“Menjadi Sahabat Allah”

Renungan Harian Anak Selasa, 16 Agustus 2022
Syalom, Adik Adik . Bagaimana kabarnya hari ini ? Sudah siap untuk kembali mendengarkan firman Tuhan? Tetap setia dan semangat ya.
Adik-Adik, Kakak ada sebuah cerita dari kisah nyata. Yang terjadi di suatu Desa di Negara Filipina, di Desa Milaor, Camarines Sur, ada seorang anak kecil yang bernama Andi, yang duduk di kelas 4 SD. Andi memiliki suatu kebiasaan, yaitu selalu mampir ke gereja yang ada di dekat rumahnya. Setiap pulang sekolah, Andi selalu mampir ke gereja. Ketika berjumpa dengan Pak Pendeta yang bertugas di gereja tersebut, Pak Pendeta tanya, kamu mau ketemu siapa? Andi menjawab, saya mau ketemu sahabat saya. Pak Pendeta bingung, karena tidak ada anak kecil disekitar gereja. Lalu Andi berkata, saya mau ketemu Tuhan Yesus, Tuhan Yesus sahabatku. Lalu Andi langsung masuk ke dalam gereja. Pak Pendeta melihat dari jauh bagaimana Andi berdoa, cara Andi berdoa sangat lucu, berbeda dengan cara orang berdoa pada umumnya. Seperti sedang berbincang, bercerita dengan temannya. Lalu Pak Pendeta merasa penasaran, apa yang dilakukan Andi ketika berdoa kepada Tuhan. Pak Pendeta kemudian, mencoba mendengar cara Andi berdoa. Andi bercerita kepada Tuhan, seperti ini : Tuhan Yesus, nilai ulangan matematika ku jelek, dapet 5, tolong kasih aku hikmat dong Tuhan, biar aku pinter, aku kan malu Tuhan. Tuhan, tadi pagi pantatku dipukul Mamihku, tapi Tuhan jangan marah sama Mamihku ya, karena aku memang nakal,maafin aku ya Tuhan. Mamihku juga sedang bingung Tuhan, banyak yang dipikirkan.
Andi sering bercerita ke Tuhan Yesus tentang hal-hal yang terjadi dalam keseharian di hidupnya. Setiap Andi selesai berdoa, Andi selalu diantar pulang menyebrang jalan oleh Pak Pendeta, karena lalu lintas jalan di gereja tersebut sangat ramai.. Lalu sewaktu awal Des, Andi kembali datang ke gereja, Andi bilang, Tuhan Yesus, sebentar lagi kan Engkau ultah ya. Aku mau kasih surprise ya, tapi Tuhan Yesus jangan intip ya. Nanti gak jadi surprise kalau Engkau intip. Pak Pendeta yang mendengar doa Andi, kebingungan, ini nanti kado untuk Tuhan Yesus mau disimpan dimana? Kalau diambil ya itu kado buat Tuhan Yesus, mau dilempar, ya kadonya balik lagi ke bawah.
Hingga suatu ketika, Pak Pendeta jatuh sakit, lalu tugas Pak Pendeta digantikan oleh empat orang wanita. Menjelang Natal, keempat Ibu-Ibu ini berdoa di gereja dengan khusuk, tiba-tiba Andi datang, berteriak Tuhan Yesus.. Tuhan Yesus,aku bawa kado untuk Tuhan Yesus. Lalu Andi diusir oleh keempat wanita tersebut. Pintu gereja ditutup dan tidak pernah dibuka. Andi menangis di depan pintu gereja. Tuhan Yesus ini kado buat Engkau Tuhan, tapi aku diusir. Andi berharap pintu gereja dibuka kembali, tapi tidak. Andi sedih, lalu dengar berlinang air mata, Andi menyebrang jalan. Hati Andi sangat sedih, matanya kabur karena air mata. Lalu satu bus besar melintas dengan kecepatan yang sangat tinggi. Supir bus terkejut, dan badan Andi terlempar beberapa meter, dan Andi meninggal seketika. Orang-orang berkerumun, kaget melihat Andi ditabrak bus dan mati. Saat orang-orang berkerumun dan tidak tahu apa yang harus diperbuat, tiba-tiba datang Pak Pendeta yang usianya lebih muda dari Pak Pendeta yang biasanya ditemui Andi, dan mengangkat Andi kerumah orang tuanya Andi.
Setelah beberapa hari, Pak Pendeta sembuh dari sakitnya. Dan kaget mendengar berita tentang kematian Andi. Pak Pendeta kemudian mendatangi orang tuanya Andi. Pak Pendeta melihat wajah yang damai dari kedua orang tua Andi. Orang tua Andi bercerita, ada Pendeta Muda yang datang membawa mayatnya Andi. Lalu Pendeta Muda itu bilang, Andi sudah disurga. Lalu Pendeta Muda ini juga bilang, Andi, sekarang kita akan selalu bersama ya. Pendeta Muda ini juga bilang kepada orang tua Andi, saya bawa kado yang sudah Andi siapkan ya Pak / Bu. Lalu orang tua ini mengerti bahwa Pendeta Muda ini adalah sahabat yang selalu Andi ceritakan ke orang tuanya. Ketika orang tua Andi bertanya kepada Pak Pendeta, siapakah nama Pendeta Muda itu, yang jadi sahabatnya Andi. Pak Pendeta hanya bisa menangis dan tidak bisa menjawabnya. Kalian tahu siapakah Pendeta Muda itu ? Ya, itu adalah Tuhan Yesus sendiri. Dan ini diangkat dari kisah nyata. True story.
Dari kisah Andi, kita bertanya pada diri kita . Sudah kah kita menjadi sahabat Tuhan Yesus ? Apa kah kita mau jadi sahabat Tuhan Yesus ? Yuk miliki hubungan yang dekat dengan Tuhan. Kita buka pintu hati kita untuk kita mau menjadi sahabat Tuhan Yesus, karena Tuhan Yesus lebih rindu untuk menjadi sahabat kita. Ceritakan apapun yang kita alami hari lepas hari kepada Tuhan. Baca alkitab, surat cintaNya Tuhan buat kita. Dengan membaca alkitab, kita tahu apa yang Tuhan suka, apa yang Tuhan tidak suka. Alami Tuhan dihidup kita..
Jangan sia-siakan waktu hidup kita hanya untuk menyenangkan daging kita saja, tapi yuk belajar untuk kita selalu menyenangkan hati Tuhan. Berbuatlah apa yang diperintahkan Tuhan.
Ayat Hafalan :
Yohanes 15 : 14 Kamu adalah sahabat –KU, jikalau kamu berbuat apa yang diperintahkan kepadamu.
Komitmenku hari ini
Aku mau menjadi Sahabat Tuhan Yesus, hal yang indah adalah berjalan bersama dengan Tuhan Yesus setiap hari
KL – AEP