” Mengalah tidak selalu berarti kalah “

August 12, 2022 0 Comments

Renungan Harian Anak, Jumat 12 Agustus 2022

Selamat pagi adik-adik semuanya, kakak doakan adik-adik semuanya dalam keadaan yang sehat dan baik semuanya.

Adik-adik pernah tidak kalian punya masalah dengan teman kalian atau saudara, entah karena masalah beda pendapat atau ada yang bikin gara-gara dan akibatnya kalian berselisih atau bertengkar? Hmmm pasti kita semuanya pernah mengalaminya. Dalam persahabatan, pertemanan, bahkan dalam keluarga, seringkali ada masalah yang terjadi karena ada rasa saling menyalahkan dan mau menang sendiri.

Mau menang sendiri adalah sifat manusia yang egois dan semua manusia memilikinya. Karena itulah Firman Tuhan mengajarkan kita untuk mau belajar rendah hati, mengampuni, pendamai dan hidup didalam kasih.

Kakak punya sebuah cerita pendek adik-adik perhatikan ya

Ada dua ekor kambing bertemu di sebuah jalan yang sempit. Tidak ada ruang bagi keduanya untuk berpapasan. Di sebelah kanan ada tebing dan di sebelah kiri ada jurang dalam yang menganga. Sejenak kedua kambing itu berpandangan. Tidak ada tempat untuk kembali. Tetapi ….. Tiba-tiba, salah satu dari kambing itu merebahkan tubuhnya dan mengembik-embik memberi kode kepada temannya untuk lewat di atasnya. Akhirnya, salah satu kambing itu berjalan diatas kambing yang merebahkan dirinya. Walaupun merasa kesakitan karena diinjak oleh temannya namun kedua kambing itu selamat tanpa ada pertengkaran dan perkelahian karena yang satu memberi tempat kepada yang lain.

Wah… dari kisah diatas kita belajar bersama ya adik-adik, kasih yang berkorban selalu membawa kedamaian dan kebaikan bagi orang lain.

Adik-adik dalam kitab Kejadian pasal 13 ada sebuah kisah tentang Abraham dan Lot. Abram, yang kemudian disebut Abraham — adalah seorang yang kaya Raya. Ia memiliki banyak ternak, dan juga emas dan perak. Ia dan Lot keponakannya tinggal di tanah Negeb.  Dan Tuhan memberkati mereka sehingga mereka memiliki harta dan ternak yang banyak sekali. Akhirnya masalah itu muncul, yaitu negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk tinggal bersama-sama, sebab ternak dan kekayaan mereka sangat banyak. Sehingga terjadi pertengkaran antara gembala Abram dan juga gembala Lot. Pasti karena mereka saling berebut tempat untuk menggembalakan domba mereka dan memberi makan atau minum buat domba-domba mereka. Kekerasan tidak pernah menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan lebih banyak masalah lagi. Allah telah menolong Abraham untuk mengerti hal ini, dan Abraham ingin menyelesaikan masalahnya dengan Lot tanpa kekerasan atau perkelahian. Bahkan Abraham walaupun usianya lebih lanjut Dia bersedia untuk mengalah dengan Lot dan memberikan kesempatan untuk memilih ….  “Pilihlah bagian mana dari tanah ini yang kausukai. Jika engkau pergi ke arah ini, saya akan pergi ke arah yang lain” Kata Bapak Abraham kepada Lot.

Sikap Bapak Abraham adalah sikap yang luar biasa, berani untuk mengalah.

Mengalah tidak selalu berarti kalah. Kita kadang-kadang perlu mengalah bukan untuk menang namun untuk kebaikan bersama. Mengalah artinya tidak mementingkan kepentingan sendiri dan mengabaikan orang lain. Tetapi, carilah jalan terbaik yang dapat membawa kebaikan bagi semua orang.

Ayat Hafalan

Amsal  29:11 Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.

Komitmenku hari ini

Mengalah tidak selalu berarti kalah. Belajarlah hidup tidak mementingkan diri sendiri namun mencari kebaikan bersama dan juga kebaikan orang lain

Tuhan Yesus memberkati

Y – YC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *