MENJALANI SETIAP MUSIM KEHIDUPAN
Renungan Harian Youth, Kamis 15 September 2022
Salam semangat buat semua rekan-rekan Youth, kita percaya bahwa anugerah Tuhan besar dan berlimpah dalam kehidupan kita semuanya
Sebelum kita masuk lebih jauh dalam perenungan kita, ada pertanyaa “bagaimana rasanya Ketika kita menghadapi masa yang sulit”? tentunya kita memiliki pengalaman sendiri-sendiri, namun ada sebuah rasa yang kita hadapi yaitu Lelah atau galau. Kemudian saya ingin bertanya lagi “bagaimana kita mengatasi penderitaan tersebut?” tentunya kita akan berjuang untuk melewati masa sulit, namun tidak sedikit juga mungkin ada yang menyerah karena masa sulit ini.
Namun dari berbagai jawaban yang bisa kita berikan, kita sebagai orang percaya harus percaya bahwa penyelesaian atau cara mengatasi penderitaan kita berasal dari Tuhan. karena Tuhan memiliki belas kasih kepada kita umatNya.
Semua yang Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan kita adalah untuk mengerjakan kebaikan dan memproses kehidupan kita menjadi lebih baik dan kuat.’
Hari ini kita belajar dari Mazmur 30 yang merupakan nyanyian syukur dari Daud atas pertolongan yang diberikan oleh Allah. Daud merasakan bahwa Allah benar-benar mengasihinya, hal itu terbukti dengan diselamatkannya ia dari ancaman musuh-musuhnya. Bahkan ketika ia menghadapi maut, ia tetap merasakan Allah menyelamatkan dan masih memberikan kehidupan. Oleh karena itu Daud juga menganjurkan kepada umat Allah untuk selalu menyanyikan syukur dengan puji-pujian bagi Allah, atau bermazmur bagi Allah, karena mazmur berarti puji-pujian.
Mazmur 30:5 Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
Ingatlah bahwa hidup kita tidak terlepas dari masa yang sulit atau ujian dalam kehidupan, namun ingatlah setiap masa sulit itu adalah sementara, akan ada waktu dimana Tuhan akan mengerjakan pemulihan dalam hidup kita. Anugerah dan kemurahan Tuhan jauh lebih besar dari setiap tantangan dan permasalahan yang dihadapi.
Pengalaman Daud menumbuhkan suatu tekad dalam dirinya untuk tetap teguh dalam iman dan percayanya kepada Allah.
Ayat 7 “Dalam kesenanganku aku berkata: “Aku takkan goyah untuk selama-lamanya!”
Pernyataan ini muncul tentunya dikarenakan pengalaman iman yang dialami oleh Daud. Karena tidak mungkin orang bisa berkata demikian jika ia tidak pernah merasakan sesuatu hal yang istimewa, yang merupakan pengalaman pribadinya bersama dengan Allah.
Kehidupan ini diibaratkan seperti Musim, yang bisa silih berganti menghiasi kehidupan kita. Ada masa kemenangan namun juga ada masa pergumulan.
Ayat 8 TUHAN, oleh karena Engkau berkenan, Engkau telah menempatkan aku di atas gunung yang kokoh; ketika Engkau menyembunyikan wajah-Mu, aku terkejut.
Daud mengungkapkan bahwa dirinya bersukacita ketika Tuhan berkenan meninggikannya dan Allah menempatkannya di atas gunung yang kokoh. Tetapi dalam bagian lain ia juga menyatakan tidak dapat berbuat apa-apa, atau tidak berarti jika Allah menyembunyikan wajah darinya seolah-olah tidak ada petolongan.
Oleh sebab itu Daud benar-benar mengharapkan pertolongan Allah, ia mengatakan “Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, dan kepada Tuhanku aku memohon:”Apakah untungnya kalau darahku tertumpah, kalau aku turun ke dalam lobang kubur? Dapatkah debu bersyukur kepada-Mu dan memberitakan kesetiaan-Mu? Dengarlah, TUHAN, dan kasihanilah aku, TUHAN, jadilah penolongku!”
Hal ini menunjukan bahwa benar-benar Daud mengharapkan belas kasih Tuhan dalam menghadapi pergumulannya. Dengan segala kerendahan hati Daud menyadari hanya Tuhan yang sanggup memberikan pertolongan dan belas kasihan kepadanya.
Jika kita melihat dalam kehidupan sehari-hari, banyak pergumulan yang kita hadapi. Jika kita menghadapi pergumulan tersebut dengan cara pandang manusia, maka yang terjadi adalah pergumulan yang berat. Tapi, jika kita mengandalkan Tuhan dalam menghadapi pergumulan tersebut, maka pergumulan itupun akan menjadi ringan.
Melalui perenungan kita saat ini, maka kita dapat belajar dari sikap hati Daud yang sadar dan benar-benar berharap akan belas kasihan Allah dalam kehidupannya.
Tetaplah mengandalkan Tuhan dalam menghadapi berbagi pergumulan yang ada.
Mujizat Tuhan masih terjadi dan bisa menjadi jawaban dalam permasalah hidup ini, namun terkadang mujizat Tuhan bukanlah penyelesaian masalah, namun mujizatNya ada ketika Dia memberika kita hikmat dan kekuatan untuk dapat menjalani dan melewati setyiap permasalahan yang terjadi.
Karena itu tetap andalkan Tuhan, libatkanlah Dia dalam segala hal yang kita lakukan dan kerjakan terlebih ketika ada pegumulan dan masa-masa yang berat yang kita hadapi.
Tuhan Yesus memberkati
YNP – SCW