PENANTIAN DI NATAL MULA-MULA

Renungan Harian Youth, Sabtu 24 Desember 2022
Ayat : Lukas 2:25-35
Syalom, selamat pagi teman-teman remaja dan pemuda ELOHIM. Apa kabarnya hari ini? Semoga kita semua sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan.
Momen-momen menjelang natal sudah sepantasnya dan pastinya diwarnai oleh kegembiraan, keceriaan dan sukacita. Banyak hal yang diharapkan dan dapat membuat orang bersukacita disaat-saat natal. Misalnya, seorang anak sangat bersukacita ketika natal tiba. Mungkin karena ketika momen natal tersebut si anak mendapatkan hadiah, baju baru, sepatu baru, liburan yang diimpikan, dan banyak lagi. Apa yang diharapkan oleh si anak dapat terpenuhi ketika momen natal tersebut.
Pada momen natal pertama, ada sebuah pengharapan yang diterima dengan sukacita oleh seseorang bernama Simeon. Pada saat ini, kita mau belajar dari kehidupan Simeon (Lukas 2:25-35) ketika ia menantikan sebuah pengharapan mengenai Mesias.
Dalam tradisi Kristen, pada abad permulaan, Simeon dipahami sebagai seorang imam yang berusia 112 tahun. Tapi jika kita membaca Lukas 2:25-35 ini, tidak ada petunjuk apapun mengenai jabatan dan usianya tersebut.tetapi melalui ayat-ayat ini, kita mau belajar apa yang dilakukan oleh Simeon ketika ia menanti Mesias?
1. Hidup benar dan Saleh (ayat 25)
Simeon adah seorang yang benar dan saleh. Ini bukan berarti ia adalah seorang yang suci tanpa dosa, tetapi ini berarti bahwa ia adalah seorang yang hidup bergaul dengan Tuhan. Wyliffe Bible Commentary – Benar mengungkapkan sifatnya terhadap manusia; saleh, sikapnya terhadap Allah. Jadi kalau dikatakan bahwa Simeon adalah seorang yang benar dan saleh, maksudnya adalah dia yang adalah seorang yang baik terhadap sesamanya dan takut akan Tuhan, mengasihi Tuhan dan bergaul dengan Tuhan. kedua hal ini haruslah berjalan bersama-sama. Masing-masing akan mendukung satu dengan yang lainnya.
Ada banyak orang yang baik kepada sesamanya, tetapi tidak peduli dengan Tuhan atau tidak peraya Tuhan.
Sebaliknya ada orang begitu concern dalam berbagai hal dengan Tuhan, namun jahat terhadap sesamanya, misalnya membenci, tidak mau mengampuni, memfitnah dan sebagainya. Simeon tidaklah demikian. Dia adalah seorang yang benar dan saleh. Bagaimana dengan kita?
2. Tetap percaya saat menanti janji Tuhan (ayat 25-26)
Simeon adalah seorang yang menunggu penghiburan dari Mesias yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya (Yesaya 66:13). Menanti penghiburan disini artinya menunggu Mesias datang ke dunia dengan sukacita dan iman yang penuh pengharapan. Simeon tetap peraya menanti janji Tuhan dengan tekun dan sukacita. Simeon dapat melihat bahwa janji akan keselamatan ini tidak hanya seara eksklusif bagi bangsa Israel saja, tetapi keselamatan tersebut bagi segala bangsa (ayat 31-32). Penantian Simeon tidak sia-sia, karena Simeon terus percaya dan tekun menanti janji Tuhan tersebut, dan ia telah melihat sendiri Mesis yang lahir ke dunia. Bagaimana dengan kita?
Apakah kita tetap peraya dan menanti dengan sukaita setiap janji Tuhan dalam kehidupan kita?
Rekan-rekan youth yang dikasihi Tuhan, marilah kita hidup dengan benar dan saleh serta tekun dan sukaita dalam kita menanti janji-janji Tuhan dalam kehidupan kita. Momen perayaan natal mula-mula berbeda dengan perayaan natal sekarang. Apa yang dahulu masih sebagai pengharapan, kini sudah menjadi kenyataan. Apa yang dahulu masih terbentang jauh didepan, sekarang sudah menjadi pengalaman. Jika sebuah pengharapan saja sudah cukup bagi Simeon untuk bersukacita dan memuji Allah (ayat 29-32), apalagi sekarang,
kita harusnya lebih bersukacita karena kita telah mengalami penggenapan dari pengharapan tersebut.
Selamat merayakan malam Natal bersama dengan keluarga
Tuhan memberkati.
MW – AdS
Pengumuman

Jangan Lupa untuk mengikuti ibadah Natal Elohim besok
Minggu, 25 Desember 2022 Jam 17.00 di Auditorium Sekolah Alkitab Batu
Yuk kita rayakan Natal dan menerima berkat dari Natal yang mengubahkan hidup kita