OPTIMISME

Renungan Harian Youth, Senin 29 Juli 2024
Syalom rekan-rekan youth semuanya, semoga seperti tema kita hari ini rekan-rekan semuanya tetap semangat
Optimisme adalah sikap atau pandangan hidup yang cenderung melihat sisi positif dalam setiap situasi. Dalam sudut pandang Kekristenan, optimisme bukan hanya sekadar harapan akan masa depan yang lebih baik, tetapi juga keyakinan dalam rencana dan penyertaan Tuhan.
Optimisme dapat diartikan sebagai “iman dalam tindakan,” di mana seseorang tidak hanya percaya bahwa hal-hal baik akan terjadi, tetapi juga bertindak berdasarkan keyakinan tersebut.
Ada 3 kecenderungan manusia untuk melihat kehidupan yaitu tipe Optimis, Pesimis, dan Realistis. Dan kita akan sedikit mengenal ketiga kepribadian ini
Si Pesimis: Fokus pada Kemungkinan Terburuk
Pesimisme adalah sikap yang cenderung melihat sisi negatif dari setiap situasi. Orang yang pesimis sering merasa cemas atau takut akan kemungkinan terburuk. Mereka cenderung fokus pada masalah dan hambatan, serta merasa kurang bersemangat dalam menghadapi tantangan. Sikap ini dapat mengarah pada kurangnya harapan dan rasa putus asa. Bisa dikatakan Orang pesimi memiliki Pandangan negatif tentang kehidupan, Fokus pada masalah, Berpikir skenario negatif dan akhirnya Kurangnya harapan.
Yang Optimis: Melihat Peluang dalam Setiap Tantangan
Optimisme, sebaliknya, adalah sikap yang selalu melihat sisi baik dari setiap situasi. Orang yang optimis berharap dan mengharapkan hasil yang positif, melihat setiap masalah sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Mereka memiliki daya tahan yang kuat dan tidak mudah putus asa. Ciri-ciri orang Optimis Berharap yang terbaik, Melihat peluang dalam tantangan, Berpikir positif dan memiliki Resilient (daya tahan kuat).
Dan Realistis: Menilai Situasi dengan Objektif
Realistis adalah sikap yang berusaha melihat situasi dengan objektif dan berdasarkan fakta. Orang yang realistis mempertimbangkan aspek positif dan negatif dari situasi secara seimbang, serta membuat keputusan berdasarkan analisis yang mendalam. Sikap ini memungkinkan mereka untuk menghadapi kenyataan tanpa terlalu diwarnai oleh harapan atau ketakutan berlebihan. Ciri-cirinya Objektif, Fokus pada fakta, Seimbang dan Pragmatis.
Optimisme dalam Perspektif Kekristenan
Dalam Kekristenan, optimisme sering kali dihubungkan dengan iman. Iman bukan hanya percaya bahwa Tuhan akan menyediakan yang terbaik, tetapi juga bertindak berdasarkan kepercayaan tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Helen Keller, “Optimisme adalah keyakinan yang membawa pada pencapaian. Tidak ada yang dapat dilakukan tanpa harapan dan kepercayaan diri.”
Pistis, dalam konteks Kekristenan, adalah iman yang melampaui sekadar optimisme. Ini adalah kepercayaan penuh kepada Tuhan dan janji-janji-Nya. Seorang Kristen yang sejati tidak hanya berharap untuk hasil yang baik, tetapi juga mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah kehidupan mereka.
Prinsip Perencanaan dalam Kehidupan Kristen
Yakobus 4:13-15 memberikan panduan penting dalam perencanaan kehidupan. Yakobus mengingatkan bahwa kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, dan oleh karena itu, kita harus selalu mengandalkan Tuhan dalam perencanaan kita. Tidak merencanakan sama sekali adalah salah, tetapi merencanakan tanpa melibatkan Tuhan juga salah. Oleh karena itu, kita harus:
1. Mengawali Perencanaan dengan Doa, Setiap rencana harus dimulai dengan doa dan permohonan petunjuk dari Tuhan.
2. Melakukan Segalanya dengan Kebenaran, Tujuan dan cara kita harus sesuai dengan ajaran Alkitab.
3. Mendengarkan Nasihat dan Didikan, Bijak dalam mendengarkan nasihat orang lain dan terbuka untuk belajar.
Amsal 19:20 berbunyi, “Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.” Nasihat ini menekankan pentingnya sikap terbuka terhadap pembelajaran dan koreksi, yang merupakan ciri khas dari sikap optimis. Orang yang bijak dapat melihat peluang dalam setiap tantangan dan memiliki strategi untuk menghadapinya. Kebijaksanaan ini adalah fondasi dari optimisme Kristen, di mana kita tidak hanya berharap akan masa depan yang lebih baik, tetapi juga mempersiapkan diri untuk menghadapinya dengan hikmat.
Winston Churchill “A pessimist sees the difficulty in every opportunity; an optimist sees the opportunity in every difficulty.”
Optimisme dalam sudut pandang Kekristenan adalah sikap yang didasarkan pada iman kepada Tuhan.
Ini bukan hanya sekadar berharap untuk hasil yang baik, tetapi juga berakar pada kepercayaan bahwa Tuhan memiliki rencana yang baik untuk kita. Sebagai orang Kristen, kita diajak untuk memandang masa depan dengan penuh harapan dan keyakinan, sambil terus mengembangkan potensi yang kita miliki dan mendengarkan nasihat serta didikan. Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi optimis, tetapi juga bijak dan siap menghadapi segala tantangan yang ada di depan kita.
Tuhan Yesus memberkati
EYC270724 – YDK