SELAMAT TAHUN BARU: EBENHAEZER!
Renungan Harian Youth, Senin 1 Januari 2024
Bahan bacaan: 1 Samuel 7:2-14
Masa akhir dari hitungan kalender di penghujung tahun, mau tidak mau senantiasa mengajak kita untuk mengingat apa yang telah dialami dan dilakukan di tahun ini. Bagaimana di awal tahun, secara umum kita menjadikannya sebagai masa yang indah dan gairah untuk menatap kesempatan serta peluang baru.
Rasa gembira dan keyakinan diri akan terjadinya perubahan dalam diri kita membuat optimis. Namun setelah waktu berjalan, apakah konsistensi dan kestabilan perasaan serta pemikiran terjaga dengan baik? Karena setiap keadaan hari demi hari akan memberi pengaruh kepada sikap dan tindakan kita.
“Eben-Haezer,”Sampai di sini Tuhan menolong kita!
Di dalam alkitab mencatat ada dua peristiwa dengan kata Eben Haezer ini.
Pertama-tama, Eben Haezer adalah nama tempat peperangan antara bangsa Israel melawan bangsa Filistin dan Israel mengalami kekalahan yang besar bahkan Israel dipermalukan di hadapan bangsa-bangsa lain (1 Sam. 4:1-22).
- Tabut Perjanjian yang merupakan lambang kehadiran Allah dirampas bangsa Filistin.
- Dua orang pemimpin rohani yakni Hofni dan Pinehas mati terbunuh.
- Imam Eli pun meninggal
- Telah lenyap kemuliaan Israel (1 Sam 4:22)
Rekan-rekan youth, Mengapa di tempat yang dinamakan “sampai di sini Tuhan menolong kita” justru Israel mengalami kekalahan. Mengapa tidak ada pertolongan dari Tuhan?
Firman Tuhan dalam Yesaya 59:1-2 mengatakan “Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.”
Dosalah yang membuat Allah menyembunyikan diri dan tidak mendengar seruan umat Israel. Anak-anak Imam Eli (Hofni dan Pinehas) banyak berbuat dosa demikian pula bangsa Israel sehingga Allah tidak menolong bahkan membiarkan mereka ditindas bangsa lain selama dua puluh tahun lamanya (1 Sam 7:2).
Yang kedua, di tempat ini Samuel membuat batu prasasti tentang pertolongan Tuhan, agar bangsa Israel bersyukur dan selalu ingat Tuhan yang telah menolong mereka. Eben-Haezer yang ke-2 ini bangsa Israel mengalami kemenangan yang dahsyat melawan bangsa Filistin.
Ada tiga sikap sehingga Israel mengalami pertolongan Tuhan.
1. Bertobat dan berbalik kepada Allah.
Bangsa Israel bertobat dengan meninggalkan penyembahan berhala sebab hal ini sangat menyakitkan hati Tuhan dan membuat murka Allah (1 Sam. 7:3,6). Suatu pertobatan akan selalu diawali dengan kesadaran bahwa kita sangat memerlukan Tuhan dan kebutuhan untuk dipulihkan. Tuhan menanti setiap umat-Nya untuk dating kepada-Nya dengan kejujuran dan dengan segenap hati.
2. Hanya menyembah kepada Allah yang benar (1 Sam 7:3-4)
Ketika bangsa Israel berseru kepada Tuhan di tengah penderitaan mereka, Samuel mengingatkan supaya mereka sungguh-sungguh bertobat. Bangsa Israel harus meninggalkan berhala-berhala mereka dan hanya menyembah dan melayani Tuhan saja. Bangsa Israel merendahkan diri di hadapan Tuhan, mengakui dosa-dosa mereka, dan memohon pertolongan Tuhan supaya Tuhan melepaskan mereka dari tangan orang Filistin.
Mereka Mengutamakan Tuhan, meninggikan Tuhan dan memuliakan Tuhan di atas segalanya.
3. Berdoa kepada Allah
Sebagai pemimpin rohani, Samuel berdoa dengan tekun untuk perjuangan umat Allah Doa Hamba Allah penting, misalnya: Doa Musa, Daniel, Nehemia, doa mereka membawa perubahan dan kemenangan serta mujizat bagi umat Allah. Demikian pula saat ini di dalam gereja betapa penting peranan doa hamba-hamba Tuhan bagi pergumulan jemaat, sehingga mereka mengalami pertolongan Tuhan.
Ketika bangsa Israel kembali mencari Tuhan, bangsa Filistin justru datang menyerang mereka. Hal ini membuat bangsa Israel ketakutan. Di tengah situasi yang mencekam seperti itu, Samuel dan bangsa Israel terus berseru memohon pertolongan Tuhan. Tuhan berkenan menjawab doa mereka. Tuhan mengguntur dengan suara yang hebat dari langit dan mengacaukan pasukan Filistin yang gagah perkasa. Tuhan mengaruniakan kemenangan yang besar kepada bangsa Israel sehingga bangsa Filistin takluk kepada Israel. Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan meletakkannya di tempat bersejarah itu, ia menamainya Eben-Haezer (stone of help). Eben-Haezer berarti sampai di sini Tuhan menolong kita atau sampai sekarang ini Tuhan terus menolong kita. Ebenhaezer menjadi suatu tanda supaya bangsa Israel dan generasi berikutnya terus mengingat pertolongan Tuhan.
Tuhan yang sudah menolong di masa sebelumnya adalah Tuhan yang akan terus menolong dalam pergumulan selanjutnya.
Rekan-rekan youth, Kehidupan umumnya di tahun 2023, mari kita renungkan. Perjalanan kita di tahun 2023 tentunya banyak kisah. Bisa juga indentik, bahwa apa yang kita rasakan juga sama dengan yang dirasakan oleh Bangsa Israel. Bahkan masih relevan dengan keadaan di masa kini. Sesungguhnya semua situasi bisa mendewasakan hidup. Namun jika kita bisa menginjakkan kaki di titik dimana kita berdiri di tahun 2024 ini, maka kita berkata dengan penuh syukur “sampai di sini Tuhan sudah menolong kita,” dan dengan yakin mengimani bahwa di tahun yang baru ini “ Tuhan pasti menolong kita dengan penyertaan dan cara-cara-Nya yang ajaib.”
Biarlah kiranya Tuhan yang akan menuntun langkah hidup kita ke depannya. Mungkin kita melangkah dengan penuh kegentaran, namun pastikanlah bawah kita melangkah bersama dengan Tuhan. Tuhan memang tidak membuka semua rencana-Nya kepada kita. Namun di setiap perhentian, kita perlu mengingat bahwa Tuhan ada.
Sekalipun jalan kita tidak selalu aman, kita percaya bahwa Ia senantiasa memelihara dan memimpin.
Selamat Tahun Baru: EbenHaezer!
Tuhan Yesus Memberkati.
EYC 30122023-YDK