PENYEMBAHAN DAN TAKUT AKAN TUHAN

Renungan Harian Youth, Jumat 16 Agustus 2024
Syalom rekan-rekan youth semuanya Bagi kebanyak orang, rasa takut akan Allah selalu dihubungkan dengan “Kemahakuasaan Tuhan, penghakiman dan kematian kekal. Takut akan Allah karena Allah menghukum dosa dan menghakimi umat manusia.
“Takut akan Tuhan” dalam sudut pandang kekristenan memiliki makna yang sangat penting dan mendalam. Ini bukanlah rasa takut yang bersifat negatif, seperti ketakutan terhadap bahaya atau hukuman, melainkan suatu sikap hormat, kagum, dan penghargaan yang tinggi terhadap kebesaran, kekudusan, dan kedaulatan Tuhan.
Rasa takut akan Allah didefinisikan secara berbeda. Takut akan Tuhan berhubungan dengan Penyembahan kita kepada Allah.
Kita melihat bagaimana Yesus menggambarkannya ketika Ia dicobai oleh Iblis di padang gurun. Dalam Injil Matius 4:8-10, Iblis mencobai Yesus dengan memperlihatkan semua kerajaan dunia dan mengatakan, “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Kemudian Yesus menjawab, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Pola Penyembahan Iblis adalah berkat kalau menyembah (ujungnya adalah maut) sedangan tentang penyembahan yang Sejati Yesus menyatakan bahwa Penyembahan dengan sikap hati yang benar (Ada relasi/hubungan) mengarahkan hati dan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan … Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Apa yang Yesus katakan, tertulis di dalam Kitab Ulangan 6:13 yang berbunyi, “Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.” Dari sini kita paham, bahwa rasa takut akan Tuhan sangat berkaitan erat dengan penyembahan kita kepada Tuhan.
Dalam Injil Yohanes pasal 4 Penyembahan yang sejati tidak berpatokan pada apa yang kita lakukan di gereja atau apa yang terlihat oleh orang-orang. Yohanes 4:21-23 Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. 22. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. 23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Penyembahan yang sejati terjadi ketika kita dengan sungguh-sungguh menghormati dan mengakui Allah dalam segala sesuatu yang kita kerjakan, entah itu dalam berbisnis, bekerja kantoran, berteman, membereskan rumah, dan dalam setiap detail terkecil yang kita lakukan. Penyembahan bukan saja dalam ibadah namun dalam segala hal kehidupan kita adalah penyembahan.
Kita menyembah Tuhan saat kita gentar akan firman-Nya, kita sadar sepenuhnya akan pentingnya kita menjadi pelaku Firman Tuhan – Inilah makna dari menyembah didalam Kebenaran.
Sikap hati Takut akan Tuhan adalah dasar dari Iman dan Percaya kita kepada Tuhan
Ulangan 10:12-13 “Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu.
Konteks ayat diatas adalah Ulangan 10 merupakan bagian dari pidato Musa kepada bangsa Israel sebelum mereka masuk ke Tanah Perjanjian. perintah yang Tuhan berikan kepada umat Israel tetap relevan atau sesuai dengan keadaan kehidupan kita. Kunci kemenangan bukan pada besarnya masalah, tetapi pada sikap “takut akan Tuhan.”
Orang yang takut akan Tuhan akan hidup sesuai jalan yang ditunjukkan Tuhan, mengasihi Tuhan, beribadah dengan segenap hati, dan berpegang pada perintah Tuhan.
Dalam bahasa Ibrani, kata “takut” yang digunakan dalam Ulangan 10:12 adalah “יִרְאָה” (yir’ah). Kata ini memiliki makna yang luas, mencakup rasa takut yang sebenarnya yaitu perasaan gentar atau cemas terhadap sesuatu yang mengancam atau berbahaya.
Namun jika digandengankan dengan “Takut akan TUHAN” kata ini memiliki makna
- Sikap memuja Tuhan sebagai pencipta .. penghormatan yang mendalam, kekaguman, atau rasa hormat terhadap Tuhan.
- Menyegani Tuhan sebagai Hakim yang adil. pengakuan terhadap keagungan dan kekudusan Tuhan
- Menghormati dan mengasihi Tuhan sebagai Bapa yang rindu menjalin relasi dengan kita,
- Komitmen untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Berkat Takut akan Tuhan – “baik keadaanmu” dalam berasal dari kata Ibrani “טוֹב” (tov), yang berarti “baik” atau “kebaikan”- “untuk kebaikanmu” – sabagai sebuah hasil dari apa yang kita lakukan yaitu takut akan Tuhan. Kebaikan ini memiliki makna Kebaikan yang utuh (Fisik, moral dan spiritual) –
- Tuhan menyimpan kebaikan bagi orang yang takut akan Dia. Kebaikan Tuhan sering kali belum terlihat sekarang, tetapi Tuhan menjanjikan yang terbaik bagi mereka yang mengandalkan-Nya
- Kebaikan ini juga berbentuk tuntunan Tuhan, Tuhan akan menunjukkan jalan yang harus kita pilih dan memberi petunjuk pada masa-masa sulit, dengan memimpin kita melalui relasi pribadi dalam doa, pujian, dan penyembahan.
- Kebaikan ini juga tentang Perlindungan Tuhan dalam kehidupan kita
Hari ini kita belajar, kiranya Roh Kudus senantiasa menjaga hati kita senantiasa memiliki hati yang takut akan Tuhan, sungguh-sungguh menghormati dan mengakui Allah dalam segala sesuatu yang kita kerjakan.
Tuhan Yesus memberkati
YNP – TVP