Menjadi Orang Kaya

Bacaan: Lukas 12: 22-34
Nats: Lukas 12:29, Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.
Syalom saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . .
Kalau kita membaca dari nats dalam Lukas 12 ini, kita mungkin berpendapat bahwa orang kaya adalah mereka yang memiliki banyak harta sehingga mereka tidak lagi merasa kekurangan. Namun ada juga orang yang tampak berlimpah harta tetapi selalu mengeluh karena merasa kekurangan.
Saudara-saudara kalau situasinya begitu sebenarnya orang tersebut masih tergolong miskin, bukan? Artinya derajat kekayaan seseorang sebenarnya tidak diukur dari seberapa banyak harta yang dimilikinya, tetapi dari sejauh mana ia merasa cukup. Kecukupan inilah yang nantinya akan terkait dengan tingkat kemampuannya dalam memberi kepada orang lain. Semakin seseorang bisa memberi, maka semakin kayalah dia. Sebaliknya, seseorang yang tidak pernah merasa cukup akan terus kuatir dan selalu merasa miskin.
Dalam nats bacaan kita hari ini, Yesus mengajar para muridNya agar cara hidup mereka berbeda dari gaya hidup dunia. Kalau mereka dalam hidup ini masih hanya berorientasi kepada kekayaan di dunia, itu artinya mereka masih sama dengan bangsa-bangsa lain. Kehidupan murid-murid tentu lebih berharga daripada burung pipit. Karena mereka adalah kepunyaan Allah, apalagi kita yang dicipta segambar denganNya. Kalau kita memiliki Sang pemilik segala sesuatu, lalu mengapa kita kuatir akan kehidupan ini?.
Saudara-saudara sebagai manusia kita memang memiliki sifat untuk kuatir, akan tetapi kekuatiran adalah ekspresi dari ketidakpercayaan. Sebagai anak-anak Allah, jangan sampai kekuatiran tersebut menunjukkan seolah-olah kita tidak memiliki Allah. Karena itulah kita tidak perlu hanya ambisius mengejar kesenangan dunia sebab orientasi kita adalah mencari Kerajaan Surga dan KebenaranNya.
Sebab itu saudara-saudara marilah kita menjadi orang kaya bukan karena ukuran harta, tetapi karena kaya dalam memberi.
Ini adalah pertanda bahwa kita tidak memiliki kekuatiran lagi terhadap kehidupan ini dan marilah kita berserah kepada Tuhan sang perawat kehidupan
Tuhan Memberkati
EW