Teruji disaat Sulit
Renungan Harian Selasa, 08 November 2022
Bacaan : 1Petrus 1:1-9
Nats : 1Petrus 1:7, “Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api, akan didapati sebagai pujian dan kehormatan dan kemuliaan pada waktu penyingkapan YESUS Kristus.”
Syalom Bapak Ibu Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . .
Ibu Merry berusia 72 tahun. Ia menderita kanker lever stadium akut. Dokter sudah memvonis bahwa hidupnya hanya tinggal hitungan bulan. Perutnya membesar, dan kerap kali ia harus menanggung kesakitan di sekujur tubuh. Suatu hari, saya dan istri menengoknya di rumah sakit. Kami berbincang-bincang. Wajahnya yang kurus pucat tidak melunturkan semangat dan senyumnya. Saya membacakan firman Tuhan. Sebelum berdoa, saya mengajaknya bernyanyi, sebab ia senang menyanyi. “Tante mau nyanyi lagu apa?” tanya saya. “Lagu Berserah kepada Yesus,” jawabnya. Kami pun bernyanyi bersama.
Sungguh luar biasa. Seseorang yang seakan-akan sudah dekat dengan kematian dan di tengah deraan sakit yang hebat, melantunkan pujian: “Aku berserah, aku berserah, kepada-Mu Juru Selamat, aku berserah.” Inilah iman yang sejati.
Sangatlah biasa bila dalam keadaaan berkelimpahan, hidup senang, dan sehat walafiat, seseorang memuji-muji Tuhan. Akan tetapi, sungguh istimewa bila di tengah kesulitan hidup, dalam pencobaan yang berat, seseorang masih bisa memuji dan mengagungkan nama Tuhan.
Surat Petrus yang pertama ditujukan kepada umat kristiani yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil, dan Bitinia (ayat 1). Mereka tengah mengalami tekanan dan penganiayaan hebat akibat iman mereka. Namun, Petrus mengingatkan mereka untuk tetap gembira walau harus menanggung semua kesulitan itu (ayat 6).
Semua dukacita dan pencobaan yang mereka alami sesungguhnya bertujuan untuk memurnikan iman mereka. Sebab kemurnian iman memiliki nilai yang jauh lebih tinggi dari pada emas. Ibarat emas yang semakin lama akan terlihat semakin murni dan cemerlang ketika diproses dalam api panas yang menyala-nyala.
Demikianlah seharusnya dengan iman orang Kristen semakin teguh dalam proses Tuhan meski di tengah penderitaan.
Seperti api memurnikan emas, maka berbagai-bagai pen-cobaan memurnikan iman.
Tujuan Tuhan menguji iman ialah untuk membuktikan tingkat kemurnian iman orang percaya. Iman yang tahan uji akan memperoleh puji-pujian, kemuliaan dan hormat pada hari Yesus menyatakan diri-Nya.
Iman yang murni membutuhkan perjuangan dan kesetiaan. Karena itu, marilah kita terus berjuang untuk membuktikan kemurnian iman kita agar kemuliaan Kristus menjadi bagian kita. Tetaplah setia mengikut Tuhan meski susah dan derita.
Tetaplah bergembira. Pandanglah pencobaan sebagai sarana untuk “membuktikan” kemurnian iman kita
IMAN, SEPERTI JUGA CINTA,TERUJI PADA SAAT YANG SULIT
Tuhan Yesus Memberkati
TC