Menjadi Dewasa
Renungan Harian, Sabtu 15 April 2023
Bacaan: 1Korintus 13:1-11
Nats: 1Korintus 13:11, Ketika kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berfikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
Syalom Bapak Ibu saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . .
Mungkin sudah sering mendengar ungkapan yang mengatakan “menjadi tua itu pasti, tetapi menjadi dewasa itu pilihan”. Dengan kata lain ungkapan itu ingin mengatakan bahwa tiap pribadi akan pasti menjadi tua selagi dia masih hidup di dunia ini, namun belum tentu menjadi dewasa. Dalam KBBI dewasa memiliki tiga arti, dan salah satu arti dari dewasa adalah matang tentang pikiran, pandangan dan lain sebagainya.
Ada tiga sifat yang disebutkan Paulus dalam nats diatas, tentang dirinya saat masih anak-anak, yakni: berkata, merasa, dan berpikir.
Kepentingan pribadi menjadi penghalang setiap orang untuk bertumbuh. Semua kepentingan itu terucap dalam perkataan, terasa dalam berpikir dan tindakan seseorang. Demikan juga yang terjadi antara jemaat-jemaat yang ada di Korintus pada saat itu. Kedewasaan belum mereka temukan meskipun mereka pada saat itu sudah menjadi Kristen. Kepentingan-kepentingan pribadi merasuki tiap-tiap orang. Dan itu menuntun pada perpecahan. Tidak ada kasih diantara mereka. Sifat mereka masih melekat pada keinginan duniawi, ingin menjadi yang terpandang, dan menganggap orang lain lebih rendah dari padanya.
Padahal mereka sudah menerima pengajaran Kristen dari Paulus, tentang pentingnya betumbuh menjadi dewasa dan hidup dalam kasih. Namun ketika Paulus pergi dari Korintus mereka kembali lagi dalam kehidupan duniawi. Sebagai manusia ada hal alami yang terus terjadi, yakni pertumbuhan/ bertumbuh. Dari bayi tumbuh menjadi anak-anak, dari anak-anak tumbuh menjadi remaja, menjadi pemuda, menjadi tua. Setiap orang mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan yang dialami tiap orang berbeda-beda.
Pertumbuhan dari dunia anak kecil menjadi dewasa. Itulah yang kita alami dalam kerohanian kita. Kanak-kanak, berkata-kata dengan sesuka hatinya, berpikir pendek, memikirkan dirinya sendiri. Sementara menjadi dewasa berarti mampu bertanggung jawab, dapat mengendalikan dirinya, dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk dan tahu bagaimana merespon keduanya, memiliki tenggang rasa, tidak melakukan hal-hal yang tidak merugikan orang lain, dalam kata lain bertumbuh dalam kasih.
Firman Tuhan menjadi dasar bertindak bagi orang yang mau bertumbuh menjadi dewasa.
Dan selama masih hidup di dunia ini orang yang percaya akan selalu bertumbuh menjadi dewasa. Pertumbuhan menjadi dewasa bisa dilihat bagaimana kita saling membantu, saling memperhatikan, dan saling mendoakan sesama.
Mari kita bertumbuh semakin dewasa didalam terang Firman Tuhan, yang akan menuntun kita semua.
Tuhan Yesus Memberkati
EW