“Masih ada Harapan”

August 22, 2022 0 Comments

Renungan Harian Senin, 22 Agustus 2022

Didalam pengiringan kita kepada Tuhan ada begitu banyak hal, begitu banyak kejadian-kejadian yang kita alami bersama sama dengan Tuhan. Lewat masalah-masalah,dan  badai kehidupan yang menerpa kehidupan kita, pada akhirnya itu menjadi kesaksian didalam hidup kita,karena kita melihat ada perubahan yang luarbiasa didalam hidup kita, dan kita menyadari bahwa semua yang kita alami adalah karena kemurahan Tuhan.  

Roma 5 : 1-5. Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Ayat-ayat ini adalah ayat yang luar biasa. Kita pada akhirnya beroleh damai sejahtera, sukacita melampaui akal, karena kita telah diperdamaikan dengan Allah, kita tidak lagi menjadi orang yang dikejar-kejar oleh dosa lama kita yang telah kita akui dihadapan Tuhan, dan kita menjadi orang yang selalu memiliki pengharapan didalam Tuhan. Pada saat kita mengalami hal demi hal, kita pada akhirnya memiliki satu keyakinan yang teguh, bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang luarbiasa. Dan melalui semuanya itu kita menjadi orang-orang yang lebih tekun, pada waktu kita menjadi tekun, kita menjadi orang yang  tahan uji, dan pada waktu kita tahan uji, disitu kita memiliki pengharapan didalam Tuhan, dan kita tahu pengharapan kita tidak akan mengecewakan kita, karena kita berharap kepada Tuhan saja.

Dan ending dari semuanya adalah “Kemuliaan Allah”.

Orang yang berhikmat, orang yang betul kenal Tuhan adalah orang yang bisa mengaitkan, orang yang bisa menghubungkan antara persoalan-persoalan yang  terjadi didalam kehidupannya dengan kebaikan Tuhan, dengan rancangan-rancangan Tuhan, dan dengan kemuliaan Tuhan, karena kita tahu didalam

Roma 8:28 berkata “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi DIA, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”.

Masalah, persoalan, badai kehidupan adalah hal yang gampang bagi Tuhan, karena kita tahu bahwa didalam Dia tidak ada perkara yang mustahil yang tidak dapat Tuhan lakukan.

Hari ini kita mengalami masalah, detik itu juga Tuhan mampu menolong kita dari masalah tersebut, tetapi yang terbatas bagi Tuhan adalah kehendak bebas kita. Tuhan memberikan kepada kita kehendak bebas, respon apa yang mau kita ambil, apakah saat masalah itu datang, kita tetap bisa menjadi orang yang mampu berkata bahwa Tuhan itu baik, dan terus bertekun didalam Tuhan, atau pada waktu kita mengalami persoalan, kita mengambil keputusan untuk menjadi orang yang goyah, bimbang, meragukan Tuhan, kuatir, dan akhirnya menjadi orang yang meninggalkan Tuhan. Dan semua keputusan itu ada ditangan kita, penyelesaian persoalan mudah bagi Tuhan, namun ada bagian yang harus kita lakukan, yaitu apa yang kita putus kan.

Dalam hidup yang terpenting bukan apa yang terjadi didalam hidup kita, tetapi dalam hidup yang terpenting adalah bagaimana respon kita terhadap semua persoalan yang terjadi.

Ayub mengalami sesuatu yang sangat buruk didalam hidupnya, dalam sekejab hartanya habis, anak-anaknya meninggal, nama baiknya hancur, istrinya meninggalkan dia, Ayub kehilangan segala-galanya, tetapi dia meresponinya bukan dengan memaki-maki Tuhan, bukan dengan meninggalkan Tuhan, namun dia merespon dengan “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah Tuhan”. Ketika dia merespon seperti ini, kita tahu apa yang terjadi, Tuhan memulihkan kehidupannya, bahkan 2 kali lipat, kemuliaan Tuhan dinyatakan.

Ada begitu banyak orang yang sok tahu, dengan mengatakan titik didalam hidup kita, padahal Tuhan masih berkata koma didalam kehidupan kita. Jangan kita buat titik, kalau Tuhan masih mau buat koma.

Bagian kita adalah tekun, berharap kepada Tuhan, dan kita tahu pengharapan kita kepada Tuhan tidak pernah mengecewakan.

Didalam kehidupan kita, segala sesuatu boleh hilang, namun jangan sampai Tuhan lepas didalam hidup kita. God enough for me, Tuhan cukup untukku. Biarlah ini menjadi komitmen didalam hidup kita, bahwa apapun yang terjadi didalam hidup kita, Tuhan cukup buat kita.

Apakah Tuhan bisa membuat agar Ayub tidak kehilangan hartanya, bisa, apakah Tuhan bisa membuat Daud agar tidak menjadi buronan, bisa, apakah Tuhan  bisa membuat Yusuf tidak jadi dijual dan dibenci oleh saudaranya, bisa, dan apakah Tuhan bisa membuat Daniel tidak jadi dimasukkan ke gua singa, sangat bisa, karena kita tahu DIA adalah Tuhan yang mampu melakukan segala perkara, namun Tuhan mengijinkan semua nya itu, karena Tuhan punya satu rancangan, Tuhan ingin membuat sebuah cerita didalam kehidupan tokoh-tokoh ini, yang mana pada akhirnya berujung kepada kemuliaan Allah. Dan setiap orang yang mendengar kisah mereka, pada akhrinya mereka dapat berkata “AMEN”. Tidak ada satupun tokoh didalam Alkitab yang tidak melewati penderitaan, tapi kita tahu mereka berujung dipadang yang berumput hijau, Tuhan telah membuat titik didalam kehidupan mereka, dan titik didalam kehidupan mereka adalah “KEMULIAAN TUHAN” .

Ijinkan saat ini Tuhan membuat cerita kesetiaanNya didalam hidup kita, kisah kebesaranNya didalam hidup kita, kisah kemurahan Tuhan didalam kehidupan kita. Ijin didalam kehidupan kita, bahwa semuanya bukan tentang kita, namun semuanya tentang Tuhan. 

Biarkan Tuhan yang menulis skenarionya, bagian kita berharap, tekun, tahan uji, maka Tuhan akan membuat titik, dan titiknya adalah KEMULIAAN  ALLAH.

Tuhan Yesus Memberkati

Rangkuman Khotbah

Pdt. Ester Budiono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *