WASPADA PENCURI SUKACITA

August 30, 2022 0 Comments

Renungan Harian Youth, Selasa 30 Agustus 2022

Syalom rekan-rekan youth, semoga rekan-rekan dalam keadaan sehat ya… Yuk kita mau mempersiapkan hati kita untuk merenungkan Firman Tuhan hari ini.

Kita sebagai anak Tuhan tentunya tidak asing dengan istilah Tuhanlah sumber sukacita dalam kehidupan kita. Namun pada faktanya seringkali begitu mudah sukacita kita hilang karena emosi negatif dalam diri kita dan kita harus mewaspadai pencuri sukacita dalam kehidupan kita.

Dunia dengan segala tipu dayanya akan berusaha untuk mencuri sukacita dalam kehidupan kita.

Mari kita melihat beberapa hal yang akan mencuri sukacita dalam hati kita, yang mengalihkan pandangan kita dari tujuan kekal dalam kebenaran, kepada diri kita sendiri dan keadaan, merintangi kita bahkan orang lain dalam mengalami dan melihat sukacita yang telah Allah sediakan bagi kita.

1. Kesibukan Hidup

Tidak ada salahnya dengan “kesibukan” yang kita lakukan, namun ketika kesibukan itu menyita waktu kita maka bisa jadi kesibukan itulah yang akan mencuri sukacita dalam kehidupan ini. Hidup ini perlu yang namanya keseimbangan supaya kita bisa tetap menjaga emosi kita dengan baik.

Menjaga keseimbangan dan manajemen kesibukan kita akan menolong kita agar kita emosi dalam kehidupan kita tetap sehat.

Kita perlu untuk beristirahat, perlu untuk mengerjakan hobi kita, perlu waktu bersama dengan keluarga. Terlebih waktu kita secara pribadi bersama dengan Tuhan, tentunya hal inilah yang akan menolong kita tetap menjaga aliran sukacita ada dalam kehidupan kita.

2. Dosa

Tipu daya dunia adalah dosa itu menyenangkan dan akan memberi kebahagiaan dan sukacita bagimu. Akan tetapi, kebahagiaan yang dihasilkan dari dosa itu mudah pudar dan yang ada hanyalah penyesalan demi penyesalan. Namun,

 melakukan apa yang benar, dengan hidup dalam ketaatan kepada Allah dan firman-Nya, menghasilkan sukacita yang sesungguhnya.

Didalam Yohanes 15, Yesus memberi kita rumus kelimpahan sukacita Allah: “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku lelah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu” (Yohanes 15:9-12).

Daud mengerti bahwa sukacita dapat ditemukan hanya dengan tetap berada di jalan Allah bagi hidupnya. Dia menyatakan, “Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Aliahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku” (Mazmur 40:9).

Mari kita mematahkan dukacita kita dan melipatgandakan sukacita kita dengan mengikuti Kristus dan jalan-jalan-Nya.

Hidup dalam kebenaran akan menuntun kita kepada damai sejahtera dan sukacita yang ilahi.

3. Mementingkan Diri Sendiri

Mudah sekali kita terjebak dalam memikirkan diri sendiri, menghabiskan waktu hanya untuk memikirkan apa yang sudah kita lakukan, apa yang sedang kita lakukan, dan apa yang akan kita lakukan. Akan tetapi, kalau kita terlalu memikirkan diri sendiri, bisa jadi kita akan menjadi sombong karena kesuksesan kita atau menjadi putus asa dan depresi karena kegagalan kita. Kedua bentuk memikirkan diri sendiri itu merupakan pembunuh sukacita.

Kita dipanggil untuk mengalirkan sukacita … ya itulah panggilan kita. Seperti aliran kehidupan yang Allah mau supaya kita alirkan didalam dunia ini. Aliran itu akan berhenti ketika kita berhenti untuk mengalirkannya. Rekan-rekan Memikirkan diri sendiri cenderung merampas sukacita kita, tetapi melayani akan memberikan kesenangan dan sukacita yang tersendiri bagi kita.

Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa sukacita yang sejati datang jika “kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu” (Yohanes 15:12). Dan, bagaimana Yesus menunjukkan kasih-Nya? Dengan melayani orang lain tanpa memikirkan kepentingan diri sendiri. Di dalam Markus 10:43-45, Dia mengatakan, “Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Ada sukacita dalam melayani Tuhan … ya inilah kebenarannya. Melayani orang lain akan memberikan kesenangan karena didalamnya kita menyadari mau untuk memakai setiap kemampuan yang Tuhan berikan bagi kebaikan orang lain.

Nehemia 8:11b, Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!”

Hari ini kita belajar ada 3 pencuri sukacita kita yaitu kesibukan, dosa dan mementingkan diri sendiri. Mari cek hati kita dan lihatlah jika ada pencuri sukacita, mari segeralah untuk menganggulanginya. Jangan biarkan iblis mencuri terus sukacita dan  kedamaian didalam diri kita

Kiranya Roh kudus akan menolong dan memampukan kita untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan sukacita dan kemenangan didalam Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati

YNP – MLE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *