LIBATKAN DIRI DALAM TUJUAN TUHAN

January 8, 2024 0 Comments

Renungan Harian Youth, 08 Januari 2024

Yeremia 29:11, Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Tahun berganti tahun,  setiap awal tahun, tema-tema tentang harapan, optimis, kekuatan, kemenangan, dll menjadi khotbah yang disukai karena diberikan firman Tuhan yang memotivasi kita untuk semakin diberkati. Namun, ada hal yang perlu kita perhatikan pada setiap awal tehun dalam kalender berjalan, yaitu tentang suatu KETIDAKPASTIAN.   

Ketidaktahuan akan apa yang ada di depan kita adalah sesuatu yang mampu membuat bahkan orang yang paling berani sekalipun ikut merinding. Ketidakpastian adalah bagian dari kehidupan kita di dunia. Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi nanti, besok ataupun hari-hari di depan kita. Kemajuan demi kemajuan mempermudah langkah kita, tetapi kita juga tidak dapat menghindari perubahan demi perubahan tak terduga yang terjadi.

Itulah yang Tuhan katakan kepada orang Israel yang sedang ada dalam pembuangan. Makna yang terkandung dari Yeremia 29:11 ini adalah bahwa surat ini merupakan kiriman dari Nabi Yeremia kepada bangsa Yehuda. Peristiwa yang terjadi ketika itu adalah bangsa Yehuda yang sedang ditawan di daerah babel. Tuhan menawan bangsa Yehuda di babel selama tujuh puluh tahun. Tujuan Tuhan menawan bangsa Yehuda dibabel adalah supaya mereka mau kembali kepada Tuhan serta mengandalkan Tuhan dalam kehidupan mereka.

Kiriman surat Nabi Yeremia diatas merupakan bentuk pertolongan Tuhan kepada bangsa Yehuda agar mereka dapat bangkit kembali dan mempunyai kekuatan dan harapan dari pertolongan Tuhan. Karena Tuhan mengetahui akan rancangan hidup bangsa Yehuda, maka Tuhan memberikan suatu pengharapan kepada mereka untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam kehidupannya.  tetapi kalau kita perhatikan, seakan-akan jaminan Allah itu sangat bertolak belakang dengan situasi yang mereka hadapi,

  • Mereka berada di tempat yang tidak mereka inginkan. Kondisi bangsa Israel begitu memprihatinkan.
  • Mereka ingin pulang, tetapi tidak bisa. Mereka mendapatkan perlakuan buruk dari bangsa Babel.
  • Kota mereka dihancurkan, bait Allah dijarah, perekonomian dihancurkan, pemimpinnya disingkirkan, dan rakyatnya diperbudak.
  • Hidup mereka berada di titik nol, bahkan minus. Banyak penderitaan dan kehilangan dialami.
  • Orang Israel tidak bisa melihat masa depan, tetapi Tuhan mengatakan ada masa depan karena mereka ada dalam rancangan Tuhan yang penuh damai sejahtera (Yer. 29:10).

Firman Tuhan dating dan memerintahkan mereka untuk membangun hidup yang baik dengan dasar iman kepada-Nya. Sehingga mereka harus bertobat dan percaya sungguh bahwa Tuhan pasti memiliki rancangan damai sejahtera dalam hidup umat-Nya maka kita harus merencanakan dengan baik masa depan kita.

MASA DEPAN…Kenapa harus diraih?  Tentunya jika kita memilih jalan yang sudah Tuhan sediakan, maka setiap janji-janjiNya akan berlaku bagi kita semua.Rancangan damai sejahtera dan masa depan penuh harapan dari Allah merupakan janji Tuhan yang pasti. Iman kita akan dikuatkan bagaikan memandang ke arah yang jauh dengan kepala terangkat seperti penjaga yang berdiri di atas menara yang memandang keindahan hidup.

Kita memang tidak mengetahui masa depan dengan jelas, tetapi jelas tahu masa depan kita ada di dalam rancangan Tuhan.

DARE TO SEE, DARE TO ACT

  • Milikilah keberanian untuk melihat, bertindak, dan melibatkan diri dengan tujuan Tuhan, dengan pengharapan yang dibangun berdasarkan janji-janji Tuhan.

Hidup penuh harapan berarti kita bersabar dan menunggu Tuhan untuk menepati janji-janji-Nya. Di tengah penantian, pintu akan dibukakan oleh Tuhan. Namun seperti yang dikatakan sebelumnya, ayat Alkitab tersebut juga harus dilihat dari konteks manusia. Konteks yang dimaksud mengacu pada upaya yang dilakukan untuk mengerjakan tugas atau tanggung jawab.

Selain berharap kepada Tuhan Yesus, umat juga harus mengerjakan bagiannya dengan sungguh-sungguh dan tulus. Kerjakan tanggung jawab dengan rajin dan gigih. Ketika menghadapi masalah, umat harus berserah kepada Tuhan Yesus.  Satu hal yang pasti, jika kita berjalan bersama Tuhan, kita tidak perlu takut dan khawatir.

Belajar berserah penuh pada TUHAN, yang menjanjikan kepastian akan masa depan yang cerah dan indah, yang DIA sendiri telah rancangankan khusus bagi kita.

  • Milikilah keberanian melihat, bertindak dan melibatkan diri sesuai tujuan Tuhan dengan membangun kehidupan yang peka untuk memikirkan dan bertindak sesuai yang Tuhan kehendaki.

Tuhan Yesus mengajarkan bahwa berjalan dan merencanakan hidup bukan pada apa yang kita sendiri kehendaki dan pikirkan, melainkan apa yang dikehendaki dan dipikirkan Tuhan.

Lukas 4:34, Kata Yesus kepada mereka: ”Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Persoalannya, apakah pengajaran ini ada di dalam pikiran setiap umat Tuhan dalam perjalanan hidup mereka? Murid-murid memiliki keinginan rohani yang lemah. Buktinya, mereka tidak bertanya dan mencoba mendengar percakapan Tuhan Yesus dengan wanita Samaria (ay. 27b) dan bagaimana perubahan hidupnya terjadi. Yesus mengatakan bahwa kepuasan yang besar dan “mengenyangkan” kelaparan-Nya adalah melakukan kehendak Allah (ay. 34).  

Tuhan Yesus tidak ingin murid-murid-Nya mempunyai mentalitas sikap yang menunda.  

Yesus menggunakan perumpamaan tentang makanan dan hasil panen untuk mengkomunikasikan gagasan rohani-Nya. Gagasan tentang penuaian memiliki arti ada banyak orang yang siap diterima ke dalam Kerajaan Allah.  Dalam hal ini, kita bisa mulai mengarahkan diri kita kepada tujuan besar Tuhan dalam segala rencana-Nya bagi seluruh umat manusia.  seperti yang dikatakan oleh Paulus kepada jemaat di Efesus, “Ia (Tuhan) mau supaya kita hidup di dalamNya (Efesus 2:10).”  Dengan demikian jika setiap manusia hidup di dalam Dia, otomatis kehendak-kehendak Allah dengan mudah dikerjakan oleh umat Allah.  Dan hasilnya adalah keselamatan yang Allah kerjakan di kayu salib dinikmati oleh setiap manusia.

Allah mau dan terus ingin melihat dikatu bertumbuh menjadi pribadi-pribadi yang berdampak.  Kita menjadi orang-orang yang tidak baper dan tidak menjadi suatu batu sandungan karena kita telah dibentuk dengan cara-cara Allah yang mengagumkan dan membuat kita mengenal dengan benar siapa Tuhan kita.  Karena Firman Tuhan adalah kekuatan yang mampu mendorong kita untuk semakin mengenal siapa Tuhan kita.

Amin, Tuhan Yesus Memberkati

EYC 06012024-YDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *