Sebatas Kulit

August 20, 2024 17 Comments

Bacaan : Matius 21:18-22

Nats : Mikha 6:8, “Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?”

Syalom bapak ibu saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . .

Orang Farisi dan ahli Taurat adalah para pengajar dan penafsir Perjanjian Lama, khususnya kelima kitab Musa atau yang biasa disebut Pentateukh. Mereka sangat ketat memegang dan menjalankan aturan keagamaan dan adat istiadat, bahkan sampai begitu detail. Misalnya, tentang membawa beban pada Hari Sabat, tentang mencuci tangan, membasuh diri, atau mempersembahkan korban, semuanya punya aturan yang sangat terperinci. Orang yang melanggar atau yang tidak dapat menjalankannya dengan benar dan penuh bisa dikucilkan, dianggap tidak bermoral, bahkan dicap sebagai orang berdosa.

Tuhan Yesus sangat mengecam sikap tersebut. Sebab ibadah kepada Tuhan bukan hanya menyangkut aturan keagamaan (kultis), melainkan juga berkenaan dengan kehidupan sehari-hari (etis). Bukan hanya soal rajin ke gereja, berdoa, berpuasa, memberi persembahan, melainkan juga soal perilaku dan sikap hidup. Apalah artinya rajin ke gereja, tekun berdoa dan berpuasa, tidak pernah absen memberi persembahan, jika kita menutup mata terhadap ketidakadilan, tindakan kita jauh dari nilai kesetiaan, dan hati kita dipenuhi kesombongan? (Mikha 6:8).

                Tuhan tidak ingin anak-anak-Nya melakukan ibadah hanya sebatas kulit, tidak mendarah daging; hanya menjalankan, tetapi tidak menjiwai. Sekadar menjadi orang-orang yang rajin mengikuti berbagai aturan keagamaan, tetapi tidak mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang-orang seperti ini seumpama pohon ara yang berdaun lebat, tetapi tidak berbuah (Matius 21:19). Tuhan Yesus pun mengutuknya

Roma 12:1, Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Dalam tulisan ini penulis merenungkan salah satu hal sebagai penyebab terjadinya dualisme kehidupan tersebut yaitu dangkalnya pemahaman orang kristen tentang konsep ibadah. Banyak orang Kristen berpikir bahwa ibadah hanya dibatasi dalam kegiatan ibadah minggu atau kegiatan rohani lainnya yang didalamnya diisi dengan susunan liturgi gereja, pujian gereja, doa, penyembahan dan perenungan Firman Tuhan yang dipimpin oleh seorang pendeta yang dilakukan dalam ruangan kebaktian tertentu dan yang dibatasi oleh waktu tertentu. Namun apabila kita melihat dari  bahasa asli kata ibadah yaitu dalam bahasa Ibrani mengunakan kata Abodah yang memberikan pengertian sikap membungkukan badan tanda hormat seorang hamba dihadapan tuannya.

Dalam bahasa Yunani kata latreia, leitourgia memberikan pengertian sikap tunduk serta mencium tangan tanda hormat dan mengasihi. Hal ini menunjukkan sikap hormat dan kasih dari seorang hamba kepada Tuannya. Dari pengertian ibadah dalam bahasa asli tesebut dapat disimpulkan bahwa ibadah menyangkut sikap hormat, tunduk yang dilandasi oleh kasih dari seorang hamba kepada tuannya. Sedangkan dalam Teks Roma 12:1 diatas, Paulus menekankan bahwa esensi ibadah tidak sempit, dimana Paulus menegaskan bahwa ibadah yang sejati adalah hidup yang dipersembahkan kepada Allah. Selanjutnya Paulus menekankan bahwa hidup yang dipersembahkan adalah hidup yang kudus itulah yang berkenan kepada Allah.

Pertanyaan yang muncul adalah apakah orang kristen hanya mempersembahkan hidupnya kepada Allah sebagai tanda hormat, tunduk dan kasihnya hanya dibatasi dalam ruang kebaktian dan dalam ibadah-ibadah tertentu? setelah selesai kebaktian-kebaktian tersebut apakah orang kristen tidak lagi mempersembahkan hidup kepada Allah?

Jawabannya tidak. Dimanapun, kapanpun dan dalam situasi apapun orang Kristen terus mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan. Sebab ketika kita telah mengalami kelahiran kembali maka secara simultan hidup kita sudah milik Tuhan maka Paulus berkata hidupku bukannya aku lagi tapi Kristus yang hidup didalamku. Selanjutnya Paulus memiliki sebuah statement bahwa Hidup adalah Kristus (Fil 1:21).

Ketika orang kristen sampai kepada pemahaman ini bahwa ibadah menyangkut hidup yang dipersembahkan kepada Allah yang teraplikasi dalam sikap tunduk, hormat dan kasih kita kepada Tuhan, maka dimanapun dan kapanpun kita tetap dalam ibadah sebab dimanapun, kapanpun dan dalam siatuasi apapun hidup kita tetap milik Tuhan karena telah dipersembahkan kepada Tuhan.

Tuhan Memberkati …

TC

Bacaan Alkitab hari ini : Kitab  2 Tawarikh pasal 12 dan 13

https://elohim.id/bacaan-alkitab-selasa-20-agustus-2024/

17 thoughts on “Sebatas Kulit”

  1. Hello there, just became aware of your blog through Google, and found that it is really informative. I’m going to watch out for brussels. I will be grateful if you continue this in future. Numerous people will be benefited from your writing. Cheers!

  2. Thanks for another informative web site. Where else could I get that type of info written in such an ideal way? I have a project that I’m just now working on, and I have been on the look out for such information.

  3. Its such as you read my mind! You appear to understand a lot approximately this, such as you wrote the e book in it or something. I believe that you just can do with some p.c. to force the message home a bit, however other than that, this is wonderful blog. A fantastic read. I will definitely be back.

  4. Thank you for another excellent post. Where else could anyone get that type of information in such a perfect way of writing? I’ve a presentation next week, and I’m on the look for such info.

  5. We are a bunch of volunteers and opening a new scheme in our community. Your site provided us with helpful info to paintings on. You’ve done a formidable task and our entire community might be thankful to you.

  6. I would like to thank you for the efforts you have put in writing this site. I am hoping the same high-grade blog post from you in the upcoming also. In fact your creative writing skills has inspired me to get my own blog now. Actually the blogging is spreading its wings fast. Your write up is a great example of it.

  7. My coder is trying to persuade me to move to .net from PHP. I have always disliked the idea because of the costs. But he’s tryiong none the less. I’ve been using Movable-type on several websites for about a year and am concerned about switching to another platform. I have heard great things about blogengine.net. Is there a way I can import all my wordpress content into it? Any kind of help would be really appreciated!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *