“Tidak mudah Iri Hati”

Renungan harian Anak, Kamis 15 Juni 2023
Syalom adik-adik… apa kabar hari ini? Kakak berharap kalian dalam keadaan sehat ya. Sekarang kakak ajak adik-adik semua untuk menyiapkan hati dan pikiran untuk merenungkan Firman Tuhan. Hari ini, kita akan merenungkan tentang pentingnya tidak mudah iri hati. Iri hati adalah saat kita merasa cemburu atau tidak senang ketika melihat orang lain memiliki sesuatu yang kita inginkan.
Minggu ini Kak Robet baru saja lulus dari kelas enam SD dan sebentar lagi masuk kelas SMP. Karena dia lulus dengan nilai yang terbaik, sekolah memberikan hadiah sebuah sepeda padanya. Tentu saja Robet sangat senang, karena sudah lama dia ingin miliki sepeda karena yang dia punya sekarang sudah terlalu kecil. Tetapi Reni adik Robet menjadi iri hati saat melihat kakaknya pulang dengan membawa sepeda baru. Mukanya cemberut dan marah. Reni kemudian meminta pada orang-tuanya untuk membelikan sepeda yang sama. “Lain kali kalau Bapak sudah punya uang ya,…?” jawab Bapaknya. “Tidak mau, pokoknya sekarang!” teriak Reni sambil menangis.
Wah … Reni memang masih kecil, sehingga dia mudah merasa iri hati kepada kakaknya. Tuhan Yesus mau agar kamu terus bertumbuh menjadi anak-anak yang dewasa rohani. Salah satu tanda dewasa rohani adalah tidak iri hati atau cemburu ketika orang lain diberkati.
Adik-adik Setiap orang itu istimewa dan punya kelebihan yang berbeda-beda. Kita nggak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain atau merasa iri. Tuhan menciptakan kita dengan cara yang khusus dan Dia memberi kita kelebihan dan bakat yang unik bahkan berkat juga sudah Tuhan siapkan buat setiap kita.
Sebaliknya, kita bisa bersyukur atas apa yang kita miliki. Tuhan memberikan kita banyak hal yang bagus dalam hidup kita. Kita bisa menghargai keluarga yang menyayangi kita, teman-teman yang baik, dan semua berkat yang kita terima.
Ketika kita bersyukur, hati kita penuh dengan kebahagiaan dan tidak ada ruang untuk iri hati.
Lalu, kalau kita melihat orang lain berhasil, jangan iri hati ya, teman-teman. Sebaliknya, kita bisa merasa senang dan bangga untuk mereka. Siapa yang masih merasa iri kalau nilai temanmu lebih bagus? Daripada iri lebih baik kita menyadari kalau kita harus lebih rajin untuk belajar. Selain itu kita juga bisa memberikan dukungan dan mendoakan kesuksesan mereka. Dengan begitu, kita bisa membangun hubungan yang baik dan berbagi kebahagiaan dengan mereka. Ingatlah supaya tidak iri hati dengan keberhasilan orang lain karena mereka juga berjuang untuk bisa mencapai keberhasilan.
Adik-adik mau berjuang untuk melakukan Firman Tuhan?
Ayo jaga hati kita dan kiranya Roh Kudus akan menolong dan memampukan kita untuk berfikir lebih baik lagi dan tidak memelihara iri hati dalam diri kita.
Ayat Hafalan
Amsal 14:30 Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.
Komitmenku hari ini:
Tuhan, terima kasih atas semua berkat yang Engkau berikan kepadaku. Aku mau belajar untuk tidak iri hati terhadap orang lain. Ajarkan kami untuk selalu bersyukur dan mendukung orang lain dengan sukacita..
YNP – RS