TUHAN MEMPERHATIKAN DAN MENOPANG KITA

Renungan Harian Youth, Sabtu 17 Juni 2023
1 Raja-raja 19:1-8, Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang,maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: “Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu.” Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana. Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.” Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: “Bangunlah, makanlah!” Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula.Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: “Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu.”Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Dalam hidup ini, kita seringkali menemukan situasi-situasi yang tidak baik yang tentunya bertolak belakang dengan apa yang kita harapkan. Seringkali kita sudah maksimal dalam pekerjaan/usaha, hasilnya kurang memuaskan dan justru membuat kita patah semangat, sehingga kita pada akhirnya menganggap kesialan itu sering menimpa kita… “bagaikan petir di siang bolong.”
rekan-rekan youth, Siapa disini yang mau tersambar petir? Membayangkannya saja sudah buat bulu kuduk berdiri. Tentang sambaran petir, pria bernama Walter Summerford adalah yang paling apes. Semasa hidupnya Summerford tiga kali terkena sambaran petir. Ini membuatnya harus menderita kelumpuhan total. Apakah berhenti sampai di situ? Ternyata tidak. Setelah meninggal, kuburannya juga tersambar petir yang menyebabkan batu nisannya pecah. Alhasil, Summerfold total tersambar petir empat kali semasa hidup dan mati. Apes betul orang ini. Umumnya orang-orang akan berpikir demikian. Seseorang bisa mengalami kejadian buruk dalam hidup mungkin karena sedang tidak beruntung. Oleh karena itu, orang-orang berlomba mencari keberuntungan supaya terhindar dari hal-hal buruk yang merugikan.
Namun, jika melihat Alkitab, mengalami kejadian baik atau buruk tidak sesederhana beruntung atau sial. Setiap kejadian hidup yang dialami manusia, ada campur tangan dan rencana Tuhan di dalamnya.
Kita menemukan bahwa, Betapa mengejutkan bagi Elia, meskipun sudah berhasil menunjukkan bahwa kuasa Tuhan ada atas dirinya di gunung Karmel, Raja Ahab dan Izebel tidak juga gentar terhadap kuasa Tuhan. Izebel bahkan berketetapan akan membunuh Elia sesegera mungkin, seperti Elia telah membunuh nabi-nabi Baal dan Asyera kesayangan Izebel. Mendengar berita ini, Elia sangat gentar. Ia segera melakukan pelarian agar terlepas dari rencana jahat Izebel. Namun, pelarian tidak cukup untuk menolongnya. Elia begitu terpuruk karena kejadian buruk yang menimpanya. Ia merasa gagal menjalankan tugas sebagai seorang nabi dan tidak pantas untuk hidup. Tuhan tidak tinggal diam. Dia hadir menolong Elia di tengah pelariannya. Tuhan bahkan memakai kejadian buruk agar Elia lebih memahami rencana Tuhan atas hidupnya.
masalahnya adalah.. bahwa:….Elia mengira bahwa ia telah bekerja keras untuk Tuhan.
Ia memandang dirinya yang sudah berjerih lelah dan berkorban untuk kepentingan Tuhan. Pada akhirnya, ia pun lelah. Di tengah keletihan fisik, Elia tampaknya tidak membayangkan bahwa Tuhan peduli pada kondisi fisiknya. Ia tak melihat jalan keluar dari kelelahan yang begitu besar, yang tengah menderanya sehingga hanya ada satu jalan keluar: cukup sampai di situ saja perjalanan hidupnya, lebih baik ia mati saja.
Namun, Tuhan memberikan dua kejutan.
- Pertama, ternyata Tuhan sungguh peduli pada Elia.
Allah menyuruh Nabi Elia makan dan minum, serta tidur (19:5-8) untuk memulihkan kondisi fisiknya. Ada 2x Allah menyediakan makanan untuk Elia dan Allah sangat paham apa yang Elia butuhkan. Allah tahu Elia sangat butuh kekuatan baru dan Dia hadir dalam cara yang tidak terpikirkan oleh Elia.
Kita pun harus meyakini bahwa bagi setiap kita Allah selalu hadir dan sangat memahami kondisi hidup kita. Dia tahu bahwa setiap saat kita butuh kekuatan baru. Apapun kondisi kita, sedih dan susah kita, senang dan bahagia kita,
Dia memantau kita dengan kasih-Nya dan siap menyediakan pertolongan untuk kita.
- Kejutan kedua, walau Elia mengira pertempurannya dengan nabi-nabi baal merupakan klimaks pengalaman rohaninya bersama Tuhan, Tuhan menyatakan hal berbeda: TUHAN hadir bukan di tengah hingar-bingar panggung dan di bawah lampu sorot, tetapi Ia hadir di tengah keheningan. Panggung itu menguras habis energi Elia, tetapi di tengah keheningan dan kesendirian Elia Tuhan menjumpai dia, memulihkan energinya, sebelum mengutusnya kembali.
Elia masuk ke padang; dia duduk di sebuah pohon arar. Dalam kesendiriannya, Allah hadir bagi Elia. Ketakutannya terus mempengaruhi dan menguasainya hingga ia putus asa dan ingin mati. Ketakutan dan keputusasaan Elia menunjukkan bahwa ia mengalami krisis rohani yang sangat berat dan hebat, sehingga pengenalan dan imannya kepada Allah sebagai sumber dan pusat dari segala sesuatu, sirna begitu saja.
Kita perlu untuk mengarahkan focus kita untuk selalu memandang kepada Tuhan.
Tetap berinisiatif mencari Tuhan dan meyakini bahwa hidup kita ada dalam rancangan Tuhan yang mulia bagi kita. Sebab rancangan Tuhan tidak akan pernah gagal bagi orang-orang yang berharap kepada Dia.
Tidak ada manusia yang kebal dari hal-hal buruk. Kapan pun bisa terjadi dalam kehidupan. Mari belajar dari kisah Elia, bahwa kejadian buruk bukanlah fakta akhir dari kehidupan. Tuhan Yesus tidak meninggalkan anak-anak-Nya di saat kejadian-kejadian buruk menimpa kita.
Yesus akan menopang bahkan memakai setiap kejadian buruk untuk menguatkan kita, bahkan membuat kita mengerti rencana Tuhan.
Amin, Tuhan Yesus Memberkati
PENGUMUMAN

Kami mengundang rekan-rekan semuanya untuk bisa hadir dalam Youth ang akan diadakan pada hari SABTU, 17 Juni 2023 jam 17.00 di Gedung Gereja Elohim Batu
Tema youth celebration kita minggu ini adalah tentang ““No More Fear”
Masa depan bagi kebanyakan anak muda, merupakan hal yang menakutkan. Kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi di masa depan. Namun di dalam Tuhan, No More Fear, tidak ada lagi rasa takut/ketakutan. Karena di dalam Dia (hidup di dalam Dia, bersandar sepenuhnya kepada-Nya dan senantiasa mengandalkan-Nya) , ada masa depan yang gemilang ada jaminan, tuntunan, dan harapan.
Yuk untuk lebih jelasnya datang dan bergabung Bersama dengan kita semuanya.
Dan jangan lupa Ibadah besok jam 06.00 WIB serta Sekolah minggu jam 08.00 di GPdI Elohim Batu