“Ragi Akan Mempengaruhi Adonan Roti “
Renungan Harian Jumat, 29 Januari 2021
Matius 16 : 6, 11 – 12
“Yesus berkata kepada mereka : Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki . Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu : Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki. Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksudNya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.”
Saudara-saudara yang terkasih didalam Kristus perkataan yang benar akan membangun kehidupan orang, sedangkan perkataan yang tidak benar akan meruntuhkannya. Memang didalam kehidupan kita sehari-hari membuktikan bahwa perkataan yang kita ucapkan kepada seseorang bukan hanya akan mempengaruhi dirinya sendiri, tetapi juga akan mempengaruhi kehidupan orang lain. Didalam hal ini bukan sekedar kelemahlembutan atau kemanisan kata-kata yang diucapkan itu yang membawa pengaruh, namun juga isinya. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif Namun dapat juga bersifat negatif.
Oleh sebab itu bukan saja kita harus berhati-hati di dalam berbicara, tetapi juga harus menimbang kebenaran dari perkataan yang kita dengarkan.
Hal itulah yang diperingatkan Tuhan Yesus kepada para pengikutNya di dalam Matius 16. Disitu Ia mengumpamakan ajaran atau perkataan para pemuka agama Yahudi pada waktu itu. Yaitu orang Farisi dan Saduki, seperti ragi. Dengan cara itu Ia menjelaskan bahwa sebagaimana ragi akan mempengaruhi adonan roti demikian juga ajaran mereka. Pengaruh ragi ini tidak boleh diremehkan sebab adonan yang telah ia pengaruhi tidak akan dapat dikembalikan kepada keadaannya yang semula. Demikian pula apabila perkataan atau ajaran telah mempengaruhi diri seseorang tidaklah mudah untuk menghapuskannya.
Singkat kata, kita tidak boleh semberono di dalam berbicara sebab kata-kata yang kita ucapkan dapat membangun maupun meruntuhkan kehidupan orang yang mendengarkannya.
Seperti apa yg dikatakan dalam
Efesus 4:29, Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
Yang menjadi pertanyaan bagi kita semua, selama ini bagaimana dengan kata-kata yang kita ucapkan, membangun atau meruntuhkan kehidupan orang lain?????
Sebab itu biarlah Tuhan menolong kita agar kita memiliki hati yang tulus dan benar, sehingga apa yang kita ucapkan merupakan perkataan-perkataan yang benar, yaitu kata-kata yang membangun dan bukan yang meruntuhkan kehidupan, kata-kata yang memberikan kekuatan, penghiburan. Dan biarlah Tuhan memberikan kuasa Roh KudusNya untuk membimbing dan menuntun kita senantiasa berjalan di jalan kebenaranNya.
Milikilah Kebenaran Kristus, sehingga perkataan yang keluar dari mulut kita adalah hal yang benar, membangun dan membawa pengaharapan
Tuhan Yesus memberkati.
EW