kita tidak mengenal siapa Tuhan yang memberikan itu.

Yang paling menyedihkan dari seluruh kisah ini adalah Tuhan meninggalkan Simson dan dia tidak mengetahuinya. Itu sama seperti jika kita sedang ibadah bersama dan kita tidak tahu Tuhan hadir atau tidak dan itu merupakan sebuah kebodohan besar. Bahkan kalau anda pergi kemanapun, bernyanyi, pelayanan anda tidak tahu Tuhan suka atau tidak dan Tuhan hadir atau tidak. Kebodohan itu adalah sebuah kemalangan dan kebinasaan yang mengerikan. Simson tidak pernah tahu apakah Tuhan berkenan akan hidupnya atau tidak. Simson tidak pernah tahu apakah hari ini Tuhan bersama dia atau tidak. Simson tidak pernah menghargai saat Tuhan di dekatnya atau tidak. Buat dia yang penting adalah apa yang dia lihat, dia sukai, dia rasa, tepuk tangan orang, pesta dan perempuan.

Tuhan Yesus memberkati

YNP-SCW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *