Menjadi Pribadi yang “Gaspol di Akhir Zaman”

August 19, 2024 0 Comments

Renungan Harian Senin, 19 Agustus 2024

Kita hidup di masa- masa yang sering disebut sebagai akhir zaman, di mana tanda-tanda kedatangan Tuhan semakin jelas terlihat. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita menunjukkan bahwa kita mendekati saat-saat terakhir seperti yang digambarkan dalam Alkitab. Dalam masa-masa seperti ini, Tuhan menghendaki kita untuk lebih serius dalam mengikut-Nya. Dia tidak ingin kita menjadi pribadi yang santai, acuh tak acuh, atau bahkan mundur dari panggilan kita sebagai umat-Nya. Sebaliknya, kita dipanggil untuk menjadi pribadi yang “Gaspol”—yaitu pribadi yang bergerak maju dengan penuh semangat, tekad, dan dedikasi dalam menjalani hidup kita sebagai orang percaya.

Tuhan Menghendaki Kemajuan: Dalam perjalanan iman kita, Tuhan tidak ingin kita sekadar berjalan atau stagnan. Dia memanggil kita untuk maju, bahkan berlari dengan semangat penuh. Ketika kita berbicara tentang “Gaspol,” itu berarti kita dipanggil untuk melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan. Kita tidak boleh setengah-setengah dalam pelayanan dan pengabdian kita kepada Tuhan. Kita harus berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam setiap aspek kehidupan kita sebagai bukti cinta kita kepada Tuhan.

Markus 12:30, Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

Ini adalah panggilan yang sangat jelas dan tegas dari Tuhan. Mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati berarti tidak ada ruang untuk kepentingan lain yang mengalahkan posisi Tuhan dalam hidup kita. Kita harus berkomitmen penuh dan total dalam segala hal yang kita lakukan bagi Tuhan.

Tuhan menginginkan kita untuk semakin serupa dengan-Nya. Proses ini membutuhkan komitmen dan usaha yang sungguh-sungguh. Hanya dengan hidup sepenuh hati untuk Tuhan, kita bisa bertumbuh dan berubah menjadi serupa dengan Kristus. Ini bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan semangat dan tekad yang Gaspol, kita dapat mencapainya.

Kolose 3:23 mengajarkan kita untuk melakukan segala sesuatu dengan segenap hati seperti untuk Tuhan, bukan untuk manusia. Ketika kita bekerja atau melayani, fokus kita haruslah untuk memuliakan Tuhan, bukan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain. Ini menuntut kita untuk memberikan yang terbaik dalam segala hal, tanpa setengah-setengah, sehingga kita benar-benar menjadi refleksi dari karakter Kristus di dunia ini.

Di masa akhir zaman ini, kita dituntut untuk lebih waspada dan berjaga-jaga. Tantangan dan godaan yang kita hadapi semakin besar, dan kita membutuhkan semangat serta daya dorong yang lebih kuat untuk tetap teguh dalam iman. Kita tidak bisa menjalani hidup dengan setengah hati, melainkan harus penuh dengan semangat dan gairah untuk melayani Tuhan.

Pelayanan yang kita lakukan haruslah penuh dengan semangat dan dedikasi, agar kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Kita harus selalu siap dan waspada, karena kita tidak tahu kapan waktu kedatangan Tuhan.

Seringkali, kita bisa terjebak dalam aktivitas pelayanan yang padat, tetapi melupakan esensi dari hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Ini ibarat menggunakan ponsel tanpa mengisi daya—pada akhirnya baterai akan habis, dan kita tidak bisa berfungsi dengan baik. Demikian juga dengan kehidupan rohani kita. Jika kita tidak menjaga hubungan yang intim dengan Tuhan, kita bisa kelelahan secara rohani dan jatuh dalam dosa.

Hal apakah yang dapat memadamkan Api semangat kita dalam mengiring Tuhan

1. Jadwal yang tidak Seimbang:

Sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara pelayanan dan waktu pribadi dengan Tuhan. Pelayanan yang kita lakukan harus didasari oleh hubungan yang kuat dan intim dengan Tuhan. Jika tidak, kita hanya akan bekerja keras tanpa arah yang jelas, dan bisa jatuh ke dalam kelelahan rohani. Jadwal yang seimbang akan membantu kita tetap kuat dan fokus dalam melayani Tuhan tanpa kehilangan hubungan yang erat dengan-Nya. Seperti sebuah perangkat selular, yang tidak hanya dipakai saja namun perlu dicharge, namun juga tidak hanya di charge terus tetapi tidak digunakan.

2. Noda yang tidak dibereskan.

Perlu untuk kita Mengatasi Dosa dan Konflik, Dosa yang tidak dibereskan menjadi penghalang utama dalam hubungan kita dengan Tuhan. Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa dosa dapat menjadi penghalang antara kita dan Tuhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mengatasi dosa-dosa yang ada dalam hidup kita, agar kita dapat terus maju dalam iman dan pelayanan.

Hal lain yang harus dibereskan adalah Konflik. Konflik adalah bagian dari kehidupan, termasuk dalam hubungan suami istri. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana kita menyelesaikan konflik tersebut dengan segera. Jangan biarkan konflik berlarut-larut, karena hal itu dapat merusak hubungan dan menghalangi kemajuan kita dalam iman. Menyelesaikan konflik dengan cara yang benar akan membantu kita menjaga keharmonisan dan kedamaian dalam kehidupan kita.

3. Gaya Hidup/pergaulan yang tidak mendukung

Kita perlu menjaga diri kita dengan siapa kita bergaul, pergaulan yang tidak sehat akan membuat kita bisa menjadi lemah secara iman dan mencondongkan diri kita untuk jauh dari Tuhan.

Mari kita mempersiapkan diri seperti mempelai yang mulia di hadapan Tuhan. Ini berarti kita harus mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, melayani-Nya dengan roh yang menyala-nyala, dan melakukan segala sesuatu untuk memuliakan Tuhan. Kita tidak boleh datang kepada Tuhan dengan keadaan yang tidak layak. Sebaliknya, kita harus tampil di hadapan-Nya dengan hati yang tulus dan hidup yang sepenuh-penuhnya dipersembahkan kepada-Nya. Kita perlu Roh Kudus yang senantiasa akan membakar kehidupan kita tetap menyala didalam Kristus

Yohanes 16:13-14 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.

Kita perlu memeriksa kembali cinta mula-mula kita kepada Tuhan. Apakah semangat kita dalam melayani Tuhan masih sama seperti dulu? Jika tidak, inilah saatnya untuk bangkit kembali dan berkomitmen untuk mengikuti Tuhan dengan semangat yang Gaspol, tanpa rasa ragu atau setengah hati.

Pdt. Ester Budiono

Bacaan Alkitab hari ini : Kitab  2 Tawarikh pasal 10 dan 11

https://elohim.id/bacaan-alkitab-senin-19-agustus-2024/

One thought on “Menjadi Pribadi yang “Gaspol di Akhir Zaman””

  1. Thank you for another excellent article. The place else could anyone get that kind of info in such an ideal means of writing? I have a presentation subsequent week, and I’m on the search for such information.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *