MEMAKNAI PERTOBATAN DENGAN PERUBAHAN

February 23, 2023 0 Comments

Renungan Harian Youth, Kamis 23 Februari 2023

Syalom rekan-rekan Youth semuanya, bagaimana kabar kalian semuanya? Semoga dalam keadaan yang baik dan diberkati oleh Tuhan.

Dalam Kalender Gereja, hari Rabu kemarin tanggal 22 Februari 2023 memasuki hari pertama masa Pra Paskah dan ditandai dengan Hari Rabu Abu yang banyak diperingati oleh gereja-gereja protestan dan juga dari umat Katolik. Masa Pra Paskah dibukan dengan hari Rabu Abu yang memiliki Makna teologis adalah umat percaya mengungkapkan sikap penyesalan dan pertobatannya. Abu melambangkan kehidupan manusia yang fana dan lemah, menyadari keberdosaan dan kefanaan diri serta kebergantungannya pada anugerah Tuhan.

Bertobat merupakan sebuah praktik yang tentu diketahui oleh setiap umat beragama. Namun, apakah kita benar-benar mampu memahami dan memaknainya secara mendalam? Berdasarkan firman Tuhan yang tertulis pada kitab nabi Yoel terdapat sebuah kata yang juga menjadi landasan dari kata ‘bertobat’. Di dalam Yoel 2:12, melalui nabi Yoel, Tuhan menyerukan bangsa Israel untuk ‘berbalik’ kepada-Nya. Pertobatan yang dimaksud pun bukanlah sebatas ritus berisikan rangkaian kata-kata puitis yang terkesan pilu seperti yang nabi Yoel katakan, “koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu…

Sebuah pertobatan yang sejati merupakan tindakan yang berasal dari kesungguhan hati yang menyadari dan menyesali segala keberdosaan yang dilakukan kepada Tuhan.

Rekan-rekan pernahkah memikirkan seperti apa respons yang tepat terhadap Tuhan ketika kita melakukan kesalahan dan pelanggaran atau dosa?

Dalam Bahasa Alkitab adalah hal umum pada zaman dahulu untuk mengoyakkan pakaian sebagai cara bertobat dan menunjukkan kesedihan atas kesalahan yang diperbuat. Itu adalah ekspresi atas sesuatu yang terjadi di dalam batin. Tetapi yang sering terjadi adalah orang-orang memperlihatkan pertobatan di depan umum tanpa benar-benar bertobat di dalam hati mereka. Jadi, daripada mengoyakkan pakaian, Tuhan berkata Dia lebih suka Anda bertobat di dalam hati Anda. Mengoyakkan pakaian tidak ada artinya jika hati kita tidak hancur di hadapan Tuhan. Ekspresi itu harus berasal dari sikap hati yang menyadari dan mau bertobat

Kembali kepada Firman Tuhan yang disampaikan melalui Nabi Yoel 2:12-13

“Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman TUHAN, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.

Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa siapa pun yang datang kepada-Nya dalam pertobatan sejati akan mengalami kasih karunia dan belas kasihan-Nya. Kita tidak perlu takut akan murka Allah karena kita adalah anak-anak-Nya.

Dia mendorong kita untuk bertobat dan kembali kepada-Nya dengan kerendahan hati.

DOA Raja Daud kepada Tuhan dalam Mazmur 51—sebuah mazmur yang melalui berbagai langkah pertobatan dan pemulihan setelah gagal mengikuti standar Tuhan untuk hidup benar dan kejatuhannya didalam dosa.

Mazmur 51:12-14 Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!  Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!  Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!

Daud berseru dalam kelemahannya supaya Tuhan tidak meninggalkan Daud karena kegagalannya. Daud tahu bahwa akibat dosa itu serius. Permohonannya kepada Tuhan menunjukkan bahwa dia memiliki jiwa pertobatan yang menyesal dan mau mengikuti Tuhan.

Dalam Percayanya kepada anugerah Allah, Daud dia meminta Tuhan untuk mengembalikan sukacita keselamatannya. Daud menyadari dia kehilangan damai dan sukacita ilahi ketika dia berpaling dari Allah.  Dan terakhir, dia meminta Tuhan untuk menanamkan dalam dirinya roh yang mau mengikuti dan mendengarkan Tuhan. Daud tahu bahwa ketaatan hidup datang melalui kasih karunia dan kuasa Tuhan, dan kuasa Tuhanlah yang akan menopangnya.

Sikap hati Daud adalah bentuk Pertobatan yang sungguh menyadari bahwa kehadiran Allah dalam kehidupannya dan kekudusan Allah bukanlah hal yang remeh namun sesuatu yang penting dan mendasar dalam hidupnya. Dan pertobatan yang sejati akan membawa kepada perubahan kehidupan.

Dalam kegagalan kita dihadapan Allah yang Tuhan mau adalah pertobatan, hati yang terkoyak yang menyadari kebutuhan kehadiran Allah yang kudus dalam hidupnya.

Mintalah pengampunan dari Tuhan, dan akuilah sejujurnya bagaimana perasaanmu, mintalah kekuatan dari Tuhan untuk menjalani kehidupan baru yang mengikuti jalan yang Dia tetapkan bagi kita

Tuhan Yesus memberkati

YNP – SCW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *