Motivasi yang Benar

Renungan Harian Rabu, 22 Februari 2023
Bacaan: Daniel 3:16-18
Shalom, setiap kita pasti setidaknya pernah berbuat baik, senang jika mendapat perlakuan baik, dan menginginkan diperlakukan dengan baik. Setiap orang pasti senang dengan perbuatan baik terlebih Tuhan juga demikian, dalam alkitab pula dituliskan agar kita jangan jemu-jemu berbuat baik (Galatia 6:9). Namun perbuatan baik kita tidaklah sempurna jika dibarengi dengan motivasi yang salah.
Sebelumnya, terlebih dahulu kita pahami apa itu motivasi. Singkatnya motivasi adalah dorongan (alasan) seseorang untuk melakukan sesuatu. Ketika melakukan segala sesuatu setidaknya disertai alasan mengapa kita berbuat demikian. Berbuat baik memang bagus, namun terkadang perbuatan baik seseorang dilandasi dengan motivasi yang salah. Ketika membantu seseorang yang sedang kesusahan, tidak sedikit yang mengharapkan imbalan atas perbuatannya di kemudian hari, bermaksud untuk pamer, ataupun ingin menunjukan kepada orang banyak agar dipuji. Perbuatan baik hendaknya dilandasi dengan motivasi yang benar, baik kepada manusia terlebih bagi Tuhan yang mengetahui segala sesuatu.
Saat Sadrakh, Mesakh, Abetego diperhadapkan dengan situasi yang sulit, dipaksa untuk menyangkal imannya, mereka mengambil sikap yang tegas. “Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu”.
Hal yang perlu dipahami yaitu bahwa Sadrakh, Mesakh dan Abetnego membangun motivasi yang benar dalam Tuhan. Mereka mengikut Tuhan bukan atas dasar imbalan, bukan agar suatu saat Tuhan dapat menolong mereka, membalas ibadah mereka, namun sekalipun dalam situasi yang mengancam nyawa, mereka mempertahankan motivasi yang benar dalam mengikut Tuhan dan Tuhan nyatanya meluputkan mereka.
Mengapa kita perlu membangun motivasi yang benar ?
1. Supaya Tuhan dimuliakan
Dalam Lukas 17:11-19 diceritakan mengenai 10 orang kusta, datang kepada Yesus meminta agar disembuhkan, setelah Yesus menyembuhkan mereka, hanya 1 orang yang kembali dan memuliakan Dia, 9 lainnya pergi entah kemana.
Ada bermacam-macam motivasi orang mencari Tuhan, dan tidak sedikit yang punya motivasi yang keliru. Mencari Tuhan agar disembuhkan, agar kaya, agar diberkati, dan sebagainya namun tidak sedikit yang ketika memperolehnya mulai meninggalkan Tuhan.
2. Agar kita jangan kecewa
Ketika seseorang mengikut Tuhan dengan motivasi yang salah dia akan kecewa ketika apa yang diharapkannya tidak kunjung datang, ketika apa yang selalu didoakannya belum juga dijawab. Ketika doa tak kunjung mendapat jawaban terkadang ada yang merasa kecewa, dan mulai mengungkit kesetiaannya dalam ibadah. Sadrakh, Mesakh, Abednego beribadah bukan agar ditolong Tuhan, bahkan ketika nyawa mereka terancam, mereka tidak menuntut pertolongan dari Tuhan.
Sesungguhnya mudah bagi Tuhan untuk memberkati kita, menyembuhkan, menolong kita. Dia teramat mengerti yang terbaik bagi kita, dan selalu punya rancangan terbaik.
Namun sebelumnya, jangan sampai motivasi yang salah menghalangi berkat Tuhan di hidup kita. Periksa kembali motivasi kita masing-masing, bagi Tuhan dan bagi sesama apakah tulus dan berkenan bagi Tuhan ?
Tuhan Memberkati
CM