Kebijaksanaan Allah

Renungan Harian Anak, Senin 22 Agustus 2022
Selamat pagi Adik adik Elohim kids…shallom. Puji Tuhan…ya adik adik kita berjumpa lagi dalam keadaan sehat dan tentunya dengan semnagat dan sukacita baru setiap harinya..
Adik-adik, masih ingat siapa Ayub? Ayub seorang kaya raya, yang tinggal di tanah Us. la seorang yang jujur dan saleh. Tetapi suatu hari ia mengalami musibah. Anak-anaknya meninggal semua, la juga kehilangan harta kekayaannya. Bahkan tubuhnya sendiri menderita penyakit kulit yang mengerikan. Sekujur tubuhnya gatal-gatal sehingga ia harus menggunakan beling (pecahan kaca) untuk menggaruk badannya yang gatal.
Adik-adik, Ayub tidak mengerti mengapa ia mengalami semua itu. Padahal selama ini Ayub selalu hidup benar dan takut akan Tuhan. Tetapi, mengapa Ayub harus mengalami hal itu? Tidak ada seorang pun yang tahu kenapa Ayub mengalami hal itu. Ayub belajar menahan duka derita serta sakit penyakitnya dengan sabar. Ayub tidak mau mengeluh apalagi mengomel kepada Tuhan. Seiring berjalannya waktu, dari minggu ke bulan, dan setelah beberapa waktu, Ayub tidak sanggup lagi menanggung duka deritanya. Beban penderitaan yang dialaminya terlampau berat, la tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk dapat menjalani hari-hari hidup yang sangat berat itu. Kemudian, Ayub berseru kepada Tuhan, la menjerit dan mengemukakan isi hatinya kepada Tuhan.
Apa yang Bapak Ayub rasakan? Bapak Ayub merasa kesal, bingung, marah dan berbagai perasaan campur aduk di hatinya. Mengapa Tuhan membiarkannya menderita? Padahal Ayub merasa bahwa selama ini selalu berusaha hidup benar di hadapan Tuhan. Apakah Tuhan memang menginginkan Ayub menderita? Mengapa la mengijinkan Ayub mengalami duka derita ini? Namun dalam pergumulan dan penderitaan Ayub, Allah menyatakan kebenaranNya dan mengajarkan kepada Ayub betapa hebat dan luar biasanya kebijakanNya.

Akhirnya Bapak Ayub tersadar; Tidak ada gunanya ia membela diri di hadapan Tuhan. Ayub akhirnya pasrah dan bergantung saja kepada Tuhan. Dia tahu Tuhan itu bijak dan kuat. Ayub tahu bahwa Tuhan campur tangan dalam hidup Ayub untuk mendatangkan kebaikan bagi Ayub yang takut akan Tuhan. Kalaupun saat itu Tuhan mengijinkan Ayub mengalami penderitaan, itu supaya Ayub mau selalu bergantung kepada Tuhan. Ada rencana indah yang Tuhan mau nyatakan kepada Ayub sehingga Tuhan mengijinkan Ayub untuk sementara waktu mengalami penderitaan itu. Tuhan tahu kapan waktu yang tepat untuk menyingkirkan penderitaan Ayub. Tuhan tidak akan membiarkan Ayub terus menderita karena Tuhan akan memulihkan keadaannya.
Adik-adik, setiap orang punya masalahnya masing-masing. Terkadang ketika masalah itu datang, orang sering bertanya, mengapa aku harus mengalami hal ini? Mengapa aku harus hidup susah, sedangkan orang lain hidupnya senang? Adik- adik, percayalah dalam Kebijaksanaan Tuhan, semua yang Dia lakukan dalam hidup kita, semuanya itu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita semua. Tuhan tidak akan meninggalkan kita hidup dalam kesusahan, la juga tidak akan membiarkan kita terus- menerus sedih karena masalah yang kita alami, sebab Tuhan akan memberi kita jalan keluar dari setiap masalah yang kita alami.
Mungkin ada yang sedih karena di sekolah, teman-teman tidak bersahabat dan sering menyakiti hatimu. Adik-adik sudah berusaha untuk selalu bersikap baik, tapi, mereka tetap membenci dan memperlakukan Adik-adik dengan tidak baik. Mungkin Adik-adik sudah tidak tahan dengan keadaan ini. Baiklah, berdoa dan mohon kekuatan dari Tuhan.
Bergantung dan berharap kepada Tuhan membuat Adik-adik mampu mengatasi keadaan yang tidak nyaman itu. Berpasrah dan tetap percaya kepada Tuhan adalah salah satu sikap bijaksana yang akan memberi kemampuan kepada Adik-adik menjalani kehidupan ini.
Ayat Hafalan
Yeremia 51:15 TUHANlah yang menjadikan bumi dengan kekuatan-Nya, yang menegakkan dunia dengan kebijaksanaan-Nya, dan yang membentangkan langit dengan akal budi-Nya.
Komitmenku hari ini
Kebijaksanaan Allah melampaui segala hal diatas muka bumi ini, semua Rancangan yang Tuhan Kerjakan adalah SEMPURNA
SM210822 – SP