Penyertaan Allah

Renungan Harian Senin, 31 Oktober 2022
Imamat 23:24-25, Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan Kudus. Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
Ada 5 Kitab yang pertama yang ditulis oleh Musa, yaitu kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan, dan kelima kitab ini sering disebut dengan kitab Toratatau kitab Pentateukh. Dan kitab ini diberikan kepada orang Israel sebelum mereka masuk tanah Perjanjian, yaitu Tanah Kanaan.
Pada waktu itu orang-orang Israel mendapat sebuah perintah untuk melakukan perayaan yang diperingati dengan meniup serunai. Serunai adalah sebuah sangkakala, atau yang dalam bahasa Ibrani disebut dengan “SOFAR”. Alat musik ini tidak memiliki nada, jadi tidak bisa dituning. Dan alat musik ini dibuat dari tanduk hewan yang halal. Kitab Torat menjadi dasar hidup bagi orang-orang Israel dalam segala hal.
Satu dunia akan masuk dalam kesukaran yang sangat besar, namun sebagai orang percaya kita harus tetap tenang. Sebab hidup kita tidak ditentukan oleh kesulitan dunia, tetapi hidup kita ditentukan oleh mulut kita sendiri. Untuk itu, mari gunakan mulut kita untuk menaikkan puji-pujian kepada Tuhan.
Matius 12:33-35, Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal. Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.
Hari ini kita tidak perlu takut, namun kita harus tetap menjadi orang yang bijak, dan belajar untuk mendeklarasikan yang baik. Dalam menghadapi badai, gelombang, masalah, tantangan, ada satu yang Tuhan beri, yaitu mulut. Dan mulut itu kita gunakan untuk mendeklarasikan hal-hal baik, sekalipun mungkin keadaan yang kita alami bukanlah hal hal yang baik. Sebab jika mulut kita baik, maka keadaan kita juga akan menjadi baik.
Mari, sebagai orang percaya beritakanlah injil, beritakanlah kabar baik. Jangan beritakan kabar yang menakut-nakuti orang. Sekali, bahwa hidup kita tidak ditentukan oleh keadaan dunia, tetapi ditentukan oleh perkataan kita sendiri.
Maka dari itu bapak/ibu yang terkasih, untuk menikmati Penyertaan Allah dalam kehidupan kita amatlah bijak jika kita memulai hari kita dengan doa pagi, dengan mengutamakan Tuhan sebelum melakukan segala aktivitas kita, dan memperkatakan hal-hal yang baik dihidup kita. Memang seringkali kita terbiasa bernubuat yang tidak baik akan diri kita, kita pesimis akan hasil penjualan kita, pesimis dengan keuangan kita, pesimis dengan hasil dari pekerjaan yang kita lakukan. Untuk itu, hari ini berhentilah untuk mengeluh, berhentilah untuk sambat, terus mengucap syukur memperkatakan yang baik, deklarasikan yang baik. Kalau kita terus menerus mengucap syukur, kita akan lupa bagaimana caranya untuk mengeluh.
1 Petrus 1:3, Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan.
Kita bukan anak angkat, sebab kita telah dilahirkan kembali lewat kebangkitan Yesus Kristus. Anak angkat bukan mengubah sikap, tapi anak angkat mengubah status.
Matius 12:35, Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.
Hati adalah perbendaharaan. Dimanapun ada organisasi, tugas seorang bendahara adalah mencatat berapa banyak uang yang masuk dan keluar. Laporan seorang bendahara Cuma satu, yaitu in-put dan out-put, atau pemasukan dan pengeluaran. Sama dengan hati kita, isinya masuk dari telinga, dan keluarnya dari mulut. Untuk itu mari kita jaga telinga kita, agar yang masuk adalah hal yang baik, sehingga hati kitapun mengeluarkan hal-hal yang baik juga.
Allah menyertai kita semuanya, jangan takut menghadapi hal-hal yang ada didepan kita percayalah akan penyertaan Tuhan dialam kehidupan kita
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Rangkuman Khotbah
Pdt. Stefanus Suwarno