“Allah itu Mengampuni”
Renungan Harian Anak, Selasa 27 April 2021
(Matius 6:14-15)
Shallom..shallom adik-adik semuanya. Ada sukacita pagi hari ini? Wah pastinya dong ya adik-adik. Sudah siap dengan renungan pagi ini? Yuk kita simak baik-baik ya.
Hari ini judul renungannya adalah Allah itu Mengampuni. Kira-kira mengapa ya Allah mengampuni? Allah mengampuni erat hubungannya dengan sifat-sifat Allah sendiri. Dalam Alkitab berkali-kali ditulis bahwa Allah itu penyayang, pengasih, panjang sabar juga berlimpah kasih dan setia-Nya. Allah mau mengampuni kita bukan karena kita lucu, punya banyak kepandaian, memberi banyak persembahan atau pintar mengambil hati. Allah mengampuni semata-mata karena Ia penuh dengan kasih sayang, sangat sabar dan setia. Apakah Allah akan selalu mengampuni? Apakah semua dosa diampuniNya tanpa terkecuali? Jawabannya ya dan tidak. Lho, maksudnya apa ya adik-adik? Begini, sifat manusia itu aneh. Orang yang baik sering dianggap enteng dan remeh. Kita merasa orang baik tidak akan menjadi ancaman buat kita. Sikap kita menjadi kebablasan terhadapnya. Tetapi meskipun Allah baik, ia tidak dapat di gampangkan. Kata-kata, “Tuhan, ampunilah dosa saya,” tidak boleh sekedar keluar dari mulut kita.
Tuhan tahu apakah kita sungguh-sungguh atau hanya basa-basi atau akting saja. Nah, kalau begitu bagaimana pengampunan itu bisa terjadi ya adik-adik?
Supaya bisa diampuni kita harus :
1. Bertobat.
Kita harus punya keinginan untuk tidak melakukan kesalahan itu lagi. Kalau kita masih belum mau melepaskan dosa itu, kalau kita menganggap “enteng” dosa itu, percuma kita minta ampun. Dosa membuat Allah sedih dan sakit hati. Jangan bersikap “cuek”. Kita harus membuat keputusan, memantapkan hati untuk tidak mau melakukan kesalahan yang sama. Keputusan itu kita buat karena kita mau menghormati Allah yang suci.
Adik-adik bisa membaca ayatnya di Yesaya 55:7
Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.
2. Melalui Tuhan Yesus.
Jangan lupa, dosa mengakibatkan manusia putus hubungan dengan Allah. Putus hubungan!! ya benar adik-adik, putus hubungan. Ada jurang yang sangat dalam dan lebar antara manusia dan Allah. Suara kita yang meminta ampun kepada Allah tidak bisa sampai ke Telinganya. Air mata kita yang penuh sesal tidak bisa dilihat Allah. Kita harus meminta ampun melalui Yesus. Kita harus membuka hati untuk Tuhan Yesus terlebih dahulu. Hanya Yesus yang bisa menghubungkan kita dengan Allah. Allah hanya mau melihat dan mendengarkan kita lewat Yesus. Tuhan Yesus tidak bisa di by pass atau dilangkahi. Tidak ada jalan pintas menuju Allah. Tidak mau meminta pengampunan melalui Yesus berarti tidak mengikuti cara Allah. Ini sama dengan tidak menghormati Allah. Adik-adik bisa membaca ayat-ayatnya di Kisah Para Rasul 5:31 dan Kisah Para Rasul 10:43.
3. Percaya pada kebaikan Allah.
Tidak ada gunanya meminta ampun kalau kita ragu-ragu akan diampuni atau tidak. Kita harus yakin akan kemurahan hati dan belas kasihan Allah. Karena itu Ia pasti mau mengampuni.
Mazmur 130:4. Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
Nah, Allah sudah memberi tahu kita caranya agar bisa diampuni. Kita tidak perlu mencari-cari cara lain, ikuti saja cara Allah, pasti berhasil. Allah bisa percaya karena Ia setia dan tidak berubah-ubah. Kita senang sekali bila Allah mengampuni dosa-dosa kita. Tetapi itu belum selesai.
Karena kita sudah diampuni Tuhan, selanjutnya kita harus belajar mengampuni sesama kita. Saat mengampuni orang lain yang bersalah pada kita, kita membuktikan bahwa Allah sudah mengampuni dosa kita. Sikap kita yang mau mengampuni menunjukkan bahwa kita tahu dan yakin bahwa Allah telah mengampuni kita. Jadi, adik-adik marilah kita mengampuni.
Ayat hafalan :
Matius 6:14 “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.”
Komitmen:
Tuhan, aku tidak mau menyimpan kehidupan lama dalam dosa, sekarang aku di dalam terang dalam kehidupan yang baru. Terima kasih Tuhan sudah mengampuni serta melupakan segala dosaku.
-NJ-KCP