“TAKUTLAH KEPADA ALLAH”
Renungan Harian, Sabtu 10 April 2021
LUKAS 12 : 1 – 12
Semua orang pernah merasa takut, takut kehilangan pasangan, takut kehilangan orang yang dicintai, takut karena masa depan. Ada lagi takut karena ada setan, dll mengenai rasa takut ini dipahami sebagai hal yang wajar, namun dianggap kurang beriman. Namun tidak demikian dengan merasa takut kepada Allah. Takut kepada Allah dipahami sebagai indikator orang beriman. Kata takut kepada Allah didalam Alkitab tidak boleh dipahami selalu sama artinya.
Tapi kata takut yang diterjemahkan sebagai takut, tidak berani, kuatir, dan gentar, Tapi kata yang diterjemahkan sebagai hormat, segan, wibawa, malu, takut. kata takut kepada Allah didalam Alkitab memang ada unsur takut tetapi yang ditonjolkan rasa hormat. Jadi takut kepada Tuhan tidak hanya ada perasaan takut, tetapi juga hormat (hormat karena kebaikannya, keteladanannya, kasihnya, dll ). sebab bila hanya ada perasaan takut maka kita cenderung menjauhi orang yang kita takuti tersebut, atau ketika disuruh melakukan suatu tanggung jawab dikerjakan tetapi tidak dengan tulus, bisa bersikap munafik.
Dalam lukas 12 : 1 – 12, kita menemukan kata “takut” yang ditujukan kepada Allah (ayat 5).kata takut dalam ayat ini dihubungkan dengan kemahakuasaan Allah melebihi apapun. Allah tidak hanya dapat membunuh tetapi juga melemparkan orang kedalam neraka. Berbeda dengan kuasa manusia atau apapun di dunia ini. mereka hanya dapat membunuh tubuh , tetapi setelah itu tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Olah karena itu dalam konteks ini para murid Yesus agar tidak takut kepada apapun kecuali kepada Allah. Oleh karena itu dalam konteks ini ketika orang banyak telah berkerumun yang disebut dalam ayat 1 beribu-ribu, Yesus memberi pengajaran khusus kepada para muridNya agar tidak takut kepada apapun kecuali kepada Allah .
Ada beberapa hal pengajaran Yesus kepada murid-Nya disamping mengenai masalah kepada siapa kita harus takut, juga yesus mengingatkan para murid-Nya beberapa hal penting.
1. MENGENAI KEMUNAFIKAN
Mengenai hal ini dengan fulgar mengingatkan para muridNya agar berhati-hati menjaga hidup sehingga tidak dipengaruhi ajaran orang farisi yang nampak dalam cara-cara hidup dan keberagamannya yang munafik, hidup yang penuh dengan kepura-puraan baik, pura-pura alim, pura-pura kudus, dsb. Mengenai hal ini Yesus mengatakan bahwa suatu hari semuanya akan disingkapkan . itulah sebabnya Tuhan sangat membenci kemunafikan, sebab itulah mengapa secara fulgar Yesus menyebut kemunafikan orang Farisi pada zamannya.
2. JANJI PEMELIHARAAN TUHAN SECARA MENDETAIL
Hidup lebih takut kepada Tuhan dari pada apapun di dunia ini mudah untuk mengucapkannya tetapi tidak demikian dalam prateknya, demikian juga hidup tidak munafik atau berpura-pura. Dalam hal ini Yesus mengingatkan para murid-Nya agar jangan takut terhadap apapun sebagai konsekuensinya hidup takut akan Tuhan dan Hidup yang tidak munafik. Bagi orang yang konsisten hidup takut akan Allah akan dipeliharakan. Tetapi sebaliknya, boleh jadi orang yang tidak takut akan Allah serta hidup munafik kelihatannya aman-aman saja bahkan kelihatan berhasil dalam hidupnya, namun itu hanya sementara, paling lama selama hidup di dunia yang singkat ini setelah itu akan mengalami kebinasaan. Oleh karena itu Yesus mengingatkan agar muridNya jangan takut apapun selain takut kepada Allah. Jikalau burung pipit yang dijual 5 ekor dua duit juga dipelihara Tuhan, tentu lebih lagi murid-muridNya.
3. AGAR JANGAN TAKUT MENGAKU TERANG-TERANGAN SEBAGAI PENGIKUT KRISTUS
Titik puncak seruan agar tidak takut ini terletak dalam ayat 11-12 ,
Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.”
Setiap anak Tuhan harus berjuang untuk mempertahankan Imannya kepada Allah, menghadapi setiap tantangan dan desakan dari dunia ini.
Mari kita belajar dari sejarah gereja ada satu tokoh yang bernama Polikarpus, ia terkenal karena kesetiannya dan keberaniannya tetap mengakui Yesus sebagai Tuhan dan juru selamatnya. Walaupun dia diancam dengan hukuman dibakar hidup-hidup oleh kaisar Roma pada waktu itu, Polikarpus tidak mau menyangkal dan mengutuk Yesus. Akhirnya ia dibakar hidup-hidup dan mati sebagai martir.

Mengapa Polikarpus bersikap demikian ? Apakah Polikarpus dapat dikatakan mati konyol? karena berlaku kurang cerdik ? Mungkin dunia menganggap bodoh Policarpus, seharusnya Polikarpus menyangkali Yesus saja dengan mulut, tetapi yang penting dalam hati tidak demikian.
Matius 10 : 32, 33 “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan BapaKu yang di surga. Tetapi barang siapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan BapaKu yang di surga.
Milikilah hati yang takut akan Allah, ketika kita memiliki hati yang takut Allah maka kita akan membangun kehidupan yang tidak munafik, percaya terhadap janji Pemeliharaan Tuhan serta tetap menjadi saksi Kristus yang memuliakan Allah.
Tuhan Yesus memberkati.
EW
