OBAT YANG MANJUR

Renungan Harian Youth, 30 September 2022
Amsal 17:22, Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Konon di dalam dongeng atau film-film suka disebutkan mengenai obat dewa, yaitu obat yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Obat langka, penawar racun yang paling berbahaya, penyembuh penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Yah semuanya hanya dongeng, kalau ada obat seperti itu maka tidak ada lagi tuh pasien-pasien di rumah sakit. Namun, Amsal menyebutkan sebuah obat yang manjur dan mujarab, nama obatnya hati yang gembira.
Gembira, menurut pendapat orang awam, berarti suka, bahagia, bangga atau senang. Obat adalah bahan untuk mengurangi atau menghilangkan penyakit. Hampir sekitar tiga ribu tahun yang lalu, Salomo, penulis Kitab Amsal, menulis ayat nas Firman Tuhan ini yang kemudian dikemas dalam Kitab Suci Perjanjian Lama. Salomo mendidik, mengajar dan menasihati orang-orang Israel pada zamannya, kita dan semua orang percaya melintasi berbagai zaman, bahwa hati yang gembira adalah obat yang manjur. Hati yang gembira, menurut pengamsal, adalah obat mujarab atau mustajab. Hati yang senang, sukacita dan bahagia sangat mujarab dalam mengurangi atau menghilangkan sakit. Hati yang gembira menyembuhkan orang sakit.
Hati yang gembira adalah obat yang manjur.
Ini bukan berarti keadaan baik-baik saja sehingga hatinya gembira, tetapi karena dikatakan sebagai obat yang manjur berarti ada kondisi yang sedang sakit, yang sedang tidak semestinya. Hati yang gembira bukan berarti kita menyangkali keadaan sedih atau berduka. Hati yang gembira juga bukan berarti wajah yang selalu tersenyum atau semua permasalahan beres. Hati yang gembira adalah sebuah pilihan, bukan muncul karena situasi.
Secara empirik, kita mendapati bahwa orang-orang tertentu mengalami sakit penyakit yang tak kunjung sembuh. Secara jasmaniah, jika tubuh seseorang sering sakit-sakitan, niscaya ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Terdapat beberapa kemungkinan penyebabnya. Secara umum, beberapa penyebab itu di antaranya: pola makan yang kurang sehat, kurang minum sehingga kekurangan cairan, kurang menjaga kebersihan, mengalami stres yang berlarut-larut, sering begadang sehingga kurang tidur dan lain sebagainya. Selain itu, boleh jadi seseorang menderita suatu sakit penyakit karena kecewa berat, bersedih hati yang berkepanjangan, tertekan jiwanya, mudah marah-marah, tidak dapat mengendalikan emosi, atau menyimpan akar pahit yang berlebihan, sehingga tidak ada sukacita dan damai sejahtera dalam hidupnya. Obat, menurut pendapat umum, berarti bahan untuk mengurangi atau menghilangkan penyakit. Obat juga dimaknai bahan untuk menyembuhkan orang yang sakit. Sedangkan manjur artinya dapat menyembuhkan, mustajab atau mujarab. Obat yang manjur dapat dimaknai bahan yang mustajab atau mujarab untuk mengurangi atau menghilangkan penyakit atau menyembuhkan orang yang sakit.
Oleh sebab itu, Firman Tuhan mengatakan: bergembirah! Bersukacitalah! Janganlah memendam kekecewaan! Janganlah bersedih hati. Janganlah simpan kesedihan dalam hati! Jangan biarkan jiwa kita tertekan. Janganlah kita mudah marah-marah. Kendalikanlah emosi kita. Buanglah jauh-jauh segala akar pahit. Jangan simpan akar pahit. Bersukacitalah! Bergembiralah!
Hati yang gembira bisa hadir karena kita mengingat segala perbuatan Tuhan yang telah menolong kita di masa lalu.
Jika kita merenungkan dan mencatatnya, pasti banyak hal yang Tuhan sudah perbuat bagi kita. Dia selalu hadir di masa-masa tersulit kita, termasuk saat kita diselamatkan Yesus dari hukuman dosa. Bukankah sebuah sukacita terbesar? Yesus menyembuhkan penyakit dosa kita yang tidak pernah bisa disembuhkan oleh siapa pun. Hati yang gembira juga bisa hadir karena kita melihat hari ini. Kalau Anda masih ada sampai saat ini, semua karena Tuhan. Semua bisa terjadi karena hari ini kita juga disertai oleh Roh Kudus.
Dan hati yang gembira juga hadir saat kita menatap ke depan. Kita tentu percaya Tuhan merancang hidup kita. Dia merancangnya secara penuh sampai di masa depan yang kita belum ketahui dan rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera. Anda gembira? Sukacita nggak? Iya dong harusnya. Bukan panik yah. Terlebih sukacita di masa depan yang paling membahagiakan adalah kita orang percaya pasti akan berkumpul dengan Tuhan di kekekalan, di mana kita bisa menikmati sukacita setiap saat. Semua terjadi karena ada yang namanya obat yang manjur.
Secara implisit, Firman Tuhan menuturkan bahwa kesehatan itu, tidak hanya cukup dengan sudah menyediakan atau menyiapkan dan memakan makanan yang cukup. Memang benar, makan makanan yang sehat dengan pola makan yang sehat dapat membuat seseorang menjadi sehat. Namun perlu diingat bahwa apabila hati dan pikiran kita tidak sehat, banyak kecewa dan sedih yang berkepanjangan, hati yang tidak gembira, maka tubuh kita akan mudah diserang sakit penyakit. Firman Tuhan yang sedang kita pelajari dan kita renungkan mendidik, mengajar dan menasihati kita bahwa hati yang gembira adalah obat yang manjur. Hati yang bersukacita adalah obat yang mujarab. Hati yang bersukaria adalah obat yang mustajab. Hati yang gembira adalah obat yang terbaik.
Hati yang gembira menjadikan hidup kita sehat, sukacita dan damai sejahtera.
Berbahagialah kita yang percaya bahwa hati yang gembira adalah obat yang manjur, karena Dia sudah melimpahkan kepada kita kasih setia dan kasih karunia-Nya yang tidak berkesudahan. Berbahagialah kita yang percaya bahwa hati yang gembira adalah obat mujarab dan mustajab untuk menyembuhkan sakit penyakit, karena Dia sudah menyediakan upah besar di sorga. Berbahagialah kita yang percaya bahwa hati yang senang, sukacita dan bahagia sangat mujarab dalam mengurangi atau menghilangkan dan menyembuhkan orang sakit, serta setia menyembah, memuji, memuliakan dan melayani Dia, Yesus Kristus Tuhan kita, karena Dia sudah menyediakan bagi kita bagian hidup dalam kehidupan kekal yang penuh sukacita dan damai sejahtera di sorga.
Memiliki hati yang gembira bukan berarti bebas dari segala masalah. Bukan pula berarti masalah langsung hilang pada saat kita bergembira. Sebab, selama kita masih hidup di dunia ini, kita pasti masih akan menghadapi berbagai masalah. Jika kita sudah terlepas sama sekali dari segala beban hidup, itu berarti kita sudah berada di surga.
Amin. Tuhan Yesus Memberkati
RM-TVP