“Menjadi Orang Jujur”
Renungan Harian Anak, Jumat 26 Maret 2021
Mazmur 140
Selamat pagi adik-adik Elohim Kids, wah bagaimana kabarnya hari ini? Kakak selalu berdoa adik-adik, keluarga dan orang tua kita semua selalu baik dan selalu didalam lindungan Tuhan Yesus Kristus yah.
Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali mendengar orang berkata, “Zaman sekarang ini mana ada orang jujur? Orang jujur akan hancur!” Demikianlah kejujuran seperti barang langka dan teramat mahal harganya sekarang ini.
Nabi Mikha pun mengeluhkan hal yang sama, “Orang saleh sudah hilang dari negeri, dan tiada lagi orang jujur di antara manusia. Mereka semuanya mengincar darah, yang seorang mencoba menangkap yang lain dengan jaring. Tangan mereka sudah cekatan berbuat jahat;” (Mikha 7:2-3).
Adik-adik Karena tuntutan ekonomi orang mengorbankan nilai-nilai kejujuran dalam hidupnya. Karena ingin mengeruk laba sebesar-besarnya orang memilih tidak jujur daripada harus berbuat benar. Buktinya ada banyak orang yang mencuri atau mengambil hak milik orang lain mulai dari kalangan bawah hingga para pejabatpun banyak yang tidak jujur sehingga mereka terlibat dalam kasus korupsi.
Apakah arti kata “jujur”?
JUJUR adalah lurus hati, tidak berbohong, tidak curang (dalam permainan atau mengikuti aturan yang berlaku). Jujur berarti ya adalah ya, atau tidak adalah tidak. Sedangkan lawan dari jujur adalah dusta atau bohong. Berkata dusta berarti apa yang dikatakan bibir berbeda dengan isi hatinya, alias berkata “ya” padahal di dalam hatinya berkata “tidak”.
Alkitab dengan tegas mengajarkan:
“Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” (Matius 5:37).
Sebagai orang percaya berkata jujur atau menjadi orang yang jujur adalah harga mutlak. Kalau dalam hati “tidak” tetapi yang keluar dari mulut “ya” berarti kita sudah tidak jujur, alias berdusta.
Nah adik-adik kalau membaca seluruh pasal dalam Mazmur 140, disana ada Mazmur dari Daud yaitu tentang orang-orang jahat yang ada disekitarnya, Daud berdoa kiranya Tuhan menolong dia dari perbuatan mereka. Luputkanlah aku, ya TUHAN, dari pada manusia jahat, jagalah aku terhadap orang yang melakukan kekerasan (ayat 2). Dan Daud menutup mazmur ini dengan keputusan hatinya untuk menjadi orang yang benar dan jujur tidak menjadi sama dengan orang-orang jahat disekitarnya.
Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa dusta adalah sifat dan perbuatan dari Iblis. “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.” (Yohanes 8:44).
Adik-adik Kalau kita tetap saja suka berdusta atau berbohong berarti kita sedang meneladani Iblis dan mengikuti jejaknya, karena dusta adalah karakter Iblis yang adalah bapa dari pendusta. Maukah kita ini disebut sebagai anak-anak Iblis? Tentu saja tidak! Oleh karena itu berusahalah untuk selalu berkata jujur dan benar mulai dari sekarang.
Ayat Hafalan:
(Mazmur 140:14) “Sungguh, orang-orang benar akan memuji nama-Mu, orang-orang yang jujur akan diam di hadapan-Mu.”
Komitmenku Hari Ini
Kejujuran menjadi hal yang langka namun aku mau belajar menjadi anak-anak yang berani untuk Jujur. Karena kebohongan adalah dosa yang dibenci oleh Tuhan.
Selamat Beraktifitas adik-adik elohim kids Tuhan Yesus Memberkati
GH – YC