“SAHABAT TERBAIK”
Renungan Harian Anak Rabu, 24 Agustus 2022
Bacaan renungan: 1 Samuel 18:1-5
Halo adik-adik ELOHIM kids. Bagaiman kabarnya hari ini? Semoga hari adik-adik penuh sukacita dan semangat yang baru karena Tuhan selalu beserta dengan kita. Tak lupa juga, Tuhan selalu ada untuk kita baik kemarin, hari ini, besok bahkan sampai selama-lamanya. Yuk hai ini sama-sama kita mau belajar firman Tuhan lewat renungan hari ini.
Josh dan Ben sudah lama bersahabat. Dari mereka bayi, mereka suah saling mengenal dari pertemanan orang tuanya. bahkan, foto kecil mereka ada banyak sekali. Josh adalah anak dari keluarga yang sangat kaya. Ayahnya adalah peternak lele yang memasok lele ke seluruh penjuru provinsi. Sementara Ben adalah anak seorang yang kurang mampu. Meskipun berbeda secara status, keduanya saling mendukung. Ben dengan kepandaiannya suka membantu Josh dalam belajar. Ben memang anak yang sangat pintar. Tapi Josh pun tidak ingin memanfaatkan Ben dan meminta Ben mengerjakan semua tugas sekolahnya. Malahan, Josh berjuang keras untuk menjadi sepintar Ben dan tetap meminta Ben untuk membantunya belajar. Begitu pula dengan Josh. Josh sangat peduli dengan sahabatnya itu. Saat Ben membutuhkan sesuatu, Josh tidak segan untuk membantu dan memberikan apa yang dibutuhkan oleh Ben. Bahkan Josh melakukan hal itu dengan ikhlas. Ben juga mengerti bahwa dia tidak boleh terus-menerus memanfaatkan kebaikan Josh walau terkadang tanpa memintapun, barang yang dibutuhkan sudah dibeli oleh Josh. Sebagai sahabat, Josh dan Ben selalu ingin memberi yang terbaik dan tulus melakukannya.
Di dalam pembaacaan kita hari ini, kita mau lihat kisah persahabatan antara Daud dan Yonatan. Daud merupakan seorang yang amat dekat dengan Yonatan walaupun latar belakang keduanya sangatlah berbeda. Persahabatan mereka dimulai ketika Yonatan yang sangat kagum dengan keberanian dan iman Daud saat melawan Goliat. Daud lahir di kota kecil dan menjadi gembala di kala mudanya. Sedangkan, Yonatan lahir di lingkungan istana. Daud tidak mempunyai harta yang berlimpah, sedangkan Yonatan diperlengkapi dengan segala kemewahan. Daud merupakan anak bungsu, sementara Yonatan merupakan anak sulung pewaris tahta kerajaan. Lantas, mengapa kedua pribadi ini bisa menjadi sahabat? Sahabat tentunya harus memiliki kesamaan dan hubungan yang erat. Daud dan Yonatan merupakan pejuang dan pelayan Tuhan. Visi yang sama tersebut menyatukan ikatan persahabatan mereka.
Yonatanpun tidak merasa malu bersahabat dengan Daud yang saat itu hanya menjadi prajurit biasa. Yonatan bahkan sangat mengasihi Daaud dan peduli dengan semua yang dibutuhkan Daud. Sebagai prajurit, Daud butuh pedang, ikat pinggang, jubah, baju perang, serta peralatan panah. Yonatan pun memberikan peralatan yang dimilikinya kepada Daud. Yonatan memebrikan semuanya itu dengan tulus. Itulah sikap seorang sahabat. Adik-adik, Tuhan ingin kita menjadi seorang sahabat bagi teman-temanmu. Sahabat yang peduli dan tulus untuk memberikan pertolongan. Sahabat bukan sebuah kata belaka yang tak memiliki makna. Menjadi seorang sahabat sejati berarti berani berkorban.
Setiap orang butuh setidaknya seorang sahabat sejati. Seseorang yang selalu ada bagi mereka. Seseorang yang setia apapun situasinya. Beruntunglah bila kita dapat menemukan sosok sahabat yang demikian. Ia merupakan pemberian dari Tuhan yang harus kita jaga.
Ayat Hapalan:
Amsal 17:17 “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.”
Komitmenku hari ini
Indahnya persahabatan, didalamnya ada kasih dan pengorbanan untuk saling menolong dan menguatkan. Jadilah sahabat yang baik
MEK – GCT