“MERAIH KEMENANGAN”
Renungan harian, Rabu 23 Juni 2021
Bacaan: 1 Samuel 14:1-23
Bacaan Firman Tuhan hari ini mencatat kemenangan yang Allah berikan bagi Israel. Catatan kemenangan yang tentunya akan menjadi jauh lebih spektakuler andaikata Saul menaati firman Tuhan dan Samuel masih bersama-sama dengan dia. Tetapi faktanya Saul gagal mendengarkan firman dan Samuel sudah meninggalkan dia (lihat 1Sam. 13:15, terjemahan alternatif: Kemudian Samuel bangkit dan memisahkan dirinya dari Gilgal ke Gibea Benyamin). Tetapi Tuhan tetap menyertai Israel. Tuhan memberikan kesempatan kepada Saul untuk bertobat dari ketidakpercayaannya dan belajar untuk mengandalkan Allah. Alangkah sabarnya Tuhan. Saul tidak percaya? Dia masih bersedia menunjukkan bukti penyertaan-Nya melalui kemenangan luar biasa yang diperoleh Yonatan, anak Saul. Yonatan mempunyai iman kepercayaan yang sangat besar kepada Allah. Dia berperang dengan hanya disertai satu orang untuk melawan sepasukan Filistin. Bahkan di waktu yang akan datang dia juga akan begitu beriman dengan keputusan Allah menyingkirkan Saul (dan, tentu saja, termasuk dirinya), dan memilih Daud. Bahkan dia mengikat janji dengan Daud seolah-olah Daud sudah benar-benar menjadi raja (1Sam. 20:15-16).
1 Samuel 14:1 mencatat bahwa Yonatan mengajak pembawa senjatanya untuk pergi ke dekat salah satu pasukan Filistin untuk menyerang mereka. Dikatakan juga bahwa Yonatan dan bujangnya itu pergi diam-diam. Mengapa diam-diam? Mungkin karena Saul tidak juga mengambil keputusan mau bertindak seperti apa. Saul mulai menunjukkan diri sebagai pemimpin yang tidak punya keahlian sama sekali selain mempertahankan takhta.
Banyak pemimpin seperti ini. Hanya tahu strategi memenangkan suara, menjaga popularitas dan elektabilitas, tetapi tidak becus memimpin. Hanya tahu menjaga takhtanya dari ancaman orang lain, tetapi tidak tahu menjaga rakyatnya dari kekacauan. Hanya tahu menikmati posisi sebagai penguasa tanpa pernah tahu akan mengarahkan rakyatnya ke mana.
Tetapi Yonatan berbeda dengan ayahnya. Dia tidak mempedulikan namanya ataupun takhtanya. Dia hanya ingin kemenangan bagi umat Tuhan. Maka dia pun bertindak demi umat Tuhan.
Bagaimana Yonatan bisa memperoleh kemenangan?
I. KENALILAH SIAPA ALLAH-MU
Untuk dapat meraih Kemenangan, maka anda harus mengenal siapa ALLAH saudara.
ay.6 Bagi TUHAN tiada yang SUKAR
Besarnya pengenalan anda tentang Allah menunjukkan besarnya KEDEKATAN anda dengan Allah.
Kedekatan anda kepada Allah menunjukkan hubungan anda dengan Allah adalah BAIK.
Yonathan meraih kemenangan untuk Israel karena dia mengenal TUHAN dengan baik.
» DIA adalah Allah pencipta langit dan bumi.
» DIA adalah Allah yang membelah Laut Mati.|
» DIA adalah Allah yang memberi roti Manna selama 40 tahun.
» DIA adalah Allah yang sanggup membuat mujizat.
» DIA Allah yang memberikan Kemenangan bagi umatNya (ay.20)
II. KENALILAH SIAPA SAUDARA
Untuk dapat meraih Kemenangan, maka anda harus mengenal siapa anda. Ditengah himpitan, Jonathan maju berperang dengan penuh keberanian.(ay.1)
Nama “Jonathan” berarti “TUHAN telah memberi” Jonathan tahu dia adalah anak Allah; umat Perjanjian; umat Pemenang.
III. KENALILAH MUSUH ANDA
Untuk dapat meraih Kemenangan, maka anda harus mengenal siapa MUSUH anda. Yonathan mengenal siapa musuhnya. Musuh adalah apa saja yang menginginkan kehancuran anda (dunia, daging, Iblis).
Musuh harus dilawan (1 Petrus 5:8; Yak 4:7) Putuskan segala hubungan dengan lawan, agar anda jangan dihancurkannya.
Yonathan tidak kompromi dengan musuhnya (14, 20) Marilah kita Raih Kemenangan dalam kehidupan kita sehari-hari untuk Kemuliaan Bapa Surgawi dengan mengenali siapa Allah kita, siapa diri kita dan siapa musuh kita.
Tuhan Yesus memberkati.
TC