“Antisipasi terhadap Keadaan Jaman”
Renungan Harian Kamis, 26 Juni 2020
Efesus 5:15, Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif
Ada banyak nasehat yang disampaikan Tuhan melalui rasul Paulus kepada jemaat Tuhan secara umum dan jemaat Efesus secara khusus pada waktu itu.Semua peringat itu dikaitakan dengan “antisipasi” terhadap keadaan jaman bagaimana kita hidup di “… hari-hari yang jahat…”
Surat ini dituliskan oleh Paulus pada abad pertama, yang sudah terjadi kejadaan yang jahat – bagaimanakah keadaan kita pada masa sekarang ini ? Keadaan semakin jahat. Sehingga pesan ini relevan bagi kehidupan kekristenan pada masa kini.
Sedikit mengenai latar belakang dari jemaat di Efesus:
Ada banyak tantangan yang dihadapi oleh jemaat Efesus. Kota Efesus adalah kota yang maju dan menjadi kota dagang pada waktu itu, dan dikota ini ada kuil Dewi Artemis yang dipercaya sebagai dewi kesuburan yang memberikan rejeki bagi manusia, kota ini juga terjadi pencampuran berbagai jenis kebudayaan dan keagamaan. – hal ini jelas berdampak bagi keadaan Kekristenan pada saat itu, jemaat akan menghadapi tantangan pada saat itu. – sehingga Tuhan mengutus Paulus untuk menjadikan jemaat Efesus memiliki Antisipasi terhadap keadaan sekitar mereka yang ada.
Nasehat-nasehat Antisipasi terhadap keadaan jaman dari Paulus:
1. Memperhatikan dengan seksama (lebih serius) bagaimana kita harus hidup.
Ingatlah Ada banyak tawaran dunia yang seringkali tidak seimbang dengan berita Firman Tuhan yang kita dengar, sehingga menuntut anak-anak Tuhan terus membangun antisipasi terhadap keadaan yang ada.
Nasehat Paulus adalah … jangan seperti orang bebal tetapi orang yang arif… (cerdas tetapi benar – cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati). Karena Tanpa antisipasi (kita lengah) maka dunia akan menghancurkan iman kita.
2. Pergunakanlah waktu yang ada (Ay 16)
Kata Pergunakanlah berarti kemampuan untuk mengelola/pengaturan (managemen) terhadap seluruh aspek kehidupan kita. Kemampuan mengelola berarti menciptakan keseimbangan jasmani dan rohani. Pengelolaan mencakup “seluruh aspek kehidupan kita” seperti Waktu, uang, keluarga dll.
3. Usahakanlah mengerti kehendak Tuhan. (Ay 17)
Ada perhatian secara khusus terhadap kaitan kerohanian yaitu untuk mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam kehidupan kita. Karena itu “Usahakanlah”yaitu ada sebuah usaha/tindakan untuk bisa mengerti (Berdoa, Merenungkan Firman Tuhan, memberikan tempat dalam hati kita bagi tuntunan Tuhan).
Untuk mengerti kita perlu belajar dan merenungkan dengan sungguh-sungguh kebenaran Firman Tuhan bagi kehidupan kita, ijinkan Tuhan menyatakan Firmannya secara pribadi bagi kehidupan kita semua.
4. Jangan mudah dimabukkan oleh “anggur”. (Ay 18)
Dimabukkan oleh “anggur” – gambaran pelarian terhadap kenyataan kehidupan, sehingga jangan pernah menyerah kepada keadaan dunia ini. – hal-hal ini akan membawa kita hidup dalam hawa nafsu manusia.
Tetapi Sebaliknya hiduplah dalam Roh Kudus yang memberikan tuntunan bagi kehidupan kita mengatasi keadaan kehidupan yang ada disekitar kita.
Pribadi Roh Kudus adalah kebutuhan kita setiap hari – menuntun langkah segala aspek kehidupan kita, untuk kita bisa mengantisipasi kehidupan kita sehari-hari untuk kebutuhan yang konkret ~ Roh Kudus yang memberi kekuatan untuk kita bisa hidup dalam kehendak Allah. Sehingga – “setiap anak Tuhan harus –selalu- dipenuhkan oleh Roh Kudus terus menerus”.
Tuhan Yesus Memberkati
Amin