Pengharapan didalam Tuhan Tidak Sia-sia
Bacaan: Mazmur 40:1-18
Nats: Mazmur 40:5 Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung
Syalom Saudara-saudara terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . . .
Mazmur dari Daud ini berisi ungkapan syukur kepada Allah atas segala berkat yang telah ia terima. Penulis mazmur mengawali dengan ungkapan kerinduannya kepada Tuhan (1). Kemudian ia mengakui apa yang telah Tuhan kerjakan dalam hidupnya.
Ada tiga contoh penting yang disebutkan, yakni:
Pertama, Tuhan mendengar teriaknya minta tolong (2).
Kedua, Ia meloloskannya dari bahaya dan memberinya tempat yang aman (3).
Ketiga, Ia memberinya alasan untuk selalu memuji Allah (4).
Daud juga mengungkapkan bahwa mengucapkan perasaan syukur atas berkat-Nya tidak cukup hanya dengan kurban sembelihan. Daud menegaskan bahwa kurban yang terutama adalah melakukan kehendak-Nya (7-9).
Bagian akhir dari Mazmur ini berisi doa. Penulisnya berharap agar dilepaskan dari bahaya yang sedang ia alami (12-18). Namun sekalipun keadaannya demikian, penulis mazmur tetap mengingat apa yang pernah Tuhan kerjakan. Ia menghitung berkat, penyertaan, dan pertolongan Tuhan. Hasilnya ternyata sangat banyak (5-6).
Beban hidupnya diubahkan Tuhan menjadi nyanyian baru dalam mengarungi kehidupan.
Seperti halnya pengalaman Daud, demikian juga kita pernah diperhadapkan dengan situasi yang diluar perkiraan dan kemampuan kita. Jalan kehidupan yang ditempuh tidak selalu lurus dan mulus, inilah realita kehidupan.
Jika seseorang dirundung kemalangan, maka berharaplah kepada Tuhan, penantian kita tidak pernah sia-sia seperti Tuhan menolong Daud.
Tuhan juga menolong orang yang berharap kepadaNya. Tuhan pasti melepaskan kita dari dari permasalahan hidup yang sedang kita hadapi. Selalu ada pertolongan Tuhan.
Saat keadaan kita baik dan penuh berkat, kita mudah memuji Tuhan. Namun, di kala kesusahan melanda, mengucapkan syukur kepada Tuhan menjadi terasa sulit. Hal ini disebabkan fokus kita hanya tertuju pada kejadian yang sedang menimpa.
Dalam tulisannya, penulis mazmur mengajak kita untuk sejenak melihat ke belakang. Ia berseru agar kita menghitung berkat Tuhan. Kita juga harus mengingat pengalaman masa kesusahan dan cara Tuhan menolong dan memberkati kita. Karya-Nya tidak akan terhitung jumlahnya dalam hidup kita. Inilah yang akan menolong kita. Sekalipun masa sulit melanda, tetapi kita tetap dapat bersyukur dan memuji Dia.
Sebab itu jangan putus asa responi yang tepat atas pertolongan Tuhan tidak hanya sampai memuji Tuhan saja, tetapi lebih dari itu,
yaitu suka melakukan kehendak Tuhan dan mengabarkan kebaikan dan keadilan juga kesetiaan Tuhan.
Tuhan begitu baik karena telah menyelamatkan kita dari kebinasaan dan memberikan kehidupan yang kekal. Semua itu dilakukanNya bukan karena kebaikan kita, tetapi semata-mata karena anugerah Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati
EW