Pemulihan Allah

August 29, 2022 0 Comments

Renungan harian Senin, 29 Agustus 2022

Dalam Alkitab dituliskan, bahwa masa sulit akan tiba. Semakin hari dunia semakin merosot, ditandai dengan krisis ekonomi, dimana ada krisis ekonomi, yang lain akan mengikuti dan mengalaminya. Seperti yang tertulis didalam kitab Wahyu, ada seorang penunggang kuda hitam yang dinamakan “Timbangan”. Timbangan berbicara mengenai perekonomian dan peradilan. Dimana ada perekonomian yang kacau, disitu juga peradilan akan kacau.

Namun Tuhan berkata, sekalipun kesulitan terjadi, namun jangan rusakkan minyak dan anggur itu. Ini satu resep, masalah boleh terjadi, kesulitan boleh ada, namun jangan rusakkan minyak dan anggur. Minyak bicara tentang urapan Roh Kudus, sedangkan anggur berbicara tentang  sukacita dalam kehidupan. Sebagai orang percaya, hidup kita harus dipimpin oleh Roh Kudus, hidup dalam penyertaan urapan dan kuasa Roh Kudus, sehingga hidup kita memiliki anggur baru atau sukacita baru didalam hidup kita.

Sesuai dengan tema bangsa kita, “Pulih lebih cepat, Bangkit lebih kuat”. Bagaimana supaya kita dipulihkan lebih cepat? Tuhan ingin agar kita memelihara hati dengan baik, tetap memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan.

Dan hari ini kita akan melihat salah satu contoh.

Kejadian 29:31 Ketika TUHAN melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibuka-Nyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul.

Ada yang mengatakan bahwa Lea dan Rahel adalah kembar, namun ada juga yang mengatakan mereka kakak-beradik.  Lea mengalami sesuatu yang sangat sulit dan menyakit dihidupnya. Terjadi perkawinan karna paksaan antara lea dan yakub, bahkan lea tidak dicintai oleh yakub. Namun kita bisa melihat hidup lea dipulihka, diberkati dan menjadi lebih luarbiasa.

Ayat 32: Lea mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ruben, sebab katanya: “Sesungguhnya TUHAN telah memperhatikan kesengsaraanku; sekarang tentulah aku akan dicintai oleh suamiku.”

Ada dua perasaan yang dialami oleh Lea, pertama dia mengalami sukacita karena telah mengandung, kedua dia kecewa, karena yakub tidak cinta, namun dia hamil, disatu sisi hal ini bisa dipandang sebagai berkat, namun disisi lain dapat dipandang sebagai beban, bagaimana orang bisa hamil kalau tidak cinta.

Namun ditengah-tengah penderitaan itu, Tuhan tetap memperhatikan, Tuhan tetap peduli. Hari ini jika kita mengalami situasi yang sulit, kita menderita, merasa bahwa hidup kita terlalu berat, jangan sampai kita mengatakan bahwa tidak ada orang yang memperhatikan. Manusia boleh tidak memperhatikan kita, namun Tuhan selalu memperhatikan kehidupan kita. Untuk itu mari kita jaga hati kita, jangan lagi kita merasa sebagai orang yang selalu sendiri, merasa ditinggalkan. Tuhan adalah Imanuel, DIA memperhatikan setiap kesengsaraan yang kita alami.

Ayat 33 Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: “Sesungguhnya, TUHAN telah mendengar, bahwa aku tidak dicintai, lalu diberikan-Nya pula anak ini kepadaku. “Maka ia menamai anak itu Simeon”.

Harapan Lea ketika dia mengandung lagi adalah dia dicintai oleh suaminya,namun pada kenyataannya tidak seperti itu, tetapi Lea tetap menjadi orang yang setia kepada suaminya. Dalam kehidupan ini, masalah-masalah yang kita alami, tidak perlu kita menceritakannya kepada oranglain. Tetapi ada baiknya kita menyampai setiap masalah kita hanya kepada Tuhan saja. Karena Tuhan melihat dan Tuhan mendengar.

Ayat 34, Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata:”Sekali ini suamiku akan lebih erat kepadaku, karena aku telah melahirkan tiga anak laki-laki baginya.” Itulah sebabnya ia menamai anak itu Lewi.

Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak melekatkan hati kepada manusia. Manusia itu sia-sia, manusia hanya bisa mengecewakan. Firman Tuhan berkata, “Lekatkanlah hatimu kepada Allah saja”.

Mazmur 91:14, Sesungguhnya, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

Orang yang melekatkan hatinya kepada Tuhan, dia pasti cepat mendapatkan pemulihan dari Tuhan.

Ayat 35, Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata:”Sekali ini aku akan bersyukur kepada Tuhan.” Itulah sebabnya ia menamai anak itu Yehuda. Sesudah itu ia tidak melahirkan lagi.

Bagaimana supaya kita bisa pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat? Yakinlah bahwa Tuhan melihat, Tuhan mendengar, lekatkan hati, dan penuhi hati kita dengan ucapan syukur.

1 tesalonika 5:18, Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki, Allah, di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Ucapan syukur selalu timbul dari satu kejadian yang kita nyatakan didalam hidup kita.

Kejadian 30:17, Lalu Allah mendengarkan permohonan Lea. Lea mengandung dan melahirkan anak laki-laki yang kelima bagi Yakub.

Lea terus mengucap syukur, terus berdoa sambil mengucap syukur. Tuhan selalu mendengar doa yang disertai, dibalut dengan ucapan syukur. Ucapan syukur itu mengubah sesuatu. Ucapan syukur harus selalu ada, karena itu adalah sumber sukacita.

Bapak ibu saudara yang dikasihi Tuhan, selalu ada Pemulihan didalam Tuhan.

Apapun keadaan yang sedang kita alami dan hadapi, tetaplah percaya melewati semuanya Tuhan akan terus mengerjakan pemulihan demi pemulihan dalam kehidupan anak-anakNya yang berharap kepada-Nya

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Rangkuman Khotbah
Pdt. Stefanus Suwarno

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *