SERUPA DENGAN KRISTUS

Renungan Harian Youth, Rabu 07 Desember 2022
Filipi 3:10, Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
Salah satu alasan surat Filipi ini ditulis adalah adanya ancaman dari orang orang Yahudi yang masih beranggapan bahwa jemaat Filipi harus melakukan berbagai tradisi Yahudi untuk dapat memperoleh keselamatan. Maka dalam Filipi 3:1 16, Rasul Paulus menjelaskan dan menegaskan dasar iman orang percaya itu harus terfokus kepada Tuhan Yesus. Ini terangkum dalam pernyataannya “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan Nya dan persekutuan dalam penderitaan Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.” (Flp.3:10 11). Paulus ingin mengenal dan hidupnya semakin serupa dengan Tuhan Yesus.
Orang Kristen sejati harus memiliki kerinduan untuk dapat semakin mengenal Tuhan Yesus dan hidup serupa dengan Nya.
Rasul Paulus menyatakan komitmen dan tekadnya. Dengan kesungguhan ia ingin mengenal Yesus bukan sebatas mengetahui tentang-Nya, namun ia juga ingin memiliki pengalaman hidup bersama dan seperti-Nya. Paulus menyadari bahwa ketika ia mengenal dan memiliki pengalaman bersama Yesus maka sifat dan kehidupannya akan diubah semakin serupa dengan-Nya. Dalam tulisannya, kita belajar bagaimana seseorang berkomitmen untuk mengenal, mengalami, dan hidup menyatu bersama Kristus.
Richard Foster mengatakan bahwa, Salah satu pengalaman yang indah dalam kehidupan orang Kristen adalah ketika Kristus memimpin kita untuk mengenal Dia secara lebih dalam sehingga mengakibatkan pembaharuan sampai ke akar-akar kepribadian kita.
Hal utama yang harus kita pahami dalam usaha kita mengikut Tuhan adalah dengan Membenarkan sendiri MOTIVASI kita; Ada beberapa hal yang dituliskan Paulus dalam ayat itu, tetapi pembahasan ini akan difokuskan pada kuasa kebangkitan Tuhan Yesus. Kenapa ini menjadi bagian yang penting yang ditekankan oleh Paulus?
Pertama, kuasa kebangkitan Kristus itu menyelesaikan permasalahan terbesar dalam hidup manusia, yaitu kematian kekal. Tidak ada seorang manusia pun yang mempunyai kemampuan untuk dapat mengalahkan maut. Di dalam Alkitab ada kisah kisah orang yang dibangkitkan kembali, tetapi pada akhirnya mereka mati kembali. Tetapi hanya Tuhan Yesus yang bangkit dan hidup selama lamanya, karena Kristus telah bangkit, maka orang orang yang mati di dalam Kristus akan dibangkitkan juga (1Kor.15:20). Kebangkitan Kristus dengan jelas dikatakan, mengalahkan maut, ancaman terbesar dalam kehidupan manusia yaitu kematian kekal, telah dikalahkan (1Kor.15:53 57).
Kebenaran ini yang menjadikan orang percaya mempunyai kepastian pengharapan, kematian orang percaya bukanlah suatu akhir tetapi awal kehidupan yang baru (Rm.8:11)
Kedua, kuasa kebangkitan Kristus ini memulihkan hubungan manusia dengan Allah. Sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia menjadi seteru dengan Allah. Manusia selalu berusaha untuk dapat diterima oleh Allah, tetapi tidak pernah ada yang memastikan bahwa perbuatannya berhasil membuat relasinya dengan Allah dipulihkan. Paulus telah memaparkan bahwa tidak ada atribut apa pun pada dirinya yang dapat membawa dia diterima Allah, sekalipun dia hidup ketat dalam keYahudiannya (Flp.3:7 9).
Jika TuhanYesus hanya mati di kayu salib dan tidak pernah bangkit, maka Dia tidak akan dapat menjadi perantara bagi manusia dengan Allah, Dialah yang menjadi pembela bagi kita dan tidak ada yang bisa memisahkan dan menggagalkan (Rm.8:34 37).
Ketiga, kuasa kebangkitan Kristus membuat gereja akan selalu eksis. Paulus juga mengatakan “Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia sialah pemberitaan kami dan sia sialah juga kepercayaan kamu” (1Kor.15:14) Tanpa kebangkitan Tuhan Yesus maka dasar iman orang percaya itu semu, tidak ada, kosong. Maka gereja yang adalah kumpulan orang percaya tidak mempunyai dasar apa pun. Paulus menggunakan kata pengandaian “andaikata” yang menunjukkan kebangkitan Tuhan Yesus itu benar adanya, tetapi banyak orang yang masih meragukannya. Tuhan Yesus pernah berkata kepada Petrus dalam pengakuannya bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias, “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat Ku dan alam maut tidak akan menguasainya” (Mat.16:18). Jika Tuhan Yesus tidak bangkit, maka Dia bukanlah Mesias, Dia hanya seorang pemimpin agama yang malang. Tetapi karena Dia bangkit, membuktikan bahwa Dia adalah Mesias sejati, dan orang orang percaya hidup di dalam iman kepada Dia.
Kuasa kebangkitan Tuhan Yesus itu membuat berita Injil tentang keselamatan diberitakan.
Keempat, kuasa kebangkitan Kristus itu yang mampu mengubahkan hidup seseorang secara total. Paulus mencotohkan sendiri dirinya, masa lalunya dibentuk dalam pengajaran Yahudi yang sangat ketat (Flp.3:4 6). Sebelum bertemu Tuhan Yesus, dia menutup semua kemungkinan akan Tuhan Yesus adalah Mesias. Sampai Tuhan Yesus menampakkan diri Nya pada Paulus, yang membuat dia percaya Tuhan Yesus itu Mesias yang dijanjikan. Serupa dengan para rasul lainnya, sebelum mereka menyaksikan kebangkitan Tuhan Yesus, hidup mereka penuh ketakutan dan keraguan, mereka belum mengerti sepenuhnya siapa Tuhan Yesus. Tetapi semuanya berubah saat Tuhan Yesus menampakkan diri kepada mereka. Hidup para rasul dan Paulus, hanya diarahkan kepada Tuhan Yesus, mereka bahkan rela mati demi imannya, bukan karena membela agama tetapi karena percaya kebangkitan Kristus itu kebenaran. Perubahan hidup itu bukan sekadar menjadi orang yang lebih baik, tetapi mengerti siapa yang dipercaya, apa tujuan hidupnya, nilai hidupnya (Flp.3:13 14).
Hidup orang percaya, sebelum dan sesudah mengenal Tuhan Yesus pasti tampak perbedaannya. Perbedaannya adalah karena kita diarahkan untuk menjadi serupa dengan Kristus.
Amin, Tuhan Yesus Memberkati
RM – YDK