YAKIN TUHAN BERKARYA

Renungan harian Youth, Rabu 30 Maret 2022
Lukas 7:6, Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
Apa yang teman-teman pikirkan tentang kata “hak istimewa”, atau biasa disebut “privilege?” pemakluman terhadap sesuatu yang biasanya diberlakukan kepada orang-orang terpandang. Entahkah itu akses untuk berbuat banyak hal yang kebanyakan orang tidak bisa kerjakan karena memiliki jabatan dan sangat terpandang di kalangan masyarakat luas. Namun sebenarnya, sejak zaman pelayanan Tuhan Yesus ternyata jabatan, status, dan kedudukan seseorang memiliki pengaruh yang besar di tengah kehidupan masyarakat. Sehingga masyarakat sekitar pun akan melakukan apa saja untuk dapat menyenangkan hati orang tersebut. Keadaan ini terlihat jelas ketika seorang perwira di Kapernaum memohon pertolongan Yesus untuk menyembuhkan hambanya.
Lukas 7:3-5, Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: “Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.”
Orang-orang Yahudi yang tahu persis siapa perwira itu langsung merekomendasikan kepada Yesus bahwa permohonan perwira itu layak mendapat mendapat perhatian-Nya. Orang-orang itu menganggap bahwa permintaan perwira itu layak dikabulkan karena kepeduliannya membantu pembangunan rumah ibadah orang Yahudi. Tapi bila akhirnya Yesus datang memenuhi permintaan perwira itu, bukan karena keberadaan dan kebaikannya layak secara kasat mata.
Yesus tidak pernah tertarik dengan kebanggaan manusiawi yang terlihat secara fisik
Tuhan Yesus pasti sangat mengetahui motivasi dari perwira itu. Namun Tuhan Yesus ingin melihat lebih dekat lagi sikap bagaimana yang akan ditunjukkan oleh perwira Kapernaum itu dalam menantikan karya yang Tuhan Yesus akan kerjakan. Sehingga pada akhirnya, jika hamba itu sembuh, itu terjadi bukan karena Yesus membenarkan pendapat orang-orang Yahudi, tentang kelayakkan perwira itu, melainkan karena anugerah yang hendak Tuhan Yesus nyatakan kepada sang perwira yang menyadari otoritas dan kemahakuasaan Tuhan Yesus.
Pengenalan yang Benar terhadap Tuhan Yesus mengarahkan seseorang pada iman yang benar dan keyakinan yang kuat bahwa Yesus sanggup melakukan apa saja dengan otoritas ilahi
Lukas 7:7-8, sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.”
Dalam ranking kemilitiran Romawi, perwira ini, perwira ini memimpin kurang lebih 100 prajurit. Ia sendiri juga memilki atasan yang kepadanya ia harus tunduk. Cara perwira ini memperlakukan Yesus adalah seperti memperlakukan atasannya. Ia sadar bahwa dirinya tidak layak dikunjungi oleh Yesus, sebaliknya, ia percaya Yesus berotoritas atas dirinya, bahkan jauh lebih melampaui otoritas atasannya di dalam pasukan Herodes.
Yesus memiliki otoritas atas hidupnya seseorang dan segala aspek dalam hidup tiap-tiap orang
Dari mana sang perwira ini memperoleh imannya? Ya, dari mendengar berita tentang Yesus. Bahkan yang lebih menakjubkan lagi, dan tentunya yang membuat Yesus heran adalah ketika perwira ini yakin bahwa Yesus tidak perlu datang untuk menyembuhkan hambanya itu. Ia merasa tidak layak menerima Yesus dirumahnya, ia sebenarnya juga merasa tidak layak menerima anugerah Yesus. Namun, di dalam keyakinannya, perwira ini tahu bahwa Yesus hanya perlu menyampaikan sepatah kata dan ia tahu bahwa pada saat itu hambanya pasti sembuh.
Perwira ini bukan hanya meminta penyembuhan tasa hambanya, tetapi ia meminta sesuatu yang di luar kebiasaan, yaitu kesembuhan dari jarak yang jauh. Perwira ini yakin bahwa karya Tuhan tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu; dimanapun Yesus berhenti pada saat itu dan jam berapapun Yesus mengucapkan kesembuhan untuk hambanya itu. Perwira itu Yakin bahwa kuasa dan otoritas ilahi itu berlaku untuknya dan hambanya itu.
Lukas 7:9, Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!”
Tuhan bekerja dengan cara-Nya yang ajaib menurut anugerah yang berlaku atas manusia yang teguh dalam keyakinan bahwa Allah mau dan mampu melakukan segala sesuatu.
Komitmen kita:
Aku mau terus memohon kepada Tuhan untuk menyatakan anugerah-Nya dalam hidupku dan selalu berusaha untuk yakin bahwa Allah berkarya dengan cara-Nya yang heran di dalam masa mudaku.
Amin
Tuhan Yesus Memberkati
RM-YDK