Pakaian yang Baru

March 25, 2025 0 Comments

Bacaan : Yesaya 64

Nats : Yesaya 64:6, Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor

Syalom bapak ibu saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . . . .

Dua orang pria sedang bercakap-cakap, tak lama setelah mereka menjadi orang kristiani yang sungguh-sungguh. Yang satu adalah orang miskin yang sebelumnya memang tidak mengenal Allah. Sedangkan yang satunya lagi berasal dari lingkungan yang sangat religius. Setelah masing- masing menceritakan tentang pertobatannya, pria yang berlatar belakang religius bertanya kepada rekannya, “Bagaimana kau dapat langsung memberikan tanggapan terhadap Injil saat pertama kali mendengarnya, sementara aku memerlukan waktu bertahun-tahun untuk melakukannya?”

Pria miskin itu lalu berkata, “Oh, itu mudah saja. Seandainya seseorang datang dan menawarkan kepada kita masing-masing sebuah baju baru, maka aku akan langsung menerima tawaran itu. Semua pakaianku sudah lama dan usang. Namun lemarimu pasti penuh dengan pakaian bagus.

Begitu juga dengan keselamatan, mungkin kau sudah puas dengan segala kebaikan yang kauterima, jadi kau memerlukan waktu lama untuk mengerti bahwa kau sungguh-sungguh memerlukan ‘pakaian kebenaran’ yang ditawarkan kepadamu melalui Kristus. Kami sangat sadar akan keadaan kami yang penuh dosa, karena itulah kami ingin sekali menerima pengampunan dan pengudusan.”

Semua orang benar-benar perlu diselamatkan. Nabi Yesaya berkata bahwa “segala kesalehan kami seperti kain kotor” (64:6). Dalam ayat 6, penulis menyimpulkan bahwa KESALEHAN mereka seperti kain kotor. Apakah mereka tidak pernah buat Moral yang benar? Pasti pernah! Tetapi Standart Allah dalam hal Tsedeq, hal benarnya mereka layak disamakan dengan KAIN KOTOR. Jadi sangat Jelas bahwa meskipun ada kalimat dalam ayat 5 yang mengatakan “ALLAH MENYONGSONG MEREKA YANG MELAKUKAN YANG  BENAR”.

Perlu dipahami berdasarkan ayat 5 dan 6 membuktikan bahwa sama sekali tidak ada satu orangpun yang benar-benar melakukan apa yang dituntut Allah sebagai suatu Tsedeq atau Kebenaran berdasarkan standart Allah.  Lalu pertanyaannya, bagaimana kita memenuhi tuntutan Allah itu? Satu-satunya jalan adalah Yesus Kristus harus menggenapi tuntutan Allah supaya Kebenaran atau Tsedeq tersebut dianugerahkan kepada Kita yaitu Kebenaran yang dianugerahkan oleh Allah berdasarkan Kepercayaan.

Hal ini dinyatakan oleh Rasul Paulus dalam Filipi 3:9  dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.

Kita tidak bisa mencapai Tsedeq. Sebab Tsedeq diberikan oleh Allah, bukan berdasarkan Ketaatan pada Hukum Taurat (Hukum Sipil, Hukum Ceremonial dan Hukum Moral), melainkan berdasarkan Kepercayaan.

Mereka yang sadar akan kemiskinan rohani mereka dan menerima keselamatan yang tak ternilai harganya melalui iman dalam Kristus, akan diberi “baju baru” kebenaran. Baju apa yang Anda kenakan sekarang? –Richard De Haan.

SEBAIK APA PUN MANUSIA, TAK DAPAT MENYELAMATKAN DIRI SENDIRI, SEBURUK APA PUN MANUSIA, ALLAH DAPAT MENYELAMATKANNYA

Tuhan Memberkati !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *