MANUSIA MENAJAMKAN SESAMANYA

June 4, 2024 0 Comments

Renungan Harian Youth, Selasa 04 Juni 2024

Shallom, Rekan-rekan Youth yang terkasih didalam Tuhan…  Kiranya berkat Tuhan senantiasa melimpah dalam kehidupan kita.

Rekan-rekan bayangkan kamu dan temanmu sedang duduk di kafe sambil menikmati kopi. Kalian berbicara tentang impian, tantangan, dan hal-hal yang kalian alami di sekolah atau kampus. Selama percakapan, kalian saling memberi saran, dukungan, dan dorongan. Namun Kadang-kadang, kalian juga mengkritik satu sama lain untuk hal yang lebih baik yang mungkin dilihat dari sudut pandang yang lain yang taman kita miliki dan kita tidak miliki. Tepat seperti yang dikatakan dalam

AMSAL 27:17 “Sebagaimana besi menajamkan besi, demikian pula seorang manusia menajamkan sesamanya.”

Pada Jaman dahulu Besi yang ditajamkan dijadikan sebagai senjata alat berperang seperti pedang, tombak. Besi juga ditajamkan dijadikan paku-paku bagi pintu, kereta besi, rantai, tiang, gada dan tongkat. Besi yang akan digunakan harus ditempa dan alat untuk menempa adalah besi yang lainnya. Hal ini sama dengan kehidupan kita. Ketika kita berinteraksi dan berbagi pengalaman dengan orang lain, kita saling ‘mengasah’ dan membantu satu sama lain untuk menjadi lebih baik.

Di era digital ini, banyak tantangan yang dihadapi oleh pemuda dan remaja Kristen. Mulai dari pengaruh budaya sekuler, tekanan media sosial, hingga hidup di dalam budaya yang semakin anti-Kristen. Namun, justru di tengah tantangan ini, kita dituntut untuk saling ‘menajamkan’.

MENAJAMKAN ADALAH SEBUAH PROSES

Ketika besi menajamkan besi, pasti akan terjadi gesekan yang bisa melukai dan menimbulkan percikan api. Api ini melambangkan emosi, kemarahan, sakit hati, kepahitan, kejengkelan, kebencian, dan berbagai luka lainnya yang menyakitkan. Tuhan menggunakan orang-orang di sekitar kita untuk proses ini. Seperti besi menajamkan besi, manusia juga ditajamkan oleh sesamanya. “Ditajamkan” di sini berarti menjadi semakin dewasa, sempurna, matang, dan berkenan di hadapan Tuhan.

Amsal 27:17 menyatakan bahwa orang menajamkan sesamanya. Kata “sesama” dalam ayat ini berasal dari kata ‘rea’ yang bisa berarti orang terdekat. Siapa saja yang termasuk orang terdekat kita? Mereka bisa keluarga, gereja kita, dan komunitas kita.

Orang-orang ini bisa membantu membentuk dan menguatkan kita, tetapi mereka juga bisa bergesekan dengan kita. Namun, justru melalui gesekan inilah kita dipertajam oleh Tuhan.

Ada bebarapa langkah Praktis untuk kita bisa saling menajamkan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Buat Komitmen untuk Saling Mendukung: Sepakati dengan teman-temanmu untuk saling mendukung dan memberikan umpan balik yang membangun. Buat aturan bersama tentang bagaimana cara memberikan kritik dengan cara yang penuh kasih dan hormat.

2. Buka Diri untuk Masukan: Jadilah orang yang terbuka untuk menerima masukan dari teman-temanmu. Ingatlah bahwa kritik yang membangun adalah untuk kebaikanmu dan pertumbuhanmu. Latih diri untuk tidak defensif saat menerima kritik. Pahami bahwa setiap masukan adalah kesempatan untuk berkembang. Buatlah kebiasaan meminta umpan balik secara teratur dan berterima kasihlah kepada teman-teman yang memberikan kritik dengan tulus.

Pertimbangkan untuk merenungkan setiap masukan dan berdoa meminta hikmat Tuhan dalam menghadapinya.

3. Berikan Umpan Balik yang Konstruktif Ketika memberikan umpan balik, pastikan itu dilakukan dengan cara yang membangun. Fokuslah pada hal-hal yang spesifik dan berikan saran yang praktis. aat memberikan umpan balik, mulailah dengan mengakui hal-hal positif yang telah dilakukan oleh temanmu. Kemudian, sampaikan kritik dengan lembut dan jelas, dan berikan saran yang spesifik dan praktis. Pastikan temanmu memahami bahwa kritik ini diberikan dengan niat yang baik untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang.

4. Jadi Pendengar yang Baik: Ketika temanmu berbagi masalah atau tantangan, dengarkan dengan penuh perhatian. Terkadang, yang mereka butuhkan hanyalah seseorang yang mau mendengarkan. Hindari menginterupsi dan tunjukkan empati melalui ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Setelah temanmu selesai berbicara, berikan respons yang menunjukkan bahwa kamu memahami dan peduli dengan apa yang mereka alami.

5. Doakan Satu Sama Lain: Doakan teman-temanmu supaya Tuhan memberikan kekuatan, hikmat, dan pertumbuhan mereka. Doa adalah cara yang kuat untuk mendukung dan menajamkan satu sama lain.

Rekan-rekan Youth Proses penajaman bisa terjadi di mana pun, kapan pun dan melalui siapa pun! Dari bebarapa hal praktis diatas semoga bisa menolong kita menjadi pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa. Karena itu dalam dunia yang penuh dengan tantangan dan tekanan, memiliki komunitas yang mendukung sangatlah penting. Melalui hubungan yang saling menajamkan, kita bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih kuat dalam iman. Mari kita berkomitmen untuk menjadi teman yang mendukung dan membangun, serta mencari kesempatan untuk saling menajamkan dalam segala aspek kehidupan kita. Seperti besi yang menajamkan besi, kita juga dipanggil untuk saling menajamkan dalam kasih dan kebenaran.

Tuhan Yesus Memberkati

AH – DOT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *