MENGATASI NOLEP

December 13, 2021 0 Comments

“Mengatasi Nolep”

Renungan Harian Youth, Senin 13 Desember 2021

Yohanes 10:10, Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Syalom rekan-rekan Elohim Youth, salam sehat dan kiranya selalu dalam lindungan kuasa Tuhan Yesus yang mengasih kita semua.

Rekan-rekan youth, Bagi kamu yang menyukai dunia game, anime, atau aktif di media sosial pasti pernah dong mendengar kata “nolep”? Tapi kamu tahu gak apa itu nolep?

Nolep menjadi salah satu bahasa gaul yang kerap digunakan oleh netizen-netizen  di internet. Kata ini kerap digunakan untuk menyindir atau menyinggung orang tertentu.

Tapi apa sih artinya nolep itu? Lalu seperti apa ciri orang yang dikatakan nolep? Simak ulasannya di sini.

Nolep adalah salah satu bahasa slang atau bahasa gaul yang tidak bisa kamu temukan artinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Arti nolep sendiri diduga merupakan plesetan dari kata “No Life” .  Secara harfiah nolep atau no life artinya “tak hidup” atau “tak punya kehidupan”. “No Life” berarti menggambarkan orang yang tidak memiliki kehidupan atau yang kurang berpartisipasi dalam kehidupan sosial di sekitarnya. 

Bahasa slang ini kerap digunakan untuk menyindir orang yang hanya menghabiskan waktunya sendiri, dan membatasi interaksi dengan dunia luar.

Pada intinya, seseorang menjadi nolep karena:1. Pengalaman buruk / traumatis, 2. Pengaruh lingkungan, 3. Kebiasaan buruk (Terlalu memanjakan diri, malas, dsg).  Pengalaman seseorang yang pahit dan yang berkaitan dengan hal-hal buruk yang dialami seseorang menjadi alasan kuat untuk menutup diri dari lingkungan sekitarnya dan komunitas yang seharusnya membuat dirinya menikmati hidup yang lebih baik.

Yesus datang ke dunia supaya setiap orang dapat menikmati hidup, dan memperolehnya dengan kelimpahan.

Dalam Alkitab terdapat kisah yang nyaris hampir sama dengan kondisi nolep yang dikenal jaman sekarang.  Adalah seorang perempuan Samaria yang berjumpa dengan Yesus dengan kondisinya yang dianggap oleh orang-orang sekitarnya sudah hidup dalam dosa dan terbuang dari lingkungan sekitarnya. Karna dosanya, dia merasakan kekeringan dalam hidup dan perjumpaannya dengan Yesus membawa perubahan yang besar di dalam hidupnya.

Yohanes 4:10, Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.”

Sebelum berjumpa dengan Yesus, perempuan ini  sepertinya mengalami kondisi yang Nolep, mengapa?

Perempuan ini adalah seorang Samaria, ras orang yang benar-benar dibenci oleh bangsa Yahudi dan dipandang tidak layak bagi Allah, ia adalah seorang perempuan yang dikucilkan dan dipandang rendah bahkan oleh bangsanya sendiri.

Hal ini dibuktikan oleh fakta bahwa perempuan ini datang sendirian di siang hari untuk menimba air dari sumur umum, padahal ketika itu pada zaman Alkitab, menimba air di pagi hari dan mengobrol di sumur adalah titik puncak bersosialisasi bagi para perempuan  di hari itu. Namun, perempuan Samaria ini dikucilkan karena dianggap tidak bermoral, seorang perempuan yang belum menikah tetapi secara terang-terangan hidup bersama dengan enam lelaki berturut-turut.

Bagi Yesus, setiap manusia berhak mendapatkan kehidupan yang layak

Bagian yang paling menakjubkan dari cerita ini adalah bahwa perempuan itu meninggalkan embernya di sumur dan pergi ke kota dan memanggil orang-orang di sana untuk datang dan mendengarkan Yesus. Orang-orang itu datang dan meminta Yesus untuk tinggal bersama mereka, dan Yesus lakukan itu, selama dua hari.

Jadi, perempuan ini yang dipandang asing karena dia adalah seorang perempuan, bertambah asing karena dia adalah seorang Samaria, lebih asing lagi karena dia memiliki lima suami dan tinggal dengan pria lain, menjadi misionaris yang memperkenalkan Yesus kepada semua warga kota Samaria dan membawa warga kota kepada Yesus.

Datanglah kepada Yesus jika kamu benar-benar merasakan kekeringan dalam hidup

Yohanes 3:16, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

 Komitmen kita:

Aku mau senantiasa mengarahkan hidupku pada hal-hal kekal yang membawa kepada pemahaman yang benar tentang hidp, sehingga mulai dari masa mudaku, hidup yang kujalani adalah kehidupan yang bermakna sehingga pengharapan akan hidup kekal menjadi tujuan utama dalm hidup yang kujalani saat ini.

Amin

Tuhan Yesus Memberkati

ER 11122021 – LP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *