“BERKETETAPAN”
Renungan harian Kamis, 27 Mei 2021
Bacaan: Daniel 1:1-21
Di Afrika ada kisah fabel yang mengisahkan bahwa setiap pagi ada seekor rusa bangun dengan perasaan gelisah karena ia harus berlari sekencang-kencangnya supaya tidak dimakan oleh macan. Tetapi disisi lain, ada seekor macan terjaga dari tidurnya, juga dengan perasaan gelisah karena harus berlari sekencang-kencangnya supaya dapat memakan rusa. Keduanya lari supaya dapat tetap hidup, dan lari begitu rupa dengan gelisah. Kehidupan rusa dan macan mirip dengan kehidupan manusia saat ini yang hidup dengan “berlari dalam kegelisahan.” Kita akan diperhadapkan dengan tantangan demi tantangan disekitar kita.
Dan, tidak jarang iman kita dipertaruhkan, banyak orang dunia coba untuk menjatuhkan kita dan melemahkan iman kita. Pagi ini mari kita belajar dari Daniel, seorang anak Tuhan yang dipakai Tuhan luar biasa ditengah-tengah bangsa yang tidak mengenal Tuhan.
Dari kisah Daniel, kita melihat Integritas yang luar biasa dalam kehidupannya. Daniel saat dibawa di Babel sebagai tawanan, diperhadapkan dengan dua godaan:
Pertama, berkaitan dengan makanan (ay. 5).
Masalah yang muncul dalam godaan ini bukan semata-mata karena makanan itu nikmat, tafsiran Alkitab Full Life menjelaskan bahwa makanan dan minuman yang dimakan oleh raja sebelumnya telah dipersembahkan kepada berhala. Memakan dan meminum semua itu berarti melanggar hukum Allah.
Kedua, berkaitan dengan nama (ay. 7).
Makna dari nama-nama yang berubah ini menunjukkan usaha untuk melunturkan iman Daniel dan kawan-kawannya, karena nama2 itu berhubungan dengan nama dewa-dewa di Babel.
Dua godaan ini mengkompromikan iman demi kenikmatan dan penerimaan. Akan tetapi, Daniel tetap memelihara integritasnya, Daniel memiliki KETETAPAN HATI.
Ayat 8 mengatakan:
“Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya . . .”
1.Berketetapan untuk menjaga kekudusan (Ay.8)
Dalam bahasa aslinya, kata “berketetapan” pada ayat itu, memiliki makna yang luas. Salah satunya adalah seperti seorang yang sedang menyetem senar alat musik atau men-set up sesuatu supaya menghasilkan suara persis dengan tangga nada yang diharapkan. Begitu juga hati Daniel. Ia menjaganya begitu rupa supaya hatinya “berbunyi” seperti nada dalam hati Tuhan. Tuhan membenci dosa, Daniel juga membenci dosa. Itulah sebabnya ia tidak mau menajiskan dirinya dengan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala dan dengan anggur. Daniel tidak mau mengkompromikan imannya.
2. Berketetapan untuk terus dekat dan mengenal Tuhan (Dan 6:11)
Kata “berketetapan” juga tidak dimaksudkan bahwa Daniel hanya melakukannya satu kali dan selesai. Tidak! Pada kata itu menunjukkan adanya kebiasaan (habit) dalam diri Daniel. Tidak heran pasal 6:11c dikatakan: “tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.” Ini menunjukkan bahwa komitmen Daniel untuk berketetapan bagi Tuhan adalah sebuah disiplin rohani yang terus-menerus ia lakukan sebagai sebuah kebiasaan. Ia terus-menerus menjaga hatinya agar memiliki hidup berintegritas di hadapan Tuhan. Hasilnya, Tuhan mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang. Perkenanan dan penyertaan Tuhan menjadi kunci keberhasilan Daniel.
Marilah sebagai orang-orang percaya, kita hidup meneladani Daniel yang memiliki integritas! Untuk orang-orang yang demikian, Tuhan akan berkata: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia. . . . Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Mat 25:21).
Tuhan Yesus Memberkati
CM